Kecepatan Menghitung Siswa: Perbandingan Pendidikan Formal dan Nonformal dalam Mengasah Kemampuan
Pendidikan dan Literasi | 2023-12-29 21:05:28Pendidikan memainkan peran penting dalam membentuk kepribadian dan keterampilan seseorang. Dalam konteks pembelajaran, ada dua pendekatan utama: pendidikan formal dan pendidikan nonformal. Kedua pendekatan tersebut memainkan peran penting dalam kemampuan matematika siswa, terutama dalam hal kecepatan menghitung. Tulisan ini mengeksplorasi perbedaan mendasar antara pendidikan formal dan nonformal dan dampaknya terhadap kecepatan menghitung siswa.
Pendidikan formal: dasar dari struktur dan standarisasi
Pendidikan formal adalah pendekatan tradisional yang digunakan oleh lembaga seperti sekolah dan universitas, yang menekankan pada struktur pembelajaran yang terukur dan kurikulum yang terstandarisasi. Dalam pendidikan matematika, pendidikan formal memberikan dasar yang terstruktur dan membantu siswa memahami matematika secara progresif.
Pengajaran yang terorganisir dan kurikulum yang ditetapkan merupakan keuntungan dari pendidikan formal. Siswa memiliki lingkungan di mana mereka dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang matematika berkat guru yang terlatih dengan baik, fasilitas belajar yang sesuai, dan penilaian yang dilakukan secara sistematis. Kurikulum formal dimaksudkan untuk meningkatkan kecepatan menghitung dengan membantu siswa memahami konsep-konsep dasar sebelum beralih ke konsep yang lebih kompleks.
Namun, pendidikan formal juga memiliki kekurangan. Fokus yang berlebihan pada tes dan penilaian standar dapat menyebabkan siswa menghafal informasi daripada memahami konsep secara mendalam. Selain itu, karena pendekatan pengajaran yang bersifat satu untuk semua tidak selalu sesuai dengan gaya belajar individu, beberapa siswa mungkin kesulitan menyerap materi secara efektif.
Faktor-faktor pendidikan formal yang juga dapat mempengaruhi kecepatan menghitung siswa antara lain sebagai berikut:
1. Fasilitas Pendidikan
Pendidikan formal biasanya memiliki ketersediaan fasilitas dan sumber daya pendidikan yang memadai, hal itu memainkan peran penting dalam mendukung pembelajarn yang efektif sehingga turut serta dalam mempengaruhi kecepatan menghitung.
2. Kualitas Guru
Kemampuan dan dedikasi guru dalam menyampaikan materi matematika serta memberikan bimbingan individu dapat berpengaruh dalam meningkatkan kecepatan menghitung siswa.
3. Interaksi Sosial dan Kolaborasi
Pendidikan formal memberikan kesempatan kepada anak untuk berinteraksi dan belajar dengan teman sebayanya. Hal ini meningkatkan motivasi belajar dan kecepatan berhitung.
Pendidikan nonformal: fleksibilitas dan keterlibatan pribadi
Pendidikan nonformal, di sisi lain, menawarkan opsi yang lebih fleksibel yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu. Sesuai dengan tujuannya, pendidikan nonfromal biasanya dirancang untuk memenuhi kebutuhan khusus, seperti meningkatkan keterampilan membaca dan menghitung atau menyediakan pelatihan kejuruan. Pendidikan nonformal melibatkan kegiatan di luar ruang kelas dan tidak terikat oleh aturan dan struktur formal. Pendekatan nonformal yang dapat meningkatkan kemampuan menghitung siswa termasuk pelatihan, seminar, dan kursus online.
Pendekatan-pendekatan ini memungkinkan siswa untuk memilih materi yang paling relevan dan menyesuaikan pembelajaran mereka dengan tingkat pemahaman mereka. Pendidikan nonformal juga dapat memberikan motivasi tambahan dengan memberikan konteks dunia nyata yang menunjukkan relevansi matematika dengan kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat meningkatkan minat siswa terhadap matematika dan sebagai hasilnya, mempercepat perhitungan mereka.
Adapun contoh pendidikan nonformal yang dapat diikuti siswa untuk mempercepat menghitung anak yaitu kursus sempoa dan jarimatika. Perbedaan antara sempoa dan jarimatika adalah Sempoa itu berhitung dengan membayangkan alat, kalau di jarimatika tidak membayangkan, karena tidak ingin membebani memori otak. Teknik Jarimatika merupakan sesuatu metode menghitung matematika dengan bantuan jari tangan.
Pelatihan Jarimatika bagi kalangan orang tua tertentu kadang merasa perlu untuk membantu anaknya meningkatkan kemampuan matematikanya (berhitung). Sedangkan program sempoa merupakan program yang digunakan untuk melatih konsentrasi anak dalam berhitung dengan menggunakan alat bantu hitung yang dinamakan Sempoa. Tempat kursus sempoa pasti memiliki program yang digunakan untuk pembelajaran dan sesuai dengan tingkatan perkembangannya.
Karena tidak ada struktur formal, pendidikan nonformal membutuhkan disiplin diri yang tinggi dari siswa. Siswa harus memiliki keinginan intrinsik untuk belajar dan merencanakan waktu mereka sendiri. Selain itu, penilaian dalam pendidikan nonformal tidak selalu standar, sehingga penilaian Anda tentang kemajuan siswa dapat lebih subjektif.
Kekurangan pendidikan nonformal di lain sisi yaitu siswa harus mampu menyisihkan waktu dan biaya untuk mengikuti pendidikan ini. Jika pendidikan formal penghalangnya adalah usia maka pendidikan nonformal penghalangnya yaitu biaya yang lumayan besar karena tidak semua orang mampu untuk mengeluarkan biaya untuk ikut kursus yang termasuk ke pendidikan nonformal. Siswa yang mengikuti pendidikan selain pendidikan formal biasanya memiliki waktu luang yang lebih sedikit dibandinkan dengan siswa yang lain.
Beberapa faktor pendidikan nonformal yang dapat mempengaruhi kecepatan menghitung siswa juga diantaranya sebagai berikut:
1. Program Pelatihan Keterampilan
Pendidikan nonformal memberikan program pelatihan keterampilan matematika di luar lingkungan sekolah sehingga dapat memberikan siswa pendekatan alternatif untuk memahami dan menguasai konsep matematika.
2. Penggunaan Teknologi
Pendidikan nonformal biasanya menerapkan berbagai permainan pendidikan dan aplikasi matematika di luar kurikulum formal. Hal itu dapat menjadi alat efeltif untuk meningkatkan kemampuan menghitung dengan cara yang sangat efektif dan menarik.
Integrasi optimal untuk kecepatan menghitung
Dalam pengembangan pendidikan, kombinasi yang ideal antara pendekatan formal dan nonformal dapat sangat penting untuk meningkatkan kecepatan menghitung siswa. Menggabungkan struktur dan kurikulum formal dengan fleksibilitas dan keterlibatan pribadi dari pendekatan nonformal dapat menciptakan lingkungan belajar yang holistik.
Sekolah dan lembaga pendidikan formal dapat memasukkan elemen nonformal ke dalam kurikulum mereka. Permainan matematika, proyek penelitian, dan keterlibatan masyarakat dapat memperkaya pengalaman belajar siswa. Di sisi lain, pendekatan nonformal dapat membantu pemahaman siswa dengan menyediakan materi tambahan dan pengalaman langsung yang relevan.
Era di mana teknologi terus berkembang, pendidikan nonformal juga dapat dimaksimalkan melalui platform online. Pembelajaran online, pelajaran video interaktif, dan aplikasi pembelajaran matematika dapat membantu siswa meningkatkan kecepatan menghitung mereka di luar lingkungan formal.
Faktor pendukung lainnya yang dapat mempengaruhi kecepatan menghitung siswa:
1. Dukungan Orang Tua
Peran kedua orang tua sangat penting bagi seorang anak. Dukungan dan partisipasi orang tua dalam proses pendidikan anak, baik di sekolah formal maupun di luar lingkungan pendidikan formal dapat memberi dukungan positif bagi anak. Anak sangat suka jika apa yang telah dilakukannya diapresiasi oleh orang lain terutama kedua orang tua.
2. Motivasi dan Kemandirian
Pembelajaran matematika atau kecepatan menghitung yang efektif perlu motivasi dan pengembangan kemandirian belajar dari dalam diri seorang anak. Pendidikan formal dan pendidikan nonformal dapat bekerja bersama-sama untuk meningkatkan minat dan motivasi anak tersebut.
3. Pengalaman Pribadi dan Praktik Matematika
Memberi anak-anak kesempatan untuk menerapkan konsep matematika dalam situasi sehari-hari akan membantu mereka meningkatkan pemahaman dan kecepatan berhitung.
Untuk meningkatkan keterampilan menghitung siswa, penting untuk memahami apa yang membedakan pendidikan formal dan nonformal. Masing-masing memiliki keuntungan, tetapi pengalaman belajar akan berhasil dan seimbang jika keduanya digunakan dengan benar. Agar siswa dapat mengembangkan kemampuan matematika mereka dengan cepat dan efektif, baik institusi pendidikan maupun guru harus terus berinovasi dalam metode pengajaran mereka.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.