Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Syahrial, S.T

Bijak Berbicara dan Bertindak

Agama | Tuesday, 19 Sep 2023, 19:31 WIB
Dok. Republika.co.id

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali terjebak dalam situasi-situasi di mana kita harus berbicara atau bertindak. Namun, adakah kita menyadari bahwa setiap ucapan dan perbuatan kita dicatat oleh malaikat? Ayat suci dalam Al-Quran, QS. Al-Isra/17:31, mengingatkan kita akan hal ini. Dalam tulisan ini, kita akan menjelajahi pentingnya berbicara dengan hati-hati dan bertindak bijak, serta bagaimana Nabi mengajarkan kita untuk menghormati nilai-nilai ini dalam kehidupan sehari-hari.

1. Kesadaran atas Catatan Malaikat

Ayat QS. Al-Isra/17:31 mengingatkan kita bahwa setiap kata yang kita ucapkan, setiap tindakan yang kita lakukan, dan bahkan setiap pikiran yang kita miliki dicatat oleh malaikat. Kesadaran ini adalah dasar dari nilai-nilai adab yang diajarkan dalam Islam. Ketika kita menyadari bahwa setiap tindakan kita akan diminta pertanggungjawabannya, kita akan lebih berhati-hati dalam berbicara dan bertindak.

2. Berbicara dengan Hati-hati

Sebagian besar komunikasi kita dalam kehidupan sehari-hari melibatkan berbicara. Ketika kita tahu bahwa kata-kata kita dicatat oleh malaikat, kita akan berusaha untuk tidak mengucapkan apa pun kecuali yang baik-baik. Ini mencerminkan kesadaran akan konsekuensi dari kata-kata kita. Kita akan lebih memilih kata-kata dengan bijak, menghindari ucapan yang kasar, merendahkan, atau berpotensi merugikan orang lain.

3. Berpikir Terlebih Dahulu

Nabi Muhammad mengajarkan kepada umatnya untuk selalu berpikir terlebih dahulu sebelum berbicara. Ini adalah langkah penting dalam menjaga adab berbicara. Dalam banyak hadis, Nabi mengingatkan kita untuk memikirkan dampak dari kata-kata kita sebelum mengucapkannya. Jika kita merasa bahwa ucapan kita dapat menyakiti orang lain atau menciptakan konflik, maka sebaiknya kita menahan diri.

4. Ucapan yang Baik

Dalam Islam, ucapan yang baik sangat dianjurkan. Ucapan yang baik mencakup kata-kata yang penuh kasih sayang, memberikan semangat, menghibur, dan membantu orang lain. Ketika kita berbicara dengan kata-kata yang baik, kita menciptakan lingkungan yang lebih positif dan mendukung. Ucapan yang baik juga mencerminkan kebaikan hati dan karakter yang baik.

5. Menahan Diri dari Ucapan yang Buruk

Tidak selamanya kita dapat menghindari situasi di mana kita merasa kesulitan untuk berbicara dengan kata-kata yang baik. Namun, dalam kasus-kasus seperti ini, Nabi mengajarkan kita untuk menahan diri darinya. Menahan diri dari ucapan yang buruk adalah tanda kedewasaan dan kendali diri yang tinggi. Hal ini juga dapat mencegah konflik yang tidak perlu dan kerugian lainnya.

6. Tidak Mengikuti yang Tidak Diketahui

Selain berbicara dengan hati-hati, QS. Al-Isra/17:31 juga mengingatkan kita untuk tidak mengikuti apa yang kita tidak memiliki pengetahuan tentangnya. Ini mengacu pada tindakan dan keputusan kita dalam hidup. Kita harus memastikan bahwa tindakan kita didasarkan pada pengetahuan yang cukup, dan bukan pada asumsi atau informasi yang salah.

7. Pertanggungjawaban atas Pendengaran, Penglihatan, dan Hati

Ayat tersebut juga mengingatkan kita bahwa pendengaran, penglihatan, dan hati kita semua akan diminta pertanggungjawabannya. Ini berarti bahwa tidak hanya kata-kata dan perbuatan kita yang dicatat oleh malaikat, tetapi juga apa yang kita dengar, apa yang kita lihat, dan apa yang ada di dalam hati kita. Kita harus berusaha untuk menjaga ketiga aspek ini agar sesuai dengan ajaran Islam.

8. Sikap yang Lebih Baik

Pengajaran Nabi Muhammad tentang berbicara dengan hati-hati dan bertindak bijak adalah pedoman yang sangat berharga dalam kehidupan sehari-hari. Sikap ini bukan hanya menciptakan lingkungan sosial yang lebih harmonis tetapi juga membantu kita menjadi individu yang lebih baik. Sikap yang lebih baik dalam berbicara dan bertindak mencerminkan karakter yang baik, moralitas, dan tanggung jawab kita sebagai manusia.

9. Menghormati Nilai-Nilai Ini dalam Kehidupan Sehari-Hari

Penting untuk menginternalisasi nilai-nilai ini dalam kehidupan sehari-hari. Ini berarti bahwa kita harus selalu berusaha untuk berbicara dengan hati-hati, berpikir sebelum berbicara, dan menahan diri dari ucapan yang buruk. Kita juga harus berusaha untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih baik sehingga kita dapat membuat keputusan yang lebih bijak.

10. Kesimpulan

Dalam Islam, kesadaran akan catatan malaikat atas ucapan dan perbuatan kita adalah pengingat yang sangat kuat untuk berbicara dengan hati-hati dan bertindak bijak. Pengajaran Nabi Muhammad tentang adab berbicara menjadi pedoman yang sangat berharga dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dengan berbicara dengan kata-kata yang baik dan bertindak dengan bijak, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih positif, mendukung, dan damai. Hal ini juga membantu kita menjadi individu yang lebih baik dan lebih bertanggung jawab dalam menjalani kehidupan ini. Oleh karena itu, mari kita terus menghormati nilai-nilai ini dalam setiap aspek kehidupan kita.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image