Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Deffy Ruspiyandy

Keberhasilan dan Kegagalan Bermula dari Kata-Kata

Gaya Hidup | 2024-01-04 10:35:43

Sangat menarik dan pantas untuk diperhatikan, mengucapkan kata-kata yang keluar dari mulut ternyata sangat menentukan dalam segala hal. Tak salah jika banyak orang mengatakan bila ucapan adalah doa. Karenanya semua dianjurkan untuk selalu mengucapkan kata-kata yang baik sehingga pada gilirannya akan menghasilkan sesuatu yang baik pula.

Kata-kata yang diucapkan sangat penting artinya bagi kehidupan yang kita jalanis elama ini (Dokumen Pribadi)

Valens Daki-Soo menulis jika SOKYA, sebuah perusahaan jasa kesehatan, terutama kesehatan mental yang berpusat di Amerika dalam website mereka sokyahealth.com, menulis, kata-kata memiliki kekuatan. Kata-kata memiliki kekuatan untuk menciptakan semangat dan kesedihan. (https://indonesiasatu.co).

Masih ingat, ibu Malin Kundang karena kebandelan sang anak lalu mengucapkan kata-kata terkutuklah kau menjadi batu dan pada akhirnya apa yang diucapkannya itu benar-benar menjadi kenyataan dan anak laki-lakinya berubah menjadi batu. Ingatlah jika lidah itu tak bertulang maka pahamilah jika mengatakan sesuatu haruslah dipikir terlebih dahulu dan justeru jangan sampai dengan ucapan atau kata-kata itu sendiri malah membuat diri kita terjebak dengan perkataan itu sendiri.

Karena ada baiknya jika setelah bersyukur saat bangun tidur di pagi hari maka di situlah ucapkan kata-kata yang baik dan positif semisal semoga hari itu diberikan rezeki halal dan berkah, dijauhkan dari musibah, dipertemukan dengan orang-orang saleh atau beri kesempatan untuk beribadahdan berbuat kebaikan maka pada hari itu apa yang diucapkan di pagi hari akan berbuah menjadi kenyataan.

Syekh Abdurrahman as-Sudais, Imam Masjidil Haram punya pengalaman yang sangat berkesan dalam hidupnya. Sewaktu kecil sang imam tengah bermain dan tangannya berdebu lalu pulang ke rumah. Saat itu sang ibu sedang menyediakan makanan untuk tamu. Abdurrahman as-Sudais yang masih kecil tak pikir panjang lalu mengambil makanan itu tanpa mempedulikan yang ada di sekitarnya sehingga ibunya marah dan langsung menyuruh pergi seraya mengatakan jadilah imam masjidil haram dan itu benar-benar menjadi kenyataan.

Dengan melihat kenyataan ini berarti setiap kata-kata baik positif maupun negatif maka hasil dari ucapannya itu maka akan sesuai dengan apa yang diucapkannya. Bila demikian adanya maka tentu saja baik serius atau main-main maka kata-kata yang terlontar haruslah yang baik dan juga bernilai positif. Ternyata kata-kata itu sendiri menentukan kesuksesan atau kegagalan yang tengah kita rancang. Dahsyatnya kata-kata itu maka seyogyanya menjadikan kita semua untuk bersuaha berkata-kata baik dan jika tidak bisa maka lebih baik diam.

Pernah sang isteri mengobrol dengan tetangga sang kakak. Saat itu keduanya baru jadi pengantin baru. Sang tetangga mengatakan jika ia lebih ingin dulu punya rumah dan hidup mapan ketimbang memiliki anak. Sementara sang isteri saat itu mengatakan kalau saya akan menerima apapun yang menjadi ketentuan Allah dan itu yang terbaik bagi saya. Dikarunia anak lebih dulu atau bisa membeli rumah keduanya adalah nikmat yang tak bisa terbantahkan. Apa yang terjadi ? Setelah 20 tahun kemudian sang tetangga itu memang punya rumah dan hidupnya mapan tapi sampai saat ini tak diberikan keturunan oleh Allah SWT. Sementara sang isteri kini diberi tiga orang anak dan juga memiliki rumah. Jadi ternyata kata-kata bisa pula menentukan keberhasilan dan kegagalan kita juga.

Pengalaman yang tak terlupakan adalah tentang kisah seorang teman juga, di mana sepasang suami isteri itu bekerja pada sebuah hotel ternama di Kota Bandung. Isterinya pernah mengatakan ia hanya akan berhenti bekerja kalau punya anak. Justeru apa yang terjadi kemudian jika yang bersangkutan justeru malah tak punya anak sampai yang bersangkutan tutup usia. Hingga karena itu seyogyanya bahwa mengucapkan kata-kata harus penuh kehati-hatian untuk tidak menimbulkan kerugian bagi kita yang mengucapkannya.

Jadi dapat dimengerti kata-kata itu sangat mudah untuk diucapkan akantetapi justeru sangat menentukan perjalanan. Karenanya janganlah bermain dengan kata-kata yang seenaknya sebab itu akan kembali kepada yang mengucapkannya. Kata-kata itu ibarat cara kita di dalam memandang sesuatu. Jika kita memandang dengan prasangka baik maka hasilnya akan baik tetapi jika mengedepankan prasangka buruk maka hasilnya pastilah buruk. Jangan sampai kita pun mendapatkan kerugian dari apa yang kita ucapkan sendiri.

Dengan demikian, alangkah indah jika kita mengucapkan kata-kata yang positif penuh semangat, kata-kata optimis penuh kebaikan, kata-kata harapan, kata keyakinan yang kokoh kepada Allah, kata-kata syukur atau kata-kata yang menguatkan hati sehingga pada perjalanannya akan memberi manfaat dan juga hal-hal yang berarti bagi kehidupan kita termasuk kesuskesan yang diharapkan.

Mengucapkan kata-kata yang seenaknya jangan dianggap tidak akan berdampak pada diri sendiri. Hal itu cukup besar pengaruhnya. Maka dari itu marikah kita selalu mengatakan kata-kata yang baik yang akan memberikan kehidupan yang baik kepada diri kita. Dengan mengucapkan kata-kata yang baik semoga semua itu menjadi doa yang benar-benar dikabulkan oleh Allah SWT.***

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image