Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Arya Hanif Diyan Athillah

Memanfaatkan Kecerdasan Buatan (AI) untuk Meningkatkan Keberlanjutan Air Bersih dan Sanitasi

Teknologi | Tuesday, 26 Dec 2023, 00:14 WIB

Memanfaatkan Kecerdasan Buatan (AI) untuk Meningkatkan Keberlanjutan Air Bersih dan Sanitasi

Akses terhadap air bersih dan sanitasi yang memadai merupakan hak asasi manusia yang mendasar, sangat penting bagi kehidupan yang sehat dan bermartabat. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengakui pentingnya ini dengan memasukkan "Air Bersih dan Sanitasi" sebagai salah satu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG), menyoroti urgensi penyelesaian tantangan air dan sanitasi global pada tahun 2030.

Meskipun ada kemajuan dalam beberapa dekade terakhir, sebagian besar penduduk dunia masih kekurangan akses ke air bersih. Menurut UNICEF dan Organisasi Kesehatan Dunia, sekitar 2,2 miliar orang di seluruh dunia tidak memiliki akses ke layanan air minum yang dikelola dengan aman. Selain itu, 4,2 miliar orang tidak memiliki akses ke fasilitas sanitasi yang dikelola dengan baik, menyebabkan risiko kesehatan yang serius dan degradasi lingkungan.

Di banyak wilayah berkembang, beban pengumpulan air jatuh secara tidak proporsional pada perempuan dan anak-anak, sering kali memaksa mereka untuk melakukan perjalanan jauh, mengorbankan pendidikan dan kesejahteraan mereka. Selain itu, kurangnya fasilitas sanitasi yang layak berkontribusi pada penyebaran penyakit yang ditularkan melalui air, lebih memperburuk tantangan kesehatan masyarakat.

Hubungan antara air bersih, sanitasi, dan kesehatan masyarakat tidak bisa diabaikan. Sumber air yang terkontaminasi dan infrastruktur sanitasi yang tidak memadai menjadi tempat berkembangnya penyakit yang ditularkan melalui air seperti kolera, disentri, dan tifus. Penyakit-penyakit ini secara tidak proporsional mempengaruhi populasi rentan, termasuk anak-anak di bawah lima tahun, menyebabkan tingkat kematian yang tinggi dan sebuah siklus kemiskinan.

Menangani krisis air global bukan hanya masalah memberikan kebutuhan dasar; ini adalah langkah penting dalam memutus siklus kemiskinan dan meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Air bersih dan sanitasi adalah elemen dasar untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan lainnya, seperti kesehatan yang baik, pendidikan berkualitas, dan kesetaraan gender.

Pentingnya air bersih dan sanitasi tidak hanya berdampak pada kesehatan manusia, tetapi juga pada keberlanjutan lingkungan. Pencemaran sumber air, yang sering disebabkan oleh pembuangan limbah industri dan aliran air pertanian yang tidak sesuai, mengancam ekosistem dan keanekaragaman hayati. Praktik pengelolaan air yang berkelanjutan kritis untuk memastikan kesehatan ekosistem perairan dan menjaga keseimbangan dalam lingkungan alami.

Krisis air global dan tantangan sanitasi yang masih dihadapi oleh sebagian besar masyarakat di seluruh dunia menekankan pentingnya pendekatan inovatif dan efisien dalam manajemen sumber daya air. Sebagai upaya untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) terutama pada tujuan "Air Bersih dan Sanitasi," pemanfaatan Kecerdasan Buatan (AI) menjadi solusi yang menjanjikan.

1. Monitoring Kualitas Air dengan Teknologi AI: Penerapan teknologi AI untuk pemantauan kualitas air menghadirkan kemajuan signifikan dalam pengelolaan sumber daya air. Sensor pintar dan infrastruktur pemantauan yang terhubung memberikan kemampuan untuk analisis data secara real-time, memungkinkan deteksi cepat terhadap kontaminan potensial. Respons yang cepat ini tidak hanya kritis dalam situasi darurat, tetapi juga mengurangi risiko penyebaran penyakit yang dapat dipicu oleh air tercemar.

2. Prediksi dan Pengelolaan Sumber Daya Air yang Efisien: AI membantu dalam meramalkan permintaan air dan mengelola sumber daya air dengan efisien. Dengan menganalisis pola penggunaan air dan variabel cuaca, sistem AI memberikan perkiraan akurat yang mendukung perencanaan pengelolaan air berkelanjutan. Hal ini berpotensi untuk mencegah krisis air dan meningkatkan pemeliharaan sumber daya air.

3. Optimasi Infrastruktur Sanitasi dengan Kecerdasan Buatan: Penerapan AI juga terlihat dalam optimasi infrastruktur sanitasi. Analisis data yang mendalam membantu mengoptimalkan penggunaan fasilitas sanitasi, memprediksi kebutuhan perawatan, dan memberikan rekomendasi untuk peningkatan atau pengembangan infrastruktur yang lebih efisien. Langkah ini berpotensi meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi dampak lingkungan.

4. Pemantauan Kelembaban Tanah untuk Pertanian yang Berkelanjutan: Melalui sensor dan sistem AI, pemantauan kelembaban tanah dapat membantu para petani dan pengelola sumber daya air dalam mengoptimalkan irigasi. Analisis data yang terus-menerus memungkinkan penyajian informasi yang diperlukan untuk menghindari over-irigasi atau penggunaan air yang tidak efisien, mendukung pertanian yang berkelanjutan.

5. Penanganan Limbah dan Pencemaran Air: Pemanfaatan AI untuk mendeteksi pola pencemaran air memungkinkan identifikasi sumber polusi dengan lebih efektif. Ini memberikan dasar bagi pemerintah dan lembaga pengelola lingkungan untuk merespons lebih cepat terhadap masalah pencemaran air, mendukung langkah-langkah pencegahan yang lebih efisien.

6. Pemberdayaan Pengambilan Keputusan Melalui Data yang Telah Dianalisis: Kumpulan dan analisis data besar terkait air dan sanitasi membuka peluang bagi pengambilan keputusan yang lebih baik. Sistem AI menyajikan informasi yang mudah dipahami, memberikan wawasan mendalam tentang kondisi air lokal, dan mendukung pemangku kepentingan untuk mengambil langkah-langkah yang tepat.

Penerapan kecerdasan buatan dalam manajemen air dan sanitasi tidak hanya menciptakan inovasi teknologi yang signifikan, tetapi juga meningkatkan efisiensi operasional dan keberlanjutan lingkungan. Dalam mengintegrasikan solusi ini, penting untuk memastikan inklusivitas, mempertimbangkan kebutuhan semua lapisan masyarakat, dan mengamankan manfaat teknologi ini untuk kesejahteraan bersama. Dengan potensi besar yang dimilikinya, pemanfaatan kecerdasan buatan dapat menjadi katalisator bagi perbaikan yang substansial dalam upaya global mencapai air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image