Permasalahan Pertanian Rakyat
Agama | 2023-12-23 10:30:49Musim hujan sudah tiba, Bondowoso yang berada di dataran tinggi tentunya mempunyai curah hujan yang cukup! tinggi. Bagi petani, musim hujan selalu di tunggu apalagi bagi lahan sawah yang bergantung pada curah hujan. Namun di Dusun Berabi Desa Pekalangan, kecamatan Tenggarang, musim hujan membuat mereka bersedih karena saluran irigasi yang seharusnya lancar, terjadi pendangkalan. Akibatnya debit air meluber, sehingga menggenangi dan merusak lahan pertanian yang siap panen. Hal tersebut memaksa petani untuk mengeruk sendiri saluran irigasi supaya tanaman padi mereka tidak rusak. (radarjember.id 5/12/23).
Saluran irigasi yang tidak bagus akan menganggu proses pertanian. Fungsi irigasi seharusnya bisa mendistribusikan aliran air ke lahan pertanian sesuai kebutuhan. Sehingga pemeliharaan saluran irigasi harus di lakukan secara kontinyu. Mulai dari bangunan fisik, sampai dengan standar kedalaman saluran terjaga dengan baik. Salah satu caranya dengan rutin melakukan pengerukan .
Antisipasi tersebut belum dilakukan dan baru dilakukan saat banjir terjadi d musim hujan.Mirisnya ini dilakukan oleh petani sendiri. Sedangkan pemerintah lepas tangan. Tidak aneh di sistem kapitalis yang semua diukur untung rugi, perbaikan sistem irigasi tidak dipandang menguntungkan. Penguasa lebih fokus pada pembangunan sarana fisik dari investasi pengusaha seperti mall mall dan jalan tol. Penguasa mendapatkan kompensasi berupa pajak ataupun gratifikasi berupa fee yang ujungnya masuk kantong pribadi.
Dalam kitab Al Ahkam as- Sulthoniyah juz 1 halaman 3. Disebutkan bahwa penguasa itu mempunyai tugas utama melayani rakyat. Baik dalam penjagaan agama maupun mengatur urusan dunia. Pengaturan irigasi termasuk pengaturan urusan dunia. Dan ini merupakan tanggungjawab penguasa dan menjadi hak rakyat. Tanggungjawab itu meliputi pendanaan, penyediaan tenaga ahli, sampai dengan tenaga pengontrol saluran irigasi agar bisa berfungsi optimal. Kita pahami bahwa pengelolaan sakuran irigasi yang tepat akan mewujudkan ketahanan pangan yang handal.
Sehingga di butuhkan pengembangan tehnologi dan riset untuk irigasi pertanian dalam jangka panjang yang tidak mudah mengalami pendangkalan. Tentunya hal tersebut membutuhkan pendanaan besar yang hanya mampu ditanggung negara. Pada sistem negara Islam, pendanaan negara dalam urusan dunia tidak melihat untung rugi tapi kemaslahatan umat. Maka sebesar apapun pendanaan itu meski tidak menguntungkan individu penguasa, akan tetap dilakukan dari sumber baitul mall atau kas negara, termasuk urusan irigasi. Hanya sistem Islam lah satu satunya yang memperhatikan semua urusan rakyat. Tidak inginkah kita kembali ke sistem Islam yang menyejahterahkan?
Wallahu 'alam bissawab.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.