Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Naya Maura

Tokoh yang Sangat Patut Untuk Dijadikan Sebagai Panutan

Sejarah | 2023-12-23 15:04:10
Bacharuddin Jusuf Habibie, atau lebih dikenal dengan BJ Habibie, adalah sosok yang berperan penting dalam sejarah modern Indonesia. Beliau adalah presiden ketiga Indonesia yang menjabat sejak 21 Mei 1998 hingga 20 Oktober 1999. Masa jabatan Habibie terbilang singkat, hanya satu tahun lima bulan, namun ia mampu melakukan reformasi besar-besaran di Indonesia. BJ Habibie lahir pada tanggal 25 Juni 1936 di Pare-Pare, Sulawesi Selatan dan wafat di Jakarta pada 11 September 2019 ketika berusia 83 tahun. Pendidikan Habibie dimulai di Sekolah Negeri (SN) Tier 1 di Pare-Pare dan kemudian dilanjutkan ke Sekolah Menengah Atas (SMA) di Bandung. Setelah lulus, ia menerima beasiswa dari pemerintah Indonesia untuk melanjutkan studinya di luar negeri. Habibie melanjutkan studinya di RWTH Aachen University di Jerman, meraih gelar di bidang teknik mesin pada tahun 1960. Ia kemudian melanjutkan studi PhD di Technical University of Munich, di mana ia menerima gelar PhD di bidang Teknik pada tahun 1965. Semasa kuliah di Jerman, Habibie mengembangkan minat dan keahliannya di bidang teknologi penerbangan. Karirnya di bidang penerbangan dimulai saat ia bekerja di perusahaan pesawat terkemuka Messerschmitt-Bölkow-Blohm (MBB).Pemerintahan Habibie menghadapi berbagai tantangan, termasuk tuntutan reformasi dan krisis ekonomi yang sedang melanda Asia saat itu. Pada tahun 1999, menyusul peristiwa kontroversial di Timor Timur dan meningkatnya tuntutan reformasi. BJ Habibie mengumumkan pengunduran dirinya sebagai presiden. Terlepas dari keberhasilan dan kegagalan pemerintahan Habibie, Habibie tetap dipandang sebagai sosok yang membuka pintu demokrasi di Indonesia. BJ Habibie, seorang visioner di bidang teknologi dan Kontribusinya terhadap politik masih dikenang sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah modern Indonesia. BJ Habibie juga dijuluki “Politisi besar Indonesia dan bapak teknologi kelas dunia.Karir BJ Habibie di pemerintahan Indonesia dimulai pada masa pemerintahan Presiden Soeharto. Ia diminta pulang dari Jerman dan menjabat Wakil Menteri Riset dan Teknologi pada tahun 1978 hingga Maret 1998. BJ Habibi bersama insinyur dari perusahaan Spanyol CASA merancang proyek pesawat CN-235, yang prototipenya berhasil terbang pada akhir tahun 1983. Dengan kecerdasan dan pengalaman yang dimilikinya, BJ Habibi akhirnya berhasil membangun pesawat pertama Indonesia pada tahun 1995 yaitu N250 Gatotkaka. BJ Habibi berkolaborasi dengan tim Industri Pesawat Terbang Indonesia (IPTN) merancang pesawat berpenggerak baling-baling. Memiliki daya angkut kurang lebih 50 orang, namun diberi nama N-250 Gatot Kaka dan dapat diperluas hingga 70 orang.BJ Habibie dikenal masyarakat Indonesia tidak hanya karena inspirasinya, tetapi juga kisah cintanya dengan istrinya Ainun. Kisah cinta yang tak tergoyahkan ini diabadikan dalam film 'Habibie & Ainun' tahun 2012 yang diangkat dari buku karangan BJ Habibie sendiri. Sepanjang hidupnya, kisah cinta Habibie terus menjadi sumber inspirasi banyak orang. Sepeninggalnya, BJ Habibie dimakamkan di samping istri tercinta Ainun di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Perjalanan luar biasa BJ Habibie tidak terlepas dari dedikasinya yang tak tergoyahkan dalam bidang ibadah dan pendidikan. Dibesarkan dalam keluarga yang taat beragama, Habibie telah mengenal ajaran Alquran sejak kecil. Kecerdasannya yang luar biasa terlihat jelas bahkan pada usia tiga tahun, saat ia dengan lancar membacakan ayat-ayat Alquran. Tak heran, setelah dewasa, bahkan setelah menikah, Habibie selalu mengedepankan kewajiban agama. Meski sibuk dengan studinya, Habibie tidak pernah mengabaikan kewajiban beribadah.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image