Fenomena Bullying Semakin Membahayakan
Lainnnya | 2025-11-15 09:47:46
Kasus bullying menjadi marak diperbincangkan. Berbagai kasus bullying belum lama ini mencuat dipermukaan. Tidak hanya satu dua kasus saja tetapi fenomena bullying sudah seperti gunung es yang banyak namun tidak tampak di media sosial. Baru-baru ini, seorang santri membakar asrama karena sakit hati jadi korban bullying, SMA Negeri diduga melakukan aksi ledakan di sekolah diduga kerap jadi korban bullying, dan banyak kasus lainnya.
Kasus bullying yang marak terjadi di berbagai daerah juga media sosial mengindikasikan bahwa ada masalah di dalam sistem pendidikan. Berbagai candaan yang sering dilontakan tak sadar adalah sebuah bentuk bullying yang justru menunjukkan krisis adab dan hilangnya fungsi pendidikan. Tak hanya itu, parahnya kasus bullying ini dapat membahayakan nyawa orang lain sebagai pelampiasan dendam atau amarah.
Sudah seharusnya pendidikan mampu mencetak generasi yang cerdas dan beradab.
Di dalam sistem Islam, tujuan pendidikan adalah mencetak kepribadian Islam. Proses pendidikan dilakukan dengan cara pembinaan intensif, membentuk pola pikir dan pola sikap islami. Pendidikan tidak hanya fokus pada nilai materi, tapi juga nilai maknawi dan nilai ruhiyah. Selain itu, Kurikulum harus berbasis aqidah Islam, menjadikan adab sebagai dasar pendidikan. Pendidikan Islam tidak akan terwujud kecuali hanya dengan sebuah sistem yang menerapkan Islam dalam kehidupan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
