Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Hasan Albana

Waktunya Taubatan Nasuha

Agama | Wednesday, 20 Dec 2023, 11:06 WIB

TAUBATAN NASHUHA

Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb Kami, sempurnakanlah bagi Kami cahaya Kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS At-Tahrim 66 : 8 )

وَاْلا ثْمُ مَا حَاكَ فِى نَفْسِكِ وَكَرِهْتَ اَنْ يَطَّاِلحَ عَلَيْهِ النَّا سِ

( روه مسلم )

Dosa itu adalah :”sesuatu yang merisaukan hatimu dan kamu tidaksenang (bila hal itu ) diketahui orang lain (HR Muslim).

Didalam Al-Qur’an ada 9 istilah yang digunakan untuk menyebut dosa.

1.al.Dhanb.(Pelanggaran/Kekejian ) 2.Al-Fahsya (Perbuatan keji ) 3.al-Dalal ( tersesat ) 4.Fasiq (kafir,Atheis) 5.Al-Zulm.(tidak adil,jahat ) 6.Al-ishm (jahat,jijik,perlawanan) 7.Al-Fujr (bejat,jahat ). 8.Al-Khatiah (dosa,pelanggaran.) 9.Sharran (jahat )

Menurut Islam,dosa juga terdapat ragam dosa .

Pertama ,dosa besar,yaitu dosa yang disertai dengan ancaman hukuman didunia ,atau ancaman hukuman diakhirat Dosa inipun juga terbagi dalam berbagai tempat.Dihati ada empat macamnya : syirik, terus menerus berbuat maksiat,putus asa ,dan merasa aman dari siksaan Allah swt.Dalam lisan juga ada kesaksian palsu ,menuduh orang berbuat zina pada wanita yang baik-baik,sumpah palsu dan mengamalkan syihir.

Masih tentang dosa besar,diperut ada minumm khomar,memakan harta anak yatim,memakan riba.sementara kemaluan adalah zina dan homosexual.Sementara lainnya membunuh dan mencuri (tangan ),lari dari medan perang (kaki),durhaka kepada kedua orng tua,(seluuruh tubuh, meninggalkan sholat, dengan sengaja,serta membunuh jiwa yang haram membunuhnya .Adapun selain semua itu adalah dossa kecil

Rasulullah Saw bersabda .

  لأَكَبِرَةَ مَعَ اْلأِسْتِغْفَارِِ وَلأَ صَغِيْرَةَ مَعَ اْلأِصْرَارِ

(رواه اطبرانى )

Artinya: “Tidak ada dosa yang besar dengan istighfar dan tidak ada dosa yang kecil kalau diulang-ulang (HR Thabrani).

Pada hakekatnya manusia adalah makhluk yang suci dan bersih,akan tetapi perbuatannya sendiri,ia terjerumus kedalam lembah dosa maka karena itu Rasulullah saw sejak jauh hari sudah mengingatkan dengan sabdanya :

كُلُّ بَنِى أّدَ مَ خَطَّا ءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّا ئيْنَ الَتَّوْابُوْنَ (رواهالتر مذى

وبن ماجه والحكم)

Artinya: “Setiap manusia (dapat berbuat) salah. Dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah yang bertaubat (HR Tirmidzi, Ibnu Majah dan Hakim).

Dalam hadits tersebut, tidaklah Nabi mengatakan sebaik-baik manusia adalah yang tidak pernah bersalah,tetapi yang terbaik diantara mereka adalah yang mau bertaubat.

Terdapat ragam alasan kenapa kita perlu bertobat,Yaitu Allah mencintai orang-orang bertaubat (QS Al-Baqorah 2 :222)taubat merupakan kebutuhan manusia (QS Ali-Imran 3: 135 )Taubat merupakan perintah Allah swt (QS At-tahrim 66: 8 ) taubat menjadikan kita orang yang beruntung (QS An-Nur 24 : 31 Alasan terakhir,Rasulullah saw yang terbebas dosa saja masih selalu bertaubat satu hari 100 kali atau 70 kali

يَأَ يُّهَا النَّاسُي تُوْبُوْا إِلىَ للهِ وَاسْتَغْفِرُوهُ فَاِء نّىِ أَتُوْ بُ إِلَيْهِ

فِى الْيَوْمِ مِاءَةَ مَرَّةٍ (رواه مسلم )

“Hai manusia bertaubat dan minta ampunlah kamu kepada Allah,karena sesungguhnya saya bertaubat seratus kali dalam sehari (HR Muslim )

Tidak ada kata terlambat untuk melakukan taubat sampai datangnya maut,saat itulah pintu taubat benar-benar tertutup.

Menurut Umar bin Khattab ra,taubat nashuha adalah berhenti dari perbuatan dosa kemudian tidak pernah lagi mengulangi seperti mustahil nya air susu kembali kedalam payu darah seorang ibu

Imam Hasan Al-Basri menyatakan bahwasanya taubat nashuha adalah menyesal dosa telah lalu dan kemudian secara mutlak tidak pernah kembali kepadanya,langkahnya dengan memohon ampun secara lisan,menyesal dengan hati,dan menahan diri dengan anggota badan.

Berikut adalah tahapan taubat yang paling minim harus dilakukan

Pertama Menyesal kesalahan (An-Nadam ) Rasulullah saw pernah bersabda :

الَّندَ مُ تَوْ بَةًً (رواه أبُوداود والحكم ) 

Artinya: “Menyesal itu adalah taubat (HR Abu Dawud dan Hakim)

Menyesal secara mendalam atas semua dosa dan kesalahan, penyesalan itu bisa diartikan perasaan batin seseorang yang menggambarkan kekecewaan, lantaran telanjur malakukan dosa baik terhadap Allah, sesama manusia atau terhadap makhluk yang lain.

Kedua Menghentikan perbuatan dosa.Yaitu dengan segera menghentikan perbuatan dosa yang selalu dilakukannya.Berhenti dari perbuatan dosa merupakan buah manis dari penyesalan yang mendalam Seseorang yang menyesal kesalahan berarti dia menghentikan perbuatan dosa yang ia lakukan dan berjanji tidak mengulangi lagi perbuatan dosa tersebut.

Menghentikan dosa agar supaya tidak terulang lagi maka seseorang harus menjauhi hal-hal yang berhubungan langsung dengan dosa yang telah ia lakukan,menjauhi tempat banyak maksiat,menghindari bertemu dengan orang yang biasa melakukan dosa,dan menutup kesempatan dengan akan mengulang dosa tersebut.

Agar tidak terulang mengerjakan dosa,seseorang harus menjauhi hal-hal yang berhubungan lasung dengan dosa yang telah ia lakukan,menjauhi tempat banyak maksiat,menghindari bertemu .dengan orang yang biasa melakukan dosa, dan menutup kesempatan dengan akan mengulangi dosa itu lagi.

Ketiga Bertekad tidak mengulangi lagi perbuatan Dosa.

Tekad yang kuat dan sungguh-sungguh akan menimbulkan sikap anti pati terhadap dosa,tentu saja didasari dengan keimanan yang kuat. Dengan tekad yang kuat ,seseorang yang bertaubat akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengembalikan dirinya seperti dulu,seperti sejak dia dilahirkan ibunya.

Bagaimana Taubat dengan berhubungan dengan sesama manusia, taubat dan dosa yang berhungan dengan hak sesama manusia dapat dilakukan dengan dua cara :

Jika masih hidup orang yang pernah didholimi, maka hak itu harus dikembalikan.Jika sudah meninggal maka hak itu harus dikembalikan

kepada keluarga. Selain mengembalikan hak,juga diharuskan disertai dengan penyesalan kesalahannya.

Rasulullah bersabda :

وعن أبي هريرة رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم : قال : مَنْ كَا نَتْ عِنْدَ هُ مَظْلِمَة لِأ َ خِيْهِ مِنْ عِرْ ضِهِ أَ وْ مِنْ شَيْئِ فَلْيَتَحَلّلَهُ مِنْهُ الُيَوْمَ قَبْلَ أ َنْ لَا يَكُوْنَ دِيْنَا رُ وَلَا دِرْهَمٌ إِنْ كَا نَ لَهٌ عَمَلُ صَا ِلحٌ أُخِذَ مِنْهُ بِقَدْ ِر مَظِْلمَتِهِ وَأِ نْ لَمْ يَكُنْ لَهُ حَسَنَاتٌ أُخِذَ مِنْ سَيْئِا تِ صَا حِبِهِ فَحُمِلَ عَلَيْهِ ( رواه البخا ري (

Artinya “ Abu Huriarah berkata : Bersabda Nabi saw Siapa yang merasa pernah berbuat aniaya pada saudaranya,hendaknya segera minta halal (Maaf ) nya sekarang juga sebelum datang suatu hari yang tiada harta dinar atau dirham. jika ia mempunyai amal sholeh,maka akan diambil menurut penganiayaannya

Dan jika tidak mempunyai hasanah (kebaikan ) maka diambil dari kejahatan orang yang dianiaya untuk ditanggungkan kepadanya (HR Bukhari )

Keempat Segera berbuat kebaikan.

Langkah perbuatan Taubat yang paling akhir adalah menyegerakan berbuat kebaikan.Fungsinya mengiringi keburukan dengan kebaikan, sehingga pengaruh keburukan pada dirinya akan terhapus dan dosapun terbersihkan.

Rasulullah sw bersabda memerintahkan kepada Abu Dzar r.a dengan bersabda : Bertakwalah dimanapun engkau berada,dan ikutilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik,niscaya ia akan menghapusnya,dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik, (HR Ahmad dan Tirmidzi )

Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. (QS. Hud 11 : 114 )

إِلَّا مَنْ تَابَ وَءَامَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَأُولَئِكَ يُبَدِّلُ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا(70)

Artinya: “Kecuali orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal shaleh, maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS. Al Furqon 25 : 70)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image