Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rhea Aurora

Menggambar Pakai Referensi, Sama dengan Nyontek?

Edukasi | Wednesday, 20 Dec 2023, 17:10 WIB
Ilustrasi mewarnai. Foto : Pixabay.com

“Kalau kamu sungguhan jago gambar, ya tidak perlu nyontek pakai foto."

Apakah kalian pernah mendengar kalimat tersebut sebelumnya?

Rupanya, masih ada banyak orang yang beranggapan bahwa ketika kita menggambar menggunakan referensi, itu dianggap sama dengan mencontek. Pandangan ini seringkali menjadi perdebatan, terlebih lagi kita sedang berada di masa di mana referensi gambar dapat diakses dengan mudah melalui internet. Padahal, mencari inspirasi dari referensi dan mencontek adalah dua hal yang berbeda.

Alasan Kita Butuh Referensi

Ilustrasi melukis. Foto : Pixabay.com

Menuangkan imajinasi ke dalam gambar sangatlah sulit. Ingatan kita tidak mungkin sekuat itu sehingga mampu mengingat semua detail yang pernah dilihat hanya sekilas. Menggambar tanpa referensi pasti hasilnya kurang, karena kita hanya berimajinasi dan tidak melihat langsung. Berbeda halnya dengan menggunakan referensi.

Bayangkan ketika kita ingin menggambar seekor kucing. Bulu-bulunya lembut, matanya besar, kaki dan ekornya panjang. Tapi ketika selesai, ekspresi wajah kucing atau postur tubuhnya tidak sepenuhnya sesuai dengan apa yang kita bayangkan.

Kalau kalian masih merasa tidak jago gambar karena bergantung dengan referensi, lihatlah dua seniman terkenal yaitu Leonardo da Vinci dan Michelangelo. Bahkan mereka juga menggunakan seorang model sebagai referensi dalam karya-karya mereka.

Perbedaan Pakai Referensi dengan ‘Mencontek’

Ilustrasi kuas cat air. Foto : Pixabay.com

Saat kita menggambar dengan menggunakan referensi, tujuannya adalah mendapatkan ide dari sumber luar untuk menguatkan bentuk gambaran. Biasanya kita pasti menggabungkan elemen-elemen dari referensi ke dalam karya kita. Meskipun begitu, hasil akhirnya masih mencerminkan gaya dan ciri khas masing-masing, yang biasanya disebut art style.

Di sisi lain, kalau 'mencontek' itu kita hanya menyalin langsung tanpa mengubah banyak atau menambahkan ide sendiri dari referensinya. Ini bisa melanggar hak cipta karena tidak ada perubahan besar pada karya aslinya, sehingga hasilnya hampir sama persis.

Cara Memanfaatkan Referensi yang Benar

Ilustrasi warna. Foto : Pixabay.com

Kalian bisa mencoba menggabungkan berbagai referensi untuk membuat gambar yang lebih menarik. Dengan menggabungkan elemen-elemen dari beberapa sumber, kita bisa menciptakan gambar yang berbeda dan unik.

Penting juga diingat bahwa referensi hanyalah titik awal. Kita bisa mengambil inspirasi dari referensi tersebut, namun kemudian ditambahkan ide-ide pribadi kita ke dalam karyanya.

Jadi, memakai referensi disebut ‘curang’ mungkin karena teknik yang kita pakai. Kalau kita memang langsung menjiplak karya orang lain tanpa diubah lagi, barulah dapat disebut sebagai mencontek. Oleh karena itu, penting untuk memahami bahwa memakai referensi bukanlah suatu bentuk 'mencontek’.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image