Jangan Sampai Ketinggalan! Inilah Bank Digital Syariah Gen Z Masa Depan
Ekonomi Syariah | 2024-01-02 10:04:36Tahukah Anda bahwa bank syariah di Indonesia saat ini telah tumbuh dan berkembang pesat? "Posisi per Juni 2023 pangsa pasar perbankan syariah Indonesia tumbuh menjadi 7,3 persen dari total industri perbankan nasional," kata Mirza dalam Pertemuan Tahunan atau Ijtima’ Sanawi Dewan Pengurus Syariah (DPS) XIX Tahun 2023 yang diikuti virtual di Jakarta, Jumat.
Bank digital merupakan salah satu alternatif yang termudah bagi generasi Z, karena dengan adanya bank digital seseorang tidak perlu bersusah payah keluar rumah dan mengambil antre-an di bank untuk setoran tunai dan sebagainya, cukup dengan menggunakan smartphone semua masalah terselesaikan. ‘Mau seenaknya’ adalah predikat yang tampaknya melekat pada generasi Z, generasi Z atau biasa dikenal dengan Gen Z adalah generasi yang tahun kelahirannya antara 1997 hingga 2012. Dengan kendati demikian bank digital syariah satu ini yang kemungkinan tepat untuk gen Z, yaitu Bank Jago Syariah. Artikel ini akan membahas analisis SWOT Bank Jago Syariah yang telah diterapkan oleh perusahaan ini melalui eksplorasi manajemen strategis yang efektif.
Bank Jago dirancang khusus sebagai bank berbasis teknologi (tech-based bank) yang tertanam di dalam ekosistem digital Indonesia, Bank Jago memiliki aspirasi untuk meningkatkan kesempatan tumbuh berjuta insan melalui solusi finansial digital yang berfokus pada kehidupan.
Bank Jago membangun produk dan layanan perbankan, baik secara konvensional maupun syariah, yang dapat dinikmati seluruh lapisan masyarakat, mulai dari ritel (consumer), mass market, sampai usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Semangat inklusi ini memacu Bank Jago untuk terus berinovasi dan berkolaborasi dengan para pelaku ekonomi digital.
Profil Singkat Bank Jago Syariah
PT Bank Jago Tbk akan meluncurkan aplikasi perbankan digital baru bernama "Life Financial Solution" yang akan berfokus pada pengembangan fitur-fitur transaksional untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini. Tidak seperti bank digital lainnya, konsep Jago tidak dirancang untuk bersaing secara langsung dengan bank digital lainnya, melainkan untuk berkolaborasi dengan berbagai platform dalam ekosistem digital, seperti e-commerce, belanja online, dan platform transportasi, hiburan, dan perjalanan. Pendekatan ini juga akan diterapkan pada layanan fintech lending dan pembayaran digital.
Jago didirikan oleh para inovator perbankan dan fintech digital yang terampil dan memiliki pengalaman yang luas di segmen keuangan mikro. Jago Syariah menggunakan Akad Transaksi dengan Akad Wadiah Yad Dhamanah, yang berarti uang Anda diinvestasikan dengan aman dan dikelola sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Jago Syariah juga menawarkan program tabungan yang disebut "Simpan Uang Pakai Akad Mudharabah Muthlaqah," yang memungkinkan Anda untuk merencanakan masa depan dengan menyimpan uang Anda dan mendapatkan imbal hasil sesuai dengan nisbah bagi hasil yang telah disepakati antara bank dan penabung.
Mengenai komposisi pemegang saham di PT Bank Jago Tbk, mungkin sebagian dari Anda akan bingung saat melihat nama Gojek di antara para pemegang saham. Namun, Gojek hanya mengakuisisi 22% saham Bank Jago pada bulan Desember tahun 2023, dan sejak saat itu Gojek telah menjadi pemegang saham bank tersebut.
Visi & Misi dan Target Perusahaan Bank Jago Syariah
VISI: Menjadi mitra terpercaya dalam dunia usaha, mendukung kemandirian ekonomi Indonesia melalui transaksi keuangan yang handal.
MISI: Menyediakan layanan perbankan prima yang dipercaya dan dihargai oleh masyarakat dan dunia usaha nasional. Mendorong masyarakat untuk melakukan transaksi keuangan dengan Bank Nasional. Menjangkau seluruh lapisan masyarakat melalui jaringan kemitraan yang saling menguntungkan. Menjalankan seluruh kegiatan perbankan dengan penuh integritas dan keunggulan.
TARGET: Target pasar Bank Jago Syariah adalah usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). UMKM masih memiliki potensi pasar yang sangat besar. Untuk menjangkau segmen ini, Bank perlu membangun jaringan kantor cabang yang luas yang dirancang khusus untuk usaha mikro dan kecil. Melihat situasi saat ini, Bank telah menerapkan strategi bisnis yang berfokus pada kemitraan dengan lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan non-bank. Kemitraan ini pada akhirnya akan memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan Bank, termasuk memperluas jaringan melalui cabang-cabang yang dimiliki oleh para mitranya.
Secara sederhana, Bank Jago Syariah bertujuan untuk menjadi mitra yang handal dan terpercaya dalam dunia usaha dengan menyediakan layanan perbankan prima yang diapresiasi oleh masyarakat dan dunia usaha nasional. Untuk mencapai tujuan tersebut, Bank Jago Syariah berencana untuk membangun jaringan kantor yang luas yang dapat melayani seluruh lapisan masyarakat melalui kemitraan yang saling menguntungkan. Dengan demikian, Bank Jago Syariah dapat memperluas jangkauannya dan memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhannya.
Analisis SWOT
Apa yang membuat Bank Jago Syariah bisa semudah itu berkolaborasi dengan platform lainnya? Apa strategi yang dilakukan oleh Bank Jago/Jago Syariah? Hal tersebut tentu bisa didapatkan dari analisis SWOT yang penulis rangkum berikut ini berkaitan dengan Strengths (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunity (Peluang), dan Threats (Ancaman).
Strengths :
1. Kenyamanan dalam memanfaatkan data perbankan berskala besar melalui kemudahan akses dan kemampuan untuk melakukan transaksi kapanpun dan dimanapun.
2. Kemampuan untuk menjangkau masyarakat yang belum terlayani, terutama di daerah pedesaan, melalui kolaborasi dengan penyedia teknologi. Saat ini Bank Jago/Jago Syariah telah berkolaborasi dengan berbagai platform, diantaranya Gojek, Gopay, Bibit, Tokopedia, dan masih ada lagi.
3. Penghematan biaya operasional dan pemasaran karena lembaga perbankan bermitra dengan penyedia teknologi untuk menawarkan produk keuangan kepada masyarakat.
Weakness :
1. Membutuhkan konektivitas internet yang berkualitas tinggi, baik dari segi kecepatan maupun server yang stabil, untuk mengirimkan file data selama transaksi keuangan, karena transaksi keuangan online dapat terganggu oleh konektivitas internet yang buruk.
2. Risiko kejahatan siber, seperti peretasan, penipuan, dan serangan siber, selama transaksi keuangan online, yang dapat menghalangi individu untuk melakukan transaksi online, menyebabkan nasabah lebih memilih metode perbankan tradisional.
3. Tidak semua penyedia layanan teknologi memiliki lisensi yang diperlukan untuk berkolaborasi dengan nasabah atau perusahaan, yang dapat membatasi ketersediaan layanan keuangan.
Opportunity :
1. Pertama, kesadaran masyarakat yang mulai tumbuh untuk menyimpan dan meminjam kebutuhan finansial melalui jasa perbankan, karena dianggap lebih aman dan menguntungkan dengan harapan tingkat penerimaan bunga yang tinggi ketika menyimpan dana maupun biaya bunga yang relatif terjangkau ketika melakukan transaksi peminjaman dana perbankan.
2. Kedua, adanya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menetapkan regulasi dan pengawasan terhadap transaksi finansial perbankan, sehingga meminimalisir tindak kriminalitas perbankan dan kekuatiran masyarakat untuk menggunakan layanan teknologi finansial yang diselenggarakan oleh lembaga perbankan
Threats:
1. Penggunaan teknologi yang semakin canggih oleh penyedia jasa teknologi finansial, namun tanpa disertai dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia perbankan, menjadikan ketimpangan dalam melayani masyarakat pengguna layanan perbankan tersebut.
2. Adanya trend globalisasi dan keterbukaan dalam melakukan transaksi lintas negara, memungkinkan penyedia jasa layanan teknologi finansial semakin beragam dan menimbulkan kompetisi dalam menarik minat masyarakat untuk menggunakan jasa layanan perbankan.
3. Situasi politik yang kurang kondusif dan kecenderungan terjadinya inflasi yang relatif tinggi di Indonesia, menyebabkan lembaga perbankan harus lebih berhati-hati dalam menyalurkan pinjaman kepada masyarakat, sehingga akan berdampak pada rumitnya birokrasi perbankan dan biaya administrasi yang dibebankan kepada masyarakat sebagai jaminan semakin tinggi.
Startegi Mewujudkan Visi & Misi
Untuk menyediakan manajemen data yang berkualitas tinggi Bank Jago harus menerapkan hal-hal berikut ini:
- Menyediakan SDM yang berkualitas
- Mewujudkan Teknologi Informasi: Teknologi Sistem Informasi merupakan aset yang juga tidak kalah penting bagi suatu perusahaan. Bank Jago Indonesia merencanakan akan mengganti Core Banking System sesuai corporate plan, adapun core banking system yang di miliki saat ini bekerja secara realtime online sehingga mampu menyediakan informasi dan data secara tepat waktu,
- Kualitas aktiva Produktif (KAP) dan NPL yang meningkat:
- Rasio tingkat kecukupan modal (CAR): merupakan salah satu kunci meningkatkan kepercayaan masyarakat
- Rasio Rentabilitas: peningkatan bunga bersih karena berkurangnya biaya sewa property: Secara aktivitas usaha, Bank mengalami pertumbuhan yang cukup baik, khususnya terlihat dari adanya peningkatan pendapatan bunga bersih, namun adanya penurunan biaya operasional yang cukup signifikan sehingga hasil akhir usaha yaitu Laba mengalami penurunan dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya
Tantangan Perusahaan
Sebagaimana kita ketahui, banyak bank yang telah beradaptasi untuk menyediakan layanan yang lebih efisien guna memenuhi skala ekonomi yang lebih besar akibat pandemi COVID-19, di mana mobilitas penduduk menjadi sangat terbatas. Akibatnya, bank-bank bertransformasi untuk menawarkan produk dan layanan mereka kepada nasabah mereka melalui platform digital.
Hal ini mendorong munculnya penyedia layanan keuangan baru yang memanfaatkan teknologi digital, terutama di sektor pinjaman, seperti e-wallet dan fintech. Pergeseran ini telah memaksa banyak bank untuk bertransformasi dan beradaptasi dengan lanskap digital.
Namun, layanan Bank Jago tidak mudah diakses di seluruh wilayah Indonesia, karena saat ini hanya tersedia secara online dan tidak memiliki cabang resmi di seluruh wilayah Indonesia.
Keberhasilan dan Evaluasi
Bank Jago Syariah dalam melaksanakan bisnis sebagai bank digital, telah melakukan strategi bisnis yang tepat sesuai dengan 5 domain transformasi digital menurut Rogers (2016) yaitu Nasabah, Persaingan, Data, Inovasi, dan Nilai.
Bank Jago telah memfokuskan bisnis pada nasabah melalui ekosistem digital dengan Life Focus Solution, kerjasama yang bermanfaat secara langsung dan tidak langsung untuk nasabah, partner dan bisnis bank sendiri, menggunakan data untuk melakukan pengembangan bisnis, melakukan inovasi produk dan jasa yang ditawarkan dan senantiasa menciptakan nilai tambah yang memberikan value proposition yang baru bagi nasabah beserta seluruh stakeholders terkait. Equity partnership dari Gojek dengan Bank Jago telah memungkinkan keterkaitan ekosistem digital yang jauh lebih luas daripada kemitraan bisnis.
Bank Jago Syariah mencatatkan pertumbuhan secara cepat dan seimbang baik dari sisi jumlah nasabah, aset, hingga profitabilitas. Sejak diluncurkan pada April 2021, kini aplikasi Jago milik Bank Jago memiliki 4,2 juta nasabah per akhir September atau melesat tiga kali lipat dalam 9 bulan.
Kesimpulan
Nah, dengan beberapa analisis SWOT dari Bank Jago & Jago Syariah yang telah anda ketahui, maka sebagai generasi muda tentunya anda sangat senang bila melihat peluang untuk menggunakan sistem pembayaran dan perbankan sesuai dengan keinginan. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa Gen Z memiliki slogan yaitu ‘Mau seenaknya’, dengan demikian maka saatnya anda beralih ke Bank Digital untuk mempermudah dalam bertransaksi di masa depan. Tentunya dengan mempertimbangkan kelemahan serta ancaman yang terdapat dalam Bank Jago & Jago Syariah. Jika Anda ingin menggunakan atau membuka rekening dengan Bank Jago Syariah, masukkan kode referal ini MUH93C21 untuk mendapatkan bonus dari Bank Jago & Jago Syariah senilai Rp. 25.000. Sekian dan terimakasih semoga artikel ini bermanfaat untuk penulis dan pemabaca.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.