Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Nahya Ahla suhaila

Gambaran Health Belief Pengkonsumsi Mie Instan pada Mahasiswa

Edukasi | 2023-12-20 17:17:13
https://www.istockphoto.com/id/foto/mie-dalam-cangkir-gm487674145-38962388

Makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia untuk dapat melangsungkan kehidupan selain kebutuhan sandang dan papan. Namun ada makanan yang tidak sehat atau makanan yang sebenarnya tidak dibutuhkan oleh tubuh tetapi tetap di konsumsi oleh manusia diantaranya mie instan. Mahasiswa seharusnya dapat memilih makanan yang baik dan tidak baik, makanan yang baik adalah makanan yang dapat meningkatkan kesehatan sebaliknya makanan yang tidak baik adalah makanan yang dapat merugikan kesehatan.

Mahasiswa berada pada tahap perkembangan kognitif operasional formal. Pada tahap perkembangan ini, mahasiswa telah memiliki kemampuan dalam berpikir secara abstrak dan menalar secara logis serta mampu menarik kesimpulan dari informasi yang diperolehnya. Informasi mengenai dampak dari mengkonsumsi mie instan dapat dengan mudah didapatkan di media cetak maupun di media elektronik. Sekalipun mahasiswa telah mendapat informasi tentang mie instan tetapi mereka masih konsumsi mie instan hal itu dikarenakan cara memasak yang mudah dan harga lebih murah dan mereka kurang peduli dengan bahaya yang ditimbulkan dari mengkonsumsi mis instan.

Mahasiswa yang mengkonsumsi mie instan dikarenakan adanya ketidaksesuaian antara pola pikir dengan perilaku yang ditampakkan, namun ada pula mahasiswa yang mengkonsumsi mie instan tetapi dia mampu untuk membatasi dengan tidak mengkonsumsi setiap hari dan diselingi dengan makanan lainnya yang lebih sehat seperti makan makanan yang bergizi serta berserat seperti daging dan sayur-sayuran. Jika mahasiswa mempunyai kondisi seperti ini cenderung mempunyai health belief tinggi dari dimensi cues to action yaitu kesiapan individu untuk mengambil tindakan nyata berdasarkan kebutuhan individu untuk melakukan perilaku sehat yang lebih baik dari yang lain.

Health belief tinggi adalah mahasiswa yang lebih menjaga kesehatannya, mahasiswa pengkonsumsi mie instan dengan health belief tinggi menyadari atau memahami bahaya yang ditimbulkan dari mengkonsumsi mie instan akan memunculkan penyakit dan mereka dengan serius menanggapi informasi mengenai bahaya konsumsi mie instan.

Mahasiswa yang mempunyai health belief tinggi lebih sedikit mengkonsumsi mie instan yaitu hanya mengkonsumsi 1 kali dalam seminggu Sebaliknya mahasiswa dengan health belief rendah, mereka cenderung untuk mengabaikan kesehatannya dan tidak memikirkan bahaya dari konsumsi mie instan secara serius, menganggap bahwa mengkonsumsi mie instan lebih bermanfaat dari kesehatannya dan juga belum memiliki kesiapan untuk mengambil suatu tindakan untuk berhenti mengkonsumsi mie instan. Mahasiswa dengan health belief rendah mereka lebih cenderung mengkonsumsi mie instan dalam 4 sampai 5 kali dalam seminggu.

Menurut Rosenstock terdapat 5 dimensi health belief model yaitu Perceived Suspectibility ( kerentanan yang dirasakan), Perceived Severity (keparahan yang dirasakan), Perceived Benefits (manfaat yang dirasakan), Perceived Barriers (hambatan yang dirasakan), cues to action (isyarat atau tanda-tanda).

Bagi mahasiswa yang memiliki health belief rendah, dari dimensi perceived susceptibility, mereka mengabaikan resiko mengkonsumsi mie instan terhadap kesehatan, kurang menyadari dan merasakan ancaman dari bahaya konsumsi mie instan (perceived severity), mengabaikan kerugian dari perilaku mengkonsumsi mie instan (perceived benefit), mereka mengalami hambatan dalam tindakan yang dianjurkan (perceived barriers) dan juga mereka tidak memiliki kesiapan untuk mengambil tindakan untuk tidak sama sekali mengkonsumsi mie instan (cues to action).

Sedangkan bagi mahasiswa yang memiliki health belief tinggi, mereka mengetahui resiko mengkonsumsi mie instan tidak baik terhadap kesehatan (perceived susceptibility), mereka menyadari dan merasakan ancaman dari bahaya mengkonsumsi mie instan (perceived severity), mengetahui manfaat serta kerugian dari mengkonsumsi mie instan (perceived benefit), mereka tidak mengalami hambatan dalam tindakan yang dianjurkan (perceived barriers), serta yang terakhir mereka memiliki kesiapan untuk mengambil tindakan untuk tidak sama sekali mengkonsumsi mie instan (cues to action). Semakin tinggi health belief maka semakin tinggi perilaku sehat, namun sebaliknya semakin rendah health belief maka semakin rendah perilaku tidak sehat.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image