Syahrial, S.T

    FOLLOW  

Warisan Para Nabi: Keajaiban Tiga Masjid Suci yang Menginspirasi

Agama | Wednesday, 27 Dec 2023, 07:57 WIB

Dari Abu Hurairah dari Nabi bersabda: “Tidaklah perjalanan dilakukan kecuali ke tiga masjid: Masjidil Haram, Masjidku ini (Masjid Nabawi), dan Masjid al-Aqsha” (Muttafaq alaih).

Dalam ajaran Islam, tiga masjid suci memegang tempat istimewa: Masjidil Haram, Masjid Nabawi, dan Masjid al-Aqsha. Hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah dari Nabi menyatakan bahwa tidaklah perjalanan dilakukan kecuali ke tiga masjid tersebut. Kedua belas bulan dalam kalender Islam dirayakan oleh jutaan umat Muslim di seluruh dunia sebagai momen penting, karena mereka mengerjakan ibadah haji di Masjidil Haram, mengunjungi Masjid Nabawi, dan memberkati Masjid al-Aqsha.

# Pahala Berlipat-ganda dalam Amalan di Tiga Masjid Suci

Keutamaan istimewa yang diungkapkan dalam hadis ini memberikan landasan spiritual yang kuat bagi umat Islam. Pahala yang berlipat ganda bagi amalan di tiga masjid suci tidak hanya menjadi bukti keagungan tempat-tempat tersebut, tetapi juga merupakan bentuk kebaikan Allah yang melimpah kepada umat-Nya.

Hadis riwayat ath-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Ausath memberikan gambaran tentang keistimewaan shalat di tiga tempat suci. Rasulullah n menjelaskan bahwa shalat di Masjidil Haram akan memberikan pahala setara dengan 100 ribu shalat, sementara shalat di Baitul Maqdis (Masjidil Aqsha) akan memberikan pahala setara dengan 500 shalat.

Meskipun terdapat perbedaan penilaian di kalangan ulama tentang kekuatan dan validitas hadis ini, keistimewaan shalat di Masjid Nabawi telah diterima dengan luas. Rasulullah menyatakan bahwa shalat di Masjidnya memiliki keutamaan yang melebihi 1000 shalat di masjid-masjid lain, kecuali Masjidil Haram.

Pentingnya nilai-nilai spiritual dan keutamaan ibadah di tempat-tempat suci ini juga membangkitkan rasa kekaguman dan rasa hormat yang mendalam di kalangan umat Islam. Mereka bukan hanya tempat ibadah, melainkan oase spiritual yang memberikan kesempatan bagi umat untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dengan lebih intensif. Hal ini juga menegaskan bahwa amalan yang dilakukan di tempat-tempat yang dipilih dan diridhai oleh Allah memiliki nilai yang jauh lebih besar daripada amalan serupa di tempat lain.

Ketika umat Muslim melakukan perjalanan untuk mengunjungi tiga masjid suci ini, mereka tidak hanya mengejar pahala yang berlipat ganda, tetapi juga mengejar keberkahan, kedekatan dengan Allah, dan perasaan spiritual yang memperkuat iman mereka. Inilah makna yang dalam dari hadis tersebut, mengingatkan umat tentang pentingnya mempersembahkan amal ibadah mereka di tempat-tempat yang dianggap istimewa dalam agama Islam.

# Pembangunan oleh Para Nabi

Tiga masjid suci ini menghadirkan warisan yang luar biasa, diperkuat oleh fakta bahwa mereka bukan hanya bangunan fisik, tetapi juga bukti dari ikatan spiritual dan sejarah yang menghubungkan mereka dengan para Nabi yang disegani dalam Islam. Ini mencerminkan bukan hanya arsitektur, tetapi juga kebijaksanaan, kekuatan, dan ketulusan para Nabi yang mendirikannya.

Ka’bah Musyarrafah, yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Masjidil Haram, tidak hanya merupakan pusat spiritual bagi umat Muslim, tetapi juga merupakan karya monumental yang dibangun oleh Nabi Ibrahim dan diteruskan oleh putranya, Nabi Ismail. Pembangunan Ka’bah bukanlah sekadar pembangunan fisik, melainkan juga simbol kesetiaan, kepatuhan, dan ketundukan kepada kehendak Allah.

Masjidil Aqsha, yang menjulang megah di Yerusalem, adalah saksi bisu dari kedalaman spiritualitas yang diwariskan oleh Nabi Ya’qub. Nabi Sulaiman kemudian memperbaharuinya, memberikan sentuhan spiritual dan keindahan yang mengangkat kekudusan tempat tersebut. Masjidil Aqsha bukan hanya sebagai titik penting bagi umat Islam, tetapi juga menjadi warisan yang memancarkan aura ketakwaan dan sejarah yang memukau.

Sementara itu, Masjid Nabawi di Madinah, yang merupakan pusat kehidupan Nabi Muhammad setelah hijrahnya dari Mekah, adalah hasil langsung dari tangan beliau sendiri. Pembangunan masjid ini bukan hanya membangun sebuah tempat ibadah, melainkan membentuk sebuah komunitas, meneguhkan prinsip-prinsip Islam, dan menjadi simbol kedamaian serta cinta kasih di antara umat.

Melalui pembangunan tiga masjid ini, para Nabi memberikan warisan spiritual yang abadi bagi umat manusia. Mereka bukan hanya membangun struktur fisik, tetapi juga mewariskan pesan kesetiaan kepada Allah, perdamaian, dan penghormatan terhadap nilai-nilai keagamaan. Keberadaan tiga masjid suci ini memperkaya sejarah Islam dan menggugah jiwa umat untuk terus menjaga, menghormati, dan meneladani nilai-nilai yang mereka bawa.

Ketiga masjid ini bukan hanya bangunan fisik, tetapi juga simbol keimanan, ketundukan, dan warisan spiritual bagi umat Islam. Mereka mengingatkan umat akan kebesaran Allah serta sejarah dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Dengan keutamaan yang luar biasa dan nilai spiritual yang mendalam, tiga masjid suci ini tidak hanya menjadi tempat ibadah bagi umat Muslim, tetapi juga titik pusat dalam penjagaan sejarah dan nilai-nilai agama yang diwariskan dari generasi ke generasi. Menjaga kebersihan, keamanan, dan kehormatan bagi tempat-tempat suci ini adalah tanggung jawab bersama bagi seluruh umat Muslim. Semoga kita senantiasa diberikan kesempatan untuk mengunjungi dan mendapatkan manfaat dari keutamaan spiritual yang terkandung di dalam tiga masjid suci ini.