Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Syahila Najwa

Apakah Nyawa Sudah tidak Lagi Berharga?

Eduaksi | Friday, 22 Dec 2023, 13:56 WIB
sumber : kompas.com

Bunuh diri adalah keadaan di mana seseorang mengakhiri nyawanya sendiri. Kasus bunuh diri di Indonesia semakin melonjak. Di mana sepanjang tahun 2023 telah terjadi 971 kasus yang tercatat pada Pusat Informasi Kriminal Nasional (Pusiknas). Dan hingga saat ini, kasus bunuh diri terus mengalami peningkatan di berbagai daerah. Menurut data dari repoblika, kasus tertinggi terjadi di daerah Jawa Tengah sebanyak 432 kasus dan di Jawa Timur sebanyak 255 kasus.

Jika ditinjau dari jumlah kasus, bunuh diri terjadi 2-3 kali dalam setiap harinya. Menurut WHO proporsi tertinggi bunuh diri terjadi pada kelompok usia 15-29 tahun. Dilansir dari Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta sebanyak 20% kasus bunuh diri karena keracunan pestisida. Hal tersebut sering kali ditemukan di daerah pertanian pedesaan di Negara berpenghasilan rendah. Selain itu juga, secara umum biasanya orang akan mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

Apakah saat ini nyawa sudah tidak berharga lagi? Hal ini bisa kita liat bahwasannya banyak orang yang memilih untuk mengakhiri hidupnya. Di mana orang yang bunuh diri mengakhiri hidupnya dengan berbagai alasan. Diantaranya, ada yang melakukan bunuh diri karena faktor setres dan depresi, bullying, faktor ekonomi, faktor sosial,dan masih banyak lagi penyebab lainnya. Biasanya korban bunuh diri sering meninggalkan surat wasiat, yang di mana surat tersebut berisi bahwa dia sudah tidak sanggup lagi untuk menjalankan kehidupan dan memilih untuk mengakhiri hidupnya agar semua masalah selesai. Mereka berfikir apabila bunuh diri, maka semua tugas dan tanggung jawab yang dirasakan akan menghilang.

Apakah dengan bunuh diri akan menyelesaikan masalah? Tentu saja tidak. Justru dengan seseorang melakukan tindakan bunuh diri maka akan mengakibatkan dan menimbulkan masalah baru.Masalah yang ditimbulkan sangat berdampak besar kepada keluarga yang ditinggalkan. Yang di mana masalah tersebut di antaranya:

KELUARGA YANG DITINGGALKAN MERASAKAN SEDIH YANG MENDALAM

Meninggalnya salah satu anggota keluarga tentu saja sangat menyedihkan. Terlebih lagi meninggal dalam keadaan bunuh diri. Seorang yang bunuh diri berpikir bahwa dengan bunuh diri akan mengurangi beban di dalam keluarga. Namun itu justru menjadi kesalahan yang besar. Dengan dia meninggal dalam keadaan seperti itu, akan mengakibatkan kesedihan yang mendalam di dalam keluarga. Keluarga akan merasa kehilangan dan kerinduan yang mendalam. Hal tersebut bisa terjadi dikarenakan keluarga belum bisa menerima peristiwa yang terjadi. Dan dengan kematian yang tragis akan menyebabkan susah dalam mengikhlaskan dan berdamai dengan keadaan. .

KELUARGA AKAN MERASA BERSALAH

Tentu saja dengan adanya peristiwa bunuh diri, keluarga akan merasa bersalah dan akan membuat tanda tanya besar dalam keluarga “ apakah aku salah mendidiknya?”, ataukah “ apa aku memperlakukannya dengan keterlaluan?”. Pastinya keluarga korban akan merasa bersalah karena tidak mengetahui bagaimana kondisi korban saat itu, sehingga tidak bisa mencegah perbuatan yang dia lakukan. Keluarga akan merasa susah untuk melupakan korban dan merasakan kesedihan yang mendalam.

Dengan adanya perasaan bersalah akan menyebabkan beban pikiran pada keluarga. Selain itu juga pastinya di dalam keluarga akan terjadi konflik lain, misalnya adanya perilaku saling salah menyalahkan. Saling menyalahkan terjadi karena anggota keluarga menyalahkan anggota keluarga lainnya yang menjadi penyebab korban meninggal. Namun bukan hanya dalam keluarga, hal tersebut juga bisa terjadi pada masyarakat. Di mana keluarga menyalahkan orang lain atas meninggalnya korban.

OPINI MASYARAKAT

Dari berbagai macam masalah, opini masyarakat adalah hal yang sangat besar pengaruhnya terhadap keluarga. Di mana hal tersebut juga berpengaruh terhadap mental dan emosi keluarga. Karena ada salah satu anggota keluarga yang bunuh diri, pastinya akan menyebabkan opini masyarakat yang negatif. Misalnya adanya tuduhan terkait alasan korban meninggal dunia. Karena hal tersebut, banyak dari keluarga yang terkena musibah kerapkali merasa dikucilkan oleh masyarakat dan merasa kurang mendapat dukungan atas masalah yang terjadi.

Dari permasalahan di atas, maka perlu untuk memikirkan dulu dampak yang terjadi sebelum melakukan sesuatu. Apalagi melakukan sesuatu yang memiliki hubungan dengan hidup dan mati. Sebaiknya apabila sedang mendapatkan masalah, hendaknya untuk menyelesaikan masalah tersebut terlebih dahulu. Selesaikan masalah dengan baik tanpa menyakiti diri sendiri ataupun orang lain. Apabila sudah tidak bisa menyelesaikan sendiri sebaiknya untuk meminta bantuan kepada orang lain. Selain itu apabila dalam keadaan setres atau depresi, cobalah untuk mencari tempat berbagi cerita. Bisa juga untuk meminta pertolongan kepada keluarga, ataupun juga bisa untuk melakukan konseling dengan psikologi. Apabila menjadi korban bullying atau perundungan, bisa melakukan pengaduan dengan melaporkan kepada layanan yang telah disediakan oleh Kementerian Kesehatan ( KEMKES). Dan yang terakhir selalu ingat bahwa diri kita berharga, banyak hal yang belum dicapai. Dan masih banyak yang harus dibanggakan. Jangan melakukan sesuatu yang gegabah yang dapat merugikan untuk diri sendiri maupun orang lain.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image