PENGARUH BUDAYA ASING
Gaya Hidup | 2022-01-06 21:14:30Budaya asing adalah budaya yang berasal dari luar negri atau negara lain. Budaya asing ini suda masuk ke dalam indonesia dan banyak pula orang asing yang tinggal di indonesia. Pengaruh budaya asing juga membawa pegaruh baik dan buruk. Pengaruh negatif budaya asing yang sudah masuk sudah terlihat jelas seperti perubahan budaya, sikap invidualistis serta lainnya.
Pertama, yaitu pengaruh budaya asing yang masuk ke indonesia akan membawa perubahan pada budaya indonesia sendiri. Perubahan budaya ini bisa menyebabkan lemahnya budaya indonesia dan norma-norma bangsa yang ada sebelumnya. contoh pengaruh perubahan budaya ini terlihat seperti halnya masyarakat indonesia terutama para remaja indonesia yang mulai memakai pakaian orang luar. dahulu masyarakat indonesia banyak yang memakai pakaian tertutup, rapih, dan terlihat sopan, akan tetapi sekarang sudah banyak yang memakai pakaian terbuka, terlihat kurang sopan, tetapi menurut mereka pakaian tersebut terlihat modern dan keren saat digunakan.
Kedua, pengaruh budaya ini menyebabkan masyarakat indonesia mempunyai sikap individualistis. sikap seharusnya dijauhkan karna mempunya nilai yang amat negatif. sikap individualistis ini, masyarakat mulai berpikir kepentingan diri sendiri itu lebih penting kebanding kepentingan orang lain. sikap ini bisa membuat putusnya tali persaudaraan karna mempunyai dampak egois yang amat besar.
Mulai sekarang kita harus terbiasa oleh budaya kita sendiri jangan mudah terpengaruhi oleh budaya asing tersebut. berteman boleh saja tetapi harus bisa membedakan mana yang harus diikuti dan mana yang harus di jauhi. oleh karna itu kita harus intropeksi diri kita kembali agar tidak menyebabkan lemahnya norma-norma di indonesia.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.