Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Moch zaelani Rizky

Kekuatan Canggih Kecerdasan Buatan AI : Dampak dan Strategi Manusia dalam menghadap AI

Teknologi | Wednesday, 20 Dec 2023, 15:28 WIB
Sumber:https://images.app.goo.gl/fAN23RzxMKS14LgL9

Kecerdasan Buatan (AI) adalah cabang ilmu komputer yang berfokus pada pembuatan sistem atau mesin yang mampu meniru kemapuan intelektual manusia. Kecerdasan Buatan (AI) memungkinkan komputer atau mesin untuk melakukan tugas-tugas seperti pemrosesan bahasa alami, pengelola bahasa, pengambilan keputusan, dan pembelajaran mandiri dari data. Tujuannya adalah menciptakan mesin yang berpikir, belajar, dan bertindak secara otomatis atau semi-otomatis dalam berbagai situasi. Menurut (Suhanda, 2015) Kecerdasan Buatan (Articial Inteligence – AI) merajuk pada kemampuan pada komputer atau sistem komputer untuk meniru kecerdasan buatan manusia. Akan tetapi, apakah kalian tahu? dampak Kecerdasan Buatan (AI) bagi manusia yang bisa digantikan oleh kecerdasan buatan (AI) sehingga ketergantunagn manusia pada (AI) dapat menyebabkan penurunan keterampilan manusia dalam beberapa area, seperti pemecahan masalah atau kreativitas.

Menurut Choudhury 2016, Kecerdasan buatan (AI) yang dimanifestasikan oleh mesin yang menunjukkan aspek kecerdasan manusia, makin banyak digunakan dalam layanan dan saat ini merupakan sumber utama inovasi. Misalnya robot untuk rumah, perawatan kesehatan, hotel, dan restoran telah mengotomatiskan banyak bagian dari kehidupan kita, bot virtual mengubah layanan pelanggan menjadi layanan mandiri, aplikasi AI dan Bigdata digunakan untuk menggantikan portofolio manajer dan robot sosial seperti pepper adalah digunakan untuk menggantikan penyambutan manusia untuk menyambut pelanggan di layanan yang dihadapi pelanggan. Penggantian pekerjaan AI terjadi secara fundamental di tingkat tugas daripada tingkat pekerjaan. AI menggantikan setidaknya beberapa tenaga kerja manusia yang dalam suatu layanan ketika AI dapat melakukan beberapa tugas pekerjaan lebih baik untuk memenuhi tujuan strategis dalam perusahaan.

AI kemudian berkembang menjadi menggantikan tenaga kerja manusia ketika tidak memiliki kemampuan untuk mengambil alih semua tugas pekerjaan. Penggantian ini terjadi untuk “lebih rendah” (lebih mudah untuk AI) tugas pertama, dimulai dengan tugas mekanis, dan kemudian naik untuk tugas-tugas kecerdasan yang lebih tinggi. kami telah melihat tersebar luas, contoh robot pintar menggantikan karyawan yang tidak terampil. Akhirnya, AI akan mampu melakukan bahkan tugas-tugas yang tidak bisa dilakukan oleh manusia seperti intuitif dan empati. Dengan menemukan berbagai mekanis penggantian AI untuk layanan, sehingga kami menyimpulkan bahwa inovasi cara memberikan layanan muncul dan tak terelakan, dan skala penggantian pekerjaan mungkin lebih besar dari pada banyak orang menyadari.

di sisi lain, Menurut (Skobeleve, 2017) menegaskan bahwa, di mana dalam era society 5.0 merupakann masyarakat teknologi informatika canggih, IoT, robot dan kecerdasan buatan digunakan secara aktif di dalam kehidupan masyarakat. Relevasinya antara era society 5.0 dan SDM, yaitu bagaimana sebuah teknologi dapat digunakan dengan tepat dan baik terkait kecanggihan disekeliling kehidupan kita. SDM yang dibutuhkan pada saat era society 5.0 ini adalah sumber daya manusia yang berkualitas yang mampu mencapai tujuan yang diharapkan, dikarenakan didalam era society 5.0 ini juga akan membawa keadaan yang berbeda seperti akan banyak pekerjaan yang tidak ada lagi atau sudah dapat digunakan oleh teknologi.

SDM adalah aset suatu negara yang ataupun organisasi yang menjadi perhatian agar menghasilkan keunggulan yang kompetitif dalam menghadapi persaingan secara global terutama pada masa era sekarang society 5.0. Salah satu faktor keberhasilan sebuah negara ataupun organisasi adalah SDM yang di dalamnya, tetapi SDM yang dibutuhkan harus SDM yang berkompeten.

Terdapat beberapa hal utama yang diperhatikan dalam kesiapan mengahadapi tantangan era society, antara lain sebagai berikut.

1. Sumber daya manusia harus memiliki strategi dalam meningkatkan value tambah dalam hidupnya. Sehingga dalam menghadapi tantangan era society 5.0, SDM mampu membuat kehidupan lebih baik dan berkualitas dengan menggunakan atau memanfaatkan kegunaan IoT, big data, kecerdasan buatan dan teknologi lainnya yang ada di society 5.0;

2. SDM di era 5.0 harus memiliki pemikiran strategis dengan menggunakan atau terpenting untuk mengembangkan rencana strategis di era society 5.0, SDM dan sumber daya lainnya harus makin terintegrasi melalui informasi dan teknologi komunikasi;

3. Memepercayai bahwa SDM sebagai aset yang berharga, SDM merupakan faktor utama dalam mencapai daya saing. SDM ini pun harus berkompeten di dalam bidangnya (bidang yang masih digunakan pada era society 5.0). Pemanfaatan sumber daya manusia harus secara optimal, di mana sesuai dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan. Sehingga sumber daya manusia di era society 5.0 harus memiliki core yang kuat kompetensi termasuk kompetensi untuk globalisasi, digital dan berorientasi masa depan.

4. SDM yang dibutuhkan diera society 5.0 adalah SDM yang mudah beradaptasi dan fleksibilitas. Selain itu SDM organisasi juga harus memiliki kemampuan beradaptasi dalam merespon perubahan dan tekanan lingkungan. Tidak kita pungkiri pada era ini terjadi perubahan lingkungan yang sangat signifikan, yang dari analog kepada digital. Transformasi digital telah mengubah cara hidup masyarakat dan juga industri.

Di era society 5.0, kreativitas dan inovasi juga dibutuhkan untuk menghasilkan ide-ide baru yang dapat diciptakan sehingga memberikan hasil yang baik. Diharapkan dengan hal ini, SDM makin kreatif dan inovasi dalam menerapkan strategis selanjutnya. SDM harus memiliki skill dibidang digital baik secara teori maupun praktiknya mampu berpikir secara inovatif dan kreatif dalam menggunakan teknologi.

Era society 5.0 adalah era yang di mana teknologi sudah mengambil alih pekerjaan manusia dan mempermudah segala hal di dalam kehidupan, hal seperti itu akan membuat manusia menjadi tergantung terhadap teknologi, kemajuan teknologi di era society 5.0 dapat membuat kehidupan lebih mudah dan otomatis dan segala pekerjaan yang dilakukan oleh sumber daya manusia akan lebih terintegrasi.

Selain itu, ada beberapa cara bagaimna manusia dapat memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) secara efektif:

1. Pendidikan dan pelatihan

Memperoleh pengetahuan tentang AI melalui kursus daring, pelatihan khusus, atau sumber daya belajar untuk memahami dasar-dasar AI dan cara menggunakannya.

2. Kolaborasi dengan AI

Mengintegrasikan AI dalam pekerjaan sehari-hari, manfaatkannya untuk meningkatkan produktivitas, analisis data, dan pengambilan keputusan.

3. Mengikuti perkembangan

Tetap terkini dengan perkembangan teknologi AI melalui literatur, konferensi, dan sumber informasi terkini untuk memanfaatkan kemampuan AI yang terus berkembang.

4. Pengembangan ketrampilan

Memperoleh keterampilan dalam pemrograman, analisis data, atau pengembangan algoritma untuk dapat mengelola, atau menyesuaikan aplikasi AI

5. Etika dan Privasi

Memahami etika dan implikasi sosial dari penggunaan AI, termasuk privasi data, keadilan, dan dampak sosialnya, untuk menggunakan AI secara bertanggung jawab.

Dengan memanfaatkan AI secara efektif, manusia dapat meningkatkan efisiensi, kreativitas, dan kemampuan dengan berbagai aspek kehidupan baik ditempat kerja maupun secara personal. Kecerdasan buatan adalah bahwa ini merupakan teknologi yang mengacu pada mesin yang dapat melakukan tugas biasanya membutuhkan kecerdasan manusia. AI memiliki potensi besar untuk meningkatkan efisiensi, inovasi, dan kualitas hidup dalam bidang seperti kesehatan, pendidikan, industri dan masih banyak lagi. Kecerdasan buatan adalah alat yang kuat yang dapat memberikan manfaat besar jika digunakan dengan bijaksana, dan perhatian terhadap aspek etika serta dampak sosial.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image