![Image](https://static.republika.co.id/uploads/member/images/profile/thumbs/jidc9pc3ly-875.jpg)
Tingkat Kemiskinan Kota Surabaya Menurun: Apa yang Memengaruhi?
Info Terkini | 2024-12-08 15:11:52![](https://static.republika.co.id/uploads/member/images/news/241208150809-474.jpg)
Kemiskinan merupakan fenomena yang terjadi hampir di seluruh kota-kota besar di Indonesia termasuk Kota Surabaya. Kemiskinan muncul karena ketidakmampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, kondisi ini menyebabkan menurunnya kualitas sumber daya manusia sehingga produktivitas dan pendapatan yang diperoleh rendah. Tidak meratanya distribusi pendapatan memicu terjadinya ketimpangan pendapatan yang merupakan awal dari munculnya masalah kemiskinan di kota-kota besar. Garis Kemiskinan merupakan suatu nilai pengeluaran minimum kebutuhan makanan dan nonmakan yang harus dipenuhi agar tidak dikategorikan miskin. Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan.
Tingkat Kemiskinan Kota Surabaya Maret 2023
Menurut Badan Pusat Statistik Kota Surabaya jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan dibawah Garis Kemiskinan/GK) di Kota Surabaya pada bulan Maret 2023 mencapai 136,37 ribu jiwa. Jumlah ini mengalami penurunan sebanyak 1,84 ribu jiwa dari Maret 2022 yang lalu. Presentase penduduk miskin Kota Surabaya juga mengalami penurunan sebesar 0,07 persen dari 4,72 persen pada bulan Maret 2022 hingga 4,65 persen pada bulan Maret 2023. Garis Kemiskinan Kota Surabaya pada bulan Maret 2023 mencapai sebesar Rp 718.370 per kapita per bulan, hal ini bertambah sebesar Rp 65.830 per kapita per bulan atau meningkat 10,09 persen jika dibandingkan dengan kondisi bulan Maret 2022. Selain itu, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Kota Surabaya maret 2023 sebesar 0,71 mengalami peningkatan sebesar 0,02 poin, sedangkan pada Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Kota Surabaya Maret 2023 sebesar 0,16 mengalami penurunan sebesar 0,02 poin yang dibandingkan pada bulan Maret 2022.
Tingkat Kemiskinan Kota Surabaya Maret 2024
Menurut Badan Pusat Statistik Kota Surabaya persentase penduduk miskin Maret 2024 sebesar 3,96 persen. Jumlah penduduk miskin di Kota Surabaya pada bulan Maret 2024 mencapai 116,62 ribu jiwa, jumlah ini berkurang 19,75 ribu jiwa dari Maret 2023 lalu. Garis kemiskinan di Kota Surabaya pada bulan Maret 2024 mencapai sebesar Rp 742.678 per kapita per bulan yang bertambah sebesar Rp 24.308 dari kondisi bulan Maret 2023. Pada Maret 2024, secara rata-rata rumah tangga miskin di Kota Surabaya memiliki 5,66 orang anggota rumah tangga. Dengan demikin, besarnya batas Garis Kemiskinan per rumah tangga secara rata-rata sebesar Rp 4.203.900. Selain itu, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Kota Surabaya Maret 2024 sebesar 0,65 mengalami penurunan sebesar 0,06 poin dari Maret 2023, sedangkan untuk Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Kota Surabaya 2024 sebesar 0,16 tidak mengalami perubahan dibandingkan pada bulan Maret 2023.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Tingkat Kemiskinan Kota Surabaya
Faktor yang terkait dengan kondisi kemiskinan di Kota Surabaya selama periode Maret 2023-Maret 2024 antara lain adalah:1. Terjadi inflasi umum selama periode Maret 2022-2023 sebesar 6,30 persen, menduduki urutan ketiga terbesar di Provinsi Jawa Timur setelah Jember dan Sumenep. Dengan kondisi inflasi yang cukup tinggi mampu mendorong sebanyak 1,84 ribu jiwa penduduk Kota Surabaya keluar dari status miskin. Dan inflasi pada periode Maret 2023-Maret 2024 relatif terkendali yaitu sebesar 2,99 persen, berbagai upaya untuk menekan inflasi seperti menjaga ketersediaan berbagai kebutuhan pokok dan gerakan pasar murah mampu menjaga daya beli masyarakat.2. Berbagai program bantuan sosial dari Pemerintah Pusat maupun dari Pemerintah Kota Surabaya selama tahun 2023 dan 2024 antara lain Bantuan Langsung Tunai (BLT), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Program Keluarga Harapan (PKH), serta berbagai program bantuan pendidikan seperti beasiswa SMA, beasiswa Perguruan Tinggi, dan bantuan seragam mampu membantu masyarakat untuk mempertahankan daya belinya.
Shafira Nayla SPW_Universitas Airlangga
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.