Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Hanny Azizah

Membantu Namun yang Dibantu Memberikan Timbal Balik yang Buruk?

Agama | 2024-01-05 08:28:12

Bangladesh menjadi negara paling banyak menampung pengungsi yakni sekitar 969.719 orang per 30 November 2023. Menurut data UNHCR atau United Nations High Commissioner for Refugees di Indonesia tercatat lebih dari 1.500 pengungsi Rohingya datang dengan perahu tua.

Memangnya kenapa mereka mengungsi ke negara lain? Dan siapa yang dimaksud dengan Rohingya?

Siapakah Etnis Rohingya Itu?

Rohingya merupakan kelompok etnis minoritas beragama Muslim asal Myanmar. Mayoritas kelompok ini telah tinggal di wilayah Rakhine, Myanmar selama berabad-abad. Namun, dilansir dari laman BBC News, pemerintah Myanmar enggan mengakui kewarganegaraan Rohingya bahkan mengecualikan mereka dari sensus tahun 2024. Negara dengan mayoritas penduduk beragama Budha, ini menolak mengakui Rohingya sebagai suatu bagian dari mereka dan menggap Rohingya sebagai imigran ilegal dari Bangladesh.

Lalu apa penyebab konflik rohingya?Penyebab konflik Rohingya adalah adanya diskriminasi budaya oleh pemerintahnya. Penduduk Myanmar tidak pernah mengakui warga Rohingya. Disebut sebagai Muslim Arakan, Muslim Burma, atau Bengal dari Burma adalah nama-nama yang disematkan kepada Rohingya sebagai bahan ejekan. Inilah penyebab konflik Rohingya.

Mayoritas masyarakat Rakhine dan Burma menolak mengakui Rohingya sebagai golongan etnis, dan merek.a telah ditolak dalam keanggotaan Dewan Nasional Etnis. Etnis Rohingya merasa menjadi golongan kelas kedua sebagai masyarakat tertindas.

Penindasan yang dilakukan bukan tanpa alasan, ini bagian dari wujud kecemburuan antar etnis. Ini karena populasi etnis Muslim Rohingya dalam beberapa tahun terus meningkat dibanding etnis Rakhine.

Puncak dari konflik ini ditandai dengan adanya pembakaran besar-besaran terhadap perumahan yang dihuni oleh etnis Rohingya serta penyerangan yang dilakukan oleh kedua belah etnis. Bahkan tentara dan polisi Myanmar diduga ikut memprovokasi kedua etnis dan turut menyerang perkampungan Rohingya

Peristiwa tersebut mendapat perhatian PBB dan menganggap bahwa adanya niat genosida terhadap Rohingya. Meskipun begitu pemerintah Myanmar menolak tuduhan tersebut sehingga International Criminal Court (ICC) mengadakan penyelidikan atas kasus ini. Dalam kurun waktu 14-21 November 2023 ada 1.084 pengungsi Rohingya yang datang ke Sabang, Aceh. Mereka datang dengan menumpangi kapal milik warga Bangladesh.

Mengapa para pengungsi Rohingya kerap berdatangan dan terdampar di Aceh?

Sempat ditolak oleh Malaysia dan pemerintah Indonesia, pengungsi Rohingya yang terdampar dan diselamatkan nelayan Aceh kini menjalani kehidupan baru di wilayah itu. Sementara itu, sejumlah sumber menyebut, berkaca dari kasus sebelumnya, ada dugaan faktor di balik kedatangan mereka terlibat agen-agen yang membawa etnis Rohingya masuk ke Indonesia melalui Aceh sebagai daerah transit.

Namun dengan kebaikan warga Aceh ini rohingya malah tidak berperilaku layaknya seorang tamu, seperti yang dikabarkan warga Aceh bahwa mereka telah melakukan beberapa perilaku tidak sopan seperti : Buang Bantuan Warga ke Laut, Kabur dari kampung pengungsian, Tidak mematuhi norma dan adat masyarakat setempat bahkan Memperkosa anak di bawah umur.

Lalu bagaimana sikap kita sebagai warga indonesia sebagai tempat pengungsian rohingya ini?

Menanggapi masalah awal mereka hampir terjadinya genosida terhadap warga sendiri di Myanmar memang sebagai manusia kita harus menolong mereka karna tidak mendapatkan hak kebebasan beragama, hak hidup, juga hak perlakuan yang sama sebagai manusia. Hanya karna seorang muslim mereka harus ditindas seperti itu?

Sebagai manusiawi kita wajib menolong sesama saudara, manusia yang sedang ditindas seperti itu. Namun ketika kita sudah memberikan hak mereka sebisa dan semampu kita untuk menolong tapi mereka melakukan timbal balik yang merugikan bangsa Indonesia apakah harus segera dikeluarkan dari Indonesia?

Pikirkan dan jawablah dengan keyakinan masing-masing.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image