Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Suko Waspodo

Orang Menilai Bahasa Puisi Lebih Jujur

Eduaksi | 2023-12-28 05:01:23
Sumber gambar: psonnets.org

Bahasa bersajak dapat memengaruhi cara orang memandang suatu informasi.

Poin-Poin Penting

· Ciri-ciri bahasa yang halus dapat memengaruhi cara kita menilai makna suatu pernyataan.

· Kalimat bersajak seringkali dinilai lebih akurat; ini dikenal sebagai efek sajak sebagai alasan.

· Sajak tampaknya meningkatkan kemudahan kita dalam memproses informasi, sehingga meningkatkan persepsi kita akan keakuratan.

· Menyadari dampak ini dapat melindungi kita dari pengaruh slogan-slogan iklan yang bersajak.

Cara kita berbicara dan chatting tampaknya sangat penting.

Jika perkataan kita asyik didengar, orang mengira kita benar.

Anda mungkin bergidik melihat upaya kikuk saya dalam membuat puisi di atas, namun penelitian menunjukkan bahwa ada alasan bagus untuk memasukkan sajak dalam bahasa sehari-hari. Pilihan kata-kata kita berpengaruh terhadap persepsi kita.

Pentingnya bahasa menjadi jelas ketika melihat nama dan terminologi, yang ternyata memiliki arti yang sangat kuat. Misalnya, penelitian terbaru menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan untuk menggambarkan ancaman kesehatan dapat memengaruhi ingatan dan persepsi risiko masyarakat. Selain itu, kata-kata yang kita pilih dapat memengaruhi seberapa baik pendengar kita menerima informasi baru. Penggunaan kiasan dan metafora, misalnya, dapat membuat konsep abstrak lebih mudah dipahami.

Kadang-kadang, pilihan kata-kata kita bahkan bisa memengaruhi keyakinan orang. Di sinilah bahasa puitis memainkan peran yang tidak terduga.

Efek Sajak sebagai Alasan

Kebanyakan orang akan setuju bahwa puisi itu indah. Mendengarkan lirik lagu yang bersajak memang menyenangkan dan membaca puisi yang ditulis dengan cermat dapat menyentuh perasaan orang. Namun, penelitian menunjukkan bahwa sajak tidak hanya menyenangkan secara estetika. Jika kalimat menyertakan kata-kata yang berima, sering kali kalimat tersebut dinilai lebih jujur. Fakta mengejutkan ini disebut “efek sajak sebagai alasan”.

Eksperimen awal mengenai efek rima sebagai alasan meminta peserta untuk menilai keakuratan pernyataan berima (misalnya, “Celaka menyatukan musuh”). Mereka membandingkan penilaian tersebut dengan pernyataan yang memiliki makna yang sama namun tidak menyertakan rima (misalnya, “Celaka menyatukan musuh”). Sebagian besar peserta menilai kalimat berima lebih akurat. Penelitian lanjutan mengkonfirmasi temuan tersebut dan memberikan penjelasan atas efek mengejutkan tersebut. Nampaknya sifat bahasa bersajak yang menyenangkan membuatnya lebih mudah untuk diproses dan diterima. Kemudahan yang relatif ini atau yang disebut kelancaran pemrosesan membuat pernyataan-pernyataan tampak lebih jujur. Bukan hanya bahasa bersajak yang meningkatkan kelancaran pemrosesan. Penelitian terkait menunjukkan bahwa pernyataan simetris (misalnya, “Sukses adalah mendapatkan apa yang Anda inginkan. Kebahagiaan adalah menginginkan apa yang Anda dapatkan.”) juga meningkatkan persepsi orang tentang kejujuran.

Tentu saja, menggunakan sajak atau fitur bahasa estetis lainnya untuk menilai keakuratan sebuah pernyataan bukanlah strategi yang dapat diandalkan. Oleh karena itu, efek rima sebagai alasan dapat dimanfaatkan, misalnya oleh perusahaan pemasaran yang cerdik ketika mengiklankan produk mereka. Sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti Norwegia menemukan bahwa slogan iklan yang bersajak dianggap lebih persuasif dibandingkan dengan slogan iklan yang tidak bersajak. Oleh karena itu, perusahaan dapat memanfaatkan wawasan ini dan menggunakan sajak untuk menggoda pelanggan agar membeli produk mereka.

Menggunakan Bahasa untuk Keuntungan Anda

Semakin banyak penelitian yang menyoroti pentingnya bahasa yang dipilih dengan cermat agar komunikasi berhasil. Yang mengejutkan, bahkan fitur estetika yang halus seperti kata-kata yang bersajak atau struktur kalimat yang simetris dapat memengaruhi penilaian orang. Siapa sangka kalimat puitis tampil lebih akurat?

Oleh karena itu, mengetahui pengaruh rima atau sajak sebagai alasan dan kekuatan kata secara lebih umum memberikan keuntungan strategis. Ini dapat membantu Anda mengenali dampak iklan dan iklan yang dirancang dengan cermat. Memang benar, hanya dengan mengingat untuk membedakan antara aspek estetika sebuah kalimat dan maknanya mungkin sudah cukup untuk mencegah efek ini. Selain itu, Anda dapat menggunakan pengetahuan Anda tentang bahasa yang efektif dalam komunikasi sehari-hari, misalnya dengan anak-anak. Kebanyakan anak menyukai kalimat bersajak dan lirik lagu. Sebagai bonus, sajak bisa menjadi alat pengajaran persuasif. Apakah ini saatnya untuk mengganti pengulangan Wheels on the Bus yang tiada henti dengan lagu bersajak tentang kebaikan brokoli? Atau bagaimana dengan lagu merapikan motivasi dari musisi anak-anak Inggris Nick Cope? Ini adalah favorit perusahaan di rumah kami.

***

Solo, Kamis, 28 Desember 2023. 4:43 am

Suko Waspodo

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image