Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image aura Rimbi

Penggunaan Handphone Bagi Anak di Era Globalisasi

Gaya Hidup | Friday, 29 Dec 2023, 20:25 WIB

Di era globalisasi ini, penggunaan smartphone berkembang pesat di semua kalangan. Mulai dari anak kecil hingga orang tua di seluruh dunia menggunakan smartphone dalam kesehariannya, seolah-olah smartphone merupakan barang wajib yang tidak bisa ditinggalkan. Saat bangun tidur, makan, bekerja, hingga tiba waktunya tidur kembali, smartphone tak bisa lepas dari genggaman penggunanya. Smartphone sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, termasuk di kalangan anak-anak. Meski menghadirkan berbagai peluang positif, penggunaan smartphone di kalangan anak juga mempunyai dampak yang perlu diwaspadai.

Smartphone memudahkan anak mengakses ilmu pengetahuan. Smartphone telah berkembang menjadi perangkat multifungsi yang berperan penting dalam komunikasi, akses informasi, produktivitas, hiburan dan berbagai aspek kehidupan sehari-hari lainnya. Portabilitas, konektivitas, dan keserbagunaannya menjadikannya alat yang sangat diperlukan bagi orang-orang di seluruh dunia. Smartphone memberikan akses mudah terhadap informasi dan pembelajaran. Anak-anak dapat mengakses aplikasi pendidikan dan sumber daya pendidikan, memperluas pengetahuan mereka di luar lingkungan sekolah. Hal ini dapat merangsang rasa ingin tahu dan membantu perkembangan intelektual mereka.

Selain kemudahan yang ditawarkan, kecanduan Smartphone dapat menurunkan kualitas kesehatan anak. Anak- anak yang terlalu sering terpaku pada layar smartphone cenderung mengalami penurunan aktivitas fisik yang dapat berdampak pada kesehatannya, misalnya pada kesehatan mata akibat radiasi dari layar smartphone. Sayangnya melihat kondisi saat ini, banyak orang tua yang sibuk dengan pekerjaannya sehingga memberikan smartphone kepada anaknya agar anak tidak merasa kesepian dan bosan. Mereka beralasan bahwa menyewa pengasuh dapat menambah pengeluaran mereka sehingga mereka lebih memilih untuk memberikan smartphone kepada anaknya. Membiarkan anak bermain dengan smartphone juga tidak salah, namun penggunaan yang berlebihan bisa berdampak buruk. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menetapkan batasan waktu penggunaan ponsel pintar agar anak tetap aktif secara fisik.

Selain itu, penggunaan smartphone dapat mempengaruhi interaksi sosial pada masa kanak-kanak. Ketergantungan pada Smartphone dapat mengurangi waktu yang seharusnya dihabiskan untuk bermain dengan teman sebaya atau berinteraksi langsung dengannya keluarga. Sebaiknya masa kanak-kanak diisi dengan pembelajaran dan pengalaman berinteraksi dengan dunia luar dunia, karena apa yang mereka alami pada masa kanak-kanak dapat berdampak pada kehidupan dewasanya di kemudian hari. Wajib mengajarkan anak tentang pentingnya keseimbangan antara kehidupan digital dan dunia nyata dunia. Penting juga untuk menyadari risiko konten tidak pantas di internet. Meskipun Dengan berbagai fitur parental control yang ditawarkan smartphone, anak tetap rentan disalahgunakan isi. Oleh karena itu, pendampingan orang tua dalam menggunakan smartphone sangat diperlukan untuk melindungi anak dari potensi risiko tersebut.

Dapat disimpulkan bahwa penggunaan smartphone mempunyai dampak ganda terhadap anak. Penggunaan smartphone pada anak dapat memberikan dampak baik dan buruk. Meskipun orang tua bermaksud memberikan akses terhadap ilmu pengetahuan dan pembelajaran, namun agar penggunaan smartphone tidak mengganggu aspek penting lainnya dalam kehidupan anak, maka diperlukan pengawasan dan batasan dari orang tua. Orang tua dan guru di sekolah berperan utama dalam membimbing anak dalam perkembangan teknologi secara positif dan seimbang. Sudah sepatutnya anak-anak mendapatkan masa kecil yang menyenangkan sebagaimana mestinya, jangan sampai kemajuan teknologi yang seharusnya memudahkan hidup manusia justru menghancurkan masa depan anak akibat penyalahgunaan teknologi itu sendiri.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image