Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image

Mahasiswa KKN Unair Sulap Minyak Jelantah Jadi Lilin Aromaterapi Ramah Lingkungan.

UMKM | 2025-02-01 20:24:26

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Belajar Bersama Komunitas 5 (KKN BBK 5) Universitas Airlangga (Unair) menggelar pelatihan pengolahan minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi di Kelurahan Tandes, Surabaya, pada Sabtu (18/1/2025) pukul 19.00 di RT 2 RW 2. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan limbah rumah tangga sekaligus menciptakan produk bernilai ekonomi. Melalui inovasi ini, minyak jelantah yang selama ini dianggap sebagai limbah dapat dimanfaatkan menjadi barang yang lebih berguna. Pelatihan ini juga menjadi bagian dari program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan mahasiswa Unair selama KKN BBK 5.

Kegiatan ini diinisiasi oleh kelompok mahasiswa KKN BBK 5 Unair yang bertugas di Kelurahan Tandes. Mereka menilai bahwa banyaknya minyak jelantah yang dibuang begitu saja oleh masyarakat dapat diolah kembali menjadi produk yang bernilai guna. Melalui pendekatan edukatif, mahasiswa memberikan pemahaman kepada warga mengenai pemanfaatan limbah rumah tangga agar dapat dikelola secara lebih efektif. Diharapkan, pelatihan ini dapat mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam mengelola minyak jelantah guna mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Pelatihan ini diikuti oleh puluhan warga, terutama ibu rumah tangga yang ingin mengembangkan keterampilan baru. Materi pelatihan disampaikan oleh Maftu’atun Ni’matika Oktavia Putri (Chika) dan Silfi Nadila Fardany. Pada sesi teori, mahasiswa memaparkan dampak negatif pembuangan minyak jelantah sembarangan terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Minyak jelantah yang dibuang ke saluran air berpotensi menyebabkan penyumbatan serta mencemari air tanah.

Setelah sesi teori, peserta diberikan kesempatan untuk mempraktikkan langsung proses pembuatan lilin. Minyak jelantah yang digunakan harus melalui tahap penyaringan dengan cara direndam menggunakan arang di wadah tertutup selama kurang lebih 24 jam. Selanjutnya, parafin seberat 150 gram dilelehkan menggunakan metode tim, yakni dengan memanaskan kaleng aluminium berisi parafin di atas air mendidih. Sambil menunggu parafin mencair, peserta menyiapkan pewarna lilin yang dapat berasal dari krayon atau bahan pewarna lain yang mudah ditemukan. Setelah parafin sepenuhnya mencair, minyak jelantah sebanyak 80 ml ditambahkan, lalu diaduk hingga merata sebelum diberi pewarna dan essential oil seperti minyak kayu putih, sereh, atau kayu manis.

Salah satu mahasiswa KKN BBK 5, Novia, menyampaikan bahwa kegiatan ini mendapat tanggapan positif dari warga. “Kami sangat senang melihat antusiasme masyarakat dalam mengikuti pelatihan ini. Mereka mulai menyadari bahwa minyak jelantah yang selama ini terbuang percuma ternyata dapat dimanfaatkan menjadi sesuatu yang lebih bernilai,” ujarnya. Respons positif tersebut menunjukkan bahwa program yang dijalankan mampu memberikan dampak nyata bagi masyarakat setempat.

Namun, pelaksanaan program ini juga menghadapi tantangan, terutama dalam ketersediaan bahan baku dan peralatan. Dengan adanya kerja sama antara mahasiswa dan warga, diharapkan kendala tersebut dapat diatasi. Kolaborasi ini menjadi bukti nyata bahwa perguruan tinggi dapat berperan aktif dalam menyelesaikan permasalahan lingkungan yang dihadapi masyarakat.

Melalui pelatihan ini, mahasiswa Unair tidak hanya membekali warga dengan keterampilan teknis, tetapi juga menanamkan pola pikir inovatif dalam pengelolaan limbah rumah tangga. Mereka berharap masyarakat dapat terus mengembangkan ide-ide kreatif lainnya untuk mengurangi dampak negatif limbah rumah tangga. Kesadaran akan pentingnya pengelolaan limbah yang baik menjadi faktor kunci dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Komentar

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image