Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Suko Waspodo

Psikolog Salah Tentang Ilmu Pengendalian Diri

Eduaksi | Tuesday, 02 Jan 2024, 20:45 WIB
Sumber gambar: Vox

Mencapai tujuan Anda berarti menempatkan diri Anda pada situasi yang tepat.

Poin-Poin Penting

· Banyak orang kesulitan untuk tetap berpegang pada resolusi Tahun Baru mereka.

· Para psikolog dulu berpikir bahwa pengendalian diri bergantung pada kemauan yang kuat.

· Gagasan ini sebagian besar telah didiskreditkan oleh penelitian berskala besar baru-baru ini.

· Pengendalian diri yang sukses lebih berarti menempatkan diri Anda dalam situasi di mana mudah untuk menghindari godaan.

Setiap tahun, hampir separuh penduduk Amerika memulai tahun ini dengan resolusi untuk mengubah sesuatu dalam hidup mereka. Orang-orang membuat tujuan untuk mencoba menjadi versi diri mereka yang lebih sehat dan bahagia. Namun sebagian besar resolusi tersebut berakhir dengan kegagalan—sebuah penelitian menemukan bahwa kurang dari 10 persen resolusi tersebut berakhir dengan kesuksesan.

Mengapa banyak resolusi tahun baru yang gagal?

Sampai saat ini, para psikolog percaya bahwa pengendalian diri—kemampuan untuk tetap berpegang pada tujuan jangka panjang—berfungsi dengan baik. Sukses adalah tentang apakah Anda memiliki kemauan yang cukup untuk mencapai tujuan Anda. Namun penelitian baru menunjukkan bahwa menjaga resolusi kita lebih bergantung pada situasi yang kita pilih.

Teori Otot Pengendalian Diri

Teori otot pengendalian diri berpendapat bahwa orang memiliki kemampuan terbatas untuk melakukan kendali atas perilaku mereka sendiri. Saat Anda menggunakan pengendalian diri (misalnya, dengan memaksakan diri untuk berlari atau memilih makanan sehat), Anda membuat diri Anda lelah. Kemudian, ketika Anda berada dalam kondisi lelah ini (disebut “penipisan ego” oleh para psikolog), Anda cenderung menyerah pada godaan. Sebagai bagian dari metafora ini, menggunakan pengendalian diri akan membuat Anda lelah dalam jangka pendek, namun secara bertahap dapat meningkatkan kekuatan kendali Anda dalam jangka panjang.

Teori pengendalian diri ini menyiratkan bahwa kesuksesan bergantung pada kekuatan kemauan (dan kekuatan karakter). Agar resolusi Anda berhasil, Anda harus menjadi (atau menjadi) “kuat”. Pada saat yang sama, ada juga penilaian tersirat terhadap mereka yang gagal menepati resolusi mereka. Orang-orang yang “lemah” cenderung tidak menjalankan pola makan atau menabung untuk masa pensiun.

Selama beberapa dekade, teori otot tentang pengendalian diri populer di kalangan psikolog. Ratusan makalah berpendapat bahwa hal ini dapat menjelaskan bagaimana orang mengambil keputusan yang melibatkan kesehatan, hubungan sosial, dan perilaku keuangan. Teori otot juga muncul dalam buku-buku sains pop sepanjang tahun 2000an dan 2010an.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, para peneliti menjadi kurang yakin dengan teori ini. Berbagai eksperimen skala besar gagal mendapatkan dukungan yang jelas terhadap hal tersebut. Eksperimen ini, yang melibatkan puluhan tim peneliti yang mengumpulkan data dan ribuan partisipan, menemukan bahwa (setidaknya) dampak dari berkurangnya pengendalian diri jauh lebih lemah dibandingkan dengan literatur sebelumnya.

Meskipun beberapa peneliti masih percaya pada gagasan pengendalian diri sebagai sebuah otot, banyak yang setuju (setidaknya) bahwa buktinya kurang kuat dibandingkan yang terlihat. Kritikus berpendapat bahwa tidak ada dukungan kuat terhadap teori tersebut. Ini berarti bahwa keberhasilan dalam resolusi Tahun Baru Anda tidak bergantung pada seberapa “kuat” (atau “lemah”) tekad Anda. Sebaliknya, ini tentang situasi yang Anda alami.

Pengendalian Diri adalah Tentang Memilih Situasi yang Tepat

Meskipun para psikolog kurang tertarik pada gagasan bahwa pengendalian diri adalah sebuah otot, mereka lebih tertarik pada bagaimana hal itu dibentuk oleh ciri-ciri situasi.

Beberapa situasi membuat sangat sulit untuk berpegang pada resolusi kita. Bayangkan dua orang yang mencoba menghabiskan lebih sedikit uang di Starbucks tahun ini. Orang yang tinggal di seberang Starbucks akan mengalami masa-masa yang lebih sulit dibandingkan orang yang tinggal lebih dari 30 menit dari Starbucks terdekat.

Bagi kedua orang ini, kesuksesan (atau kegagalan) tidak ada hubungannya dengan kekuatan karakter atau kemauan. Sebaliknya, kesuksesan adalah tentang menempatkan diri Anda pada situasi yang tepat. Ingin menghemat lebih banyak uang? Kemudian hindari situasi di mana Anda akan tergoda untuk membelanjakannya.

Orang-orang yang cenderung berpegang teguh pada resolusi mereka melakukannya karena mereka berada dalam situasi di mana mengikuti sebuah resolusi relatif mudah (dan menyerah pada godaan relatif sulit).

Bagaimana Kita Berpikir Tentang Pengendalian Diri Itu Penting

Cara kita berpikir tentang pengendalian diri dapat berdampak besar pada perilaku kita.

Pandangan situasional tentang pengendalian diri menunjukkan bahwa cara terbaik untuk tetap berpegang pada resolusi Anda adalah dengan memilih situasi yang tepat. Berfokuslah untuk menghindari (daripada mengatasi) godaan. Hal ini juga menunjukkan bahwa jika resolusi Anda gagal, itu mungkin bukan karena kelemahan pribadi Anda. Sebaliknya, Anda adalah orang yang tepat dalam situasi yang salah. Dan, jika Anda adalah salah satu dari sedikit orang beruntung yang berhasil memenuhi resolusi Anda, jangan terlalu banyak menyalahkan diri sendiri. Situasi ini patut mendapat banyak pujian.

***

Solo, Selasa, 2 Januari 2024. 8:35 pm

Suko Waspodo

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image