Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Novita Ekawati

Pemuda Penggerak Perubahan

How To | Thursday, 21 Dec 2023, 05:48 WIB

Oleh : Novita Ekawati


Saat ini dunia sedang berjalan menuju kehancurannya akibat hegemoni ideologi dan sistem kapitalisme. Sekularisme yang menjadi asas ideologi ini telah menghancurkan semua sendi kehidupan manusia. Terjadinya krisis multidimensi bidang ipoleksosbudhankam, runtuhnya struktur keluarga, bahkan rusaknya kepribadian generasi, menjadi konsekuensi logis. Adapun berharap penguasa hadir memberikan solusi, hanyalah kesia-siaan.

Sudah rahasia umum banyak anak muda saat ini lebih memilih untuk menghabiskan waktunya bergelut dengan aktivitas having fun. Gaya hidupnya hedonistik, kiblat hidupnya sekularistik, dan semangat hidupnya materialistik. Bagi mereka, hidup seolah hanya sekadar dijalani, tanpa makna yang berarti.

Pemuda adalah golongan orang-orang yang punya potensi besar bagi kehidupan. Masa depannya yang masih panjang hendaknya jangan sampai suram akibat salah langkah. Oleh karenanya, sungguh sayang jika potensinya tersebut tidak terarah atau malah salah arah.

Siapa pun yang peduli dengan nasib umat dan negeri ini harus berpikir dan berusaha menyelamatkan para pemuda. Mereka adalah harapan umat pada masa depan. Jika ingin melihat kondisi umat pada masa depan, tengok saja keadaan para pemudanya hari ini.

Pemuda dengan kemampuan kepemimpinannya selayaknya turut terlibat menjadi pendobrak dan pemimpin untuk menyelesaikan berbagai problem bangsa.

Saat ini, masyarakat sangat mengharapkan kemunculan para pemuda dan mahasiswa sebagai penggerak perubahan, mengeluarkan dunia dari kapitalisme yang lumpuh yang hanya mampu memproduksi masalah. Di titik krusial inilah, butuh revitalisasi peran pemuda dan mahasiswa sebagai agent of change. Sehingga potensi pemuda tidak lagi terbajak oleh kepentingan elit penguasa dan pengusaha yang ingin menjaga tahtanya dalam rezim Kapitalisme yang sudah bobrok.

Ayo Berubah !

Para pemuda butuh adanya perubahan dari kondisi rusak yang ada menuju kebangkitan yang hakiki hingga terwujud kemuliaan umat. Kebangkitan hakiki itu hanya terwujud dengan ideologi Islam yang merupakan satu-satunya ideologi yang bersumber dari wahyu Sang Khalik. Misalnya, sistem pendidikan Islam akan mewujudkan insan yang berkepribadian Islam dan pakar dalam iptek.

Sistem ekonomi Islam akan menyejahterakan setiap rakyat, bukan hanya pihak tertentu. Sistem politik pemerintahan Islam akan membebaskan umat Islam dari penjajahan, baik secara militer maupun nonmiliter.

Peran Aktif Pemuda

Untuk bisa melakukan perubahan menuju Islam, langkah pertama yang hendaknya dilakukan para pemuda adalah menginstal ideologi Islam pada dirinya dengan terlibat secara aktif dalam pembinaan Islam ideologis. Ini persis sebagaimana halaqah yang Rasulullah saw. adakan bersama para sahabat di rumah Arqam bin Abi Arqam.

Di dalam halaqah, para pemuda akan mendalami akidah Islam sehingga terbentuk keimanan yang kukuh. Di dalam halaqah pula, para pemuda belajar syariat Islam sehingga menjadi pribadi yang bertakwa dan sekaligus mengajak pada ketakwaan. Para pemuda juga akan dibina menjadi sosok berkepribadian Islam.

Pada akhirnya, para pemuda akan memiliki kesadaran untuk berdakwah bersama jemaah untuk mewujudkan perubahan menuju terwujudnya kehidupan Islam, yaitu penerapan Islam kafah dalam institusi Khilafah. Dengan adanya para pemuda dalam barisan dakwah, sebagaimana dahulu para sahabat yang mayoritas pemuda ikut aktif berdakwah bersama Rasulullah saw., kebangkitan Islam akan segera terwujud dan umat Islam akan menjadi umat terbaik.

Allah Swt. berfirman,
كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ

Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia.” (QS Ali Imran: 110).


Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image