Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Stephanie Ludya Emmanuela Elim

Kenali 5 Tahapan Perilaku Seksual, 4 Diantaranya Sering Dilakukan Remaja Ketika Pacaran!

Gaya Hidup | Saturday, 30 Dec 2023, 15:04 WIB
Ilustrasi remaja dalam hubungan percintaan, Sumber: Pexels

Pacaran menjadi hal yang banyak diinginkan oleh setiap orang tentunya, ketika kita dapat mengekspresikan perasaan dan emosi pada orang yang dicintai. Kini pacaran bukan suatu hal yang memiliki batasan usia, apalagi untuk remaja. Bukan baru ketika melihat mereka telah menjalin hubungan romantis., bahkan secara terang terangan mereka mengekspresikannya. Menunjukan keromantisan ke publik seperti bergandeng tangan, berpelukan, mencium pipi atau dahi, merupakan hal yang banyak dilakukan oleh pasangan ketika berpacaran. Namun, tahukah kamu beberapa hal tadi merupakan perilaku seksual? Yuk simak artikel ini.

Menurut Sarwono (Yulianto, 2020) “perilaku seksual adalah bentuk perilaku yang disebabkan oleh hasrat (keinginan seksual) yang dapat terjadi dengan lawan jenis maupun dengan sesama jenis”. Tentunya perilaku seksual bukan suatu hal yang baru ditelinga kita. namun pada kebanyakan orang menganggap perilaku seksual adalah hanya ketika terjadinya hubungan secara intim yang biasa dilakukan oleh pasangan yang sudah menikah saja. Ternyata, perilaku seksual memiliki konteks yg luas lho! dan tidak hanya tentang berhubungan seksual atau sexual intercourse saja, bahkan ada pembagiannya.

Perilaku tersebut meliputi touching, kissing, petting, necking, dan intercourse. Touching dan kissing dikategorikan sebagai perilaku seksual tahap awal atau rendah, petting dan necking adalah kelompok menengah, dan yang tertinggi adalah intercourse. Bahkan menurut penelitian, remaja ketika berpacaran sering melakukan perilaku seksual dari tahapan rendah hingga tinggi secara bertahap.

Berikut 5 tahapan perilaku seksual:

1. Touching

Tahap awal ini melibatkan sentuhan ringan antara pasangan. Ini bisa berupa kontak fisik yang non-seksual, seperti berpegangan tangan, memeluk, atau mengelus punggung atau lengan satu sama lain. Sentuhan ini sering kali menjadi cara umum untuk mengekspresikan rasa kasih sayang.

2. Kissing

Remaja sering melakukan ciuman, yang bisa berupa ciuman di bibir, pipi, atau area wajah lainnya yang biasanya dilakukan secara bertahap mulai dari pipi, dahi kemudian bibir. Ciuman ini dapat menjadi ekspresi dari perasaan romantis yang lebih dalam.

3. Necking

Tahap ini merupakan ciuman di area sekitar leher, tanpa melakukan hubungan seksual yang lebih lanjut. Namun menurut penelitian yang dilakukan oleh Aries Yulianto, dalam jurnalnya yang berfokus mengukur perilaku seksual pada remaja ketika berpacaran, hasil menunjukan bahwa necking adalah tahapan yang minim dilakukan, mereka cenderung melewatinya dan lanjut pada tahapan berikut yaitu intercourse.

4. Petting

Petting melibatkan sentuhan yang lebih intim dan lebih fokus pada area-area tubuh yang sensitif secara seksual. Ini bisa termasuk sentuhan yang lebih mendalam, namun tidak terjadi hubungan seksual. Tetapi tidak menutup kemungkinan akan lanjut ketahap berikutnya.

5. Intercourse

Tahap terakhir atau tahapan tertinggi yaitu intercourse atau berhubungan seksual. Merujuk pada aktivitas seksual yang melibatkan kontak fisik yang intim antara dua individu. Hasil penelitian menunjukan bahwa remaja yang telah melakukan aktivitas ini pasti sudah melakukan perilaku seksual lainnya.

Ternyata beberapa perilaku romantis yang sering dilakukan seperti, pegangan tangan dan berpelukan juga salah satu jenis perilaku seksual. Remaja sendiri cenderung lebih sering melakukan touching (memeluk pasangan dan bergandeng tangan). Jika dibandingkan dengan intercourse, necking adalah perilaku seksual jarang dilakukan oleh remaja.

Pacaran adalah bagian alami dari perkembangan remaja yang membantu mereka memahami hubungan interpersonal, belajar tentang komunikasi, empati, serta membangun keterampilan sosial. Ini adalah kesempatan bagi mereka untuk mengeksplorasi perasaan, mengenal diri sendiri, dan belajar tentang komitmen serta tanggung jawab dalam menjalin hubungan. Namun tetap diperlukan batasan dalam berpacaran agar menghindari segala kemungkinan yang akan merugikan, terutama bagi remaja.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image