Tanam Pohon untuk Jaga Bumi Tetap Lestari
Info Terkini | 2023-12-19 23:12:34Butuh tindakan nyata untuk menjaga bumi tetap lestari. Salah satu upaya nyata yang bisa dilakukan adalah dengan menanam pohon. Menebang pohon hanya membutuhkan waktu hitungan jam bahkan menit dengan memakai mesin gergaji modern. Namun untuk membuat sebuah pohon yang ditanam tumbuh dan membesar itu butuh waktu bertahun - tahun. Pernahkan anda bertanya pada diri sendiri sudahkah anda menanam pohon? Berapa banyak pohon yang sudah anda tanam selama anda hidup sampai di usia saat ini. Hanya anda sendiri yang bisa menjawab pertanyaan tersebut.
Berangkat dari keprihatinan tentang kondisi alam sekitar yang semakin gersang dan berkurang jumlah pohonnya. Terlebih lagi jika musim penghujan datang sering terjadi banjir dan longsor disana sini, sekumpulan komunitas pendaki gunung di Jawa Timur tergerak untuk melakukan kegiatan penanaman pohon di kawasan lereng gunung Arjuna. Penanaman pohon ini sudah berlangsung selama bertahun - tahun. Kegiatan tanam pohon ini disupport sepenuhnya oleh sebuah perusahaan farmasi ternama di kota Lawang yaitu PT Otsuka Indonesia (PTOI).
PTOI secara konsisten telah melakukan kegiatan penanaman pohon sejak tahun 2008 silam. Sudah puluhan ribu pohon yang telah ditanam di lahan kritis di berbagai wilayah di sekitar Lawang Singosari. Penanaman pohon telah menjadi program tahunan CSR lingkungan PTOI. Kegiatan penanaman ini dilakukan oleh PTOI dengan melibatkan masyarakat khususnya komunitas pendaki gunung di Jawa Timur dan juga petani hutan di lereng gunung Arjuna. Tak hanya menanam pohon, tapi juga kegiatan perawatan pohon yang sudah ditanam juga menjadi agenda rutin mereka.
Kali ini kegiatan tanam pohon dilakukan di sisi barat daya lereng gunung Arjuna Malang. Tepatnya berada di hutan Precet desa Toyomarto kecamatan Singosari kabupaten Malang. Acara tanam pohon berlangsung selama dua hari pada tanggal 9 -10 Desember 2023 silam. Sebanyak 1500 pohon yang di tanam terdiri atas 750 bibit kemiri, 500 bibit trembesi, dan 250 bibit apukat. Tanam pohon ini melibatkan 160 orang peserta dari berbagai komunitas pendaki gunung di Jawa Timur. Para peserta tanam ini bermalam dan nge camp di lokasi penanam pohon selama dua hari berkegiatan.
Tahun ini PTOI melakukan kegiatan penanaman pohon dengan menggandeng Kelompok Tani Hutan (KTH) Wonosantri Abadi Singosari kabupaten Malang. KTH Wonosantri adalah sebuah Kelompok Tani Hutan yang berada di desa Toyomarto kecamatan Singosari yang melakukan budidaya tanaman kopi mulai dari pembibitan, penanaman, pengolahan, dan pemasaran. Kopi Lemar (Lembah Arjuna) adalah produk kopi unggulan yang dihasilkan oleh kelompok tani ini. KTH Wonosantri ini dimpimpin oleh seorang Gus pengasuh Pondok Pesantren Darul Karomah Singosari yaitu Fathul Ulum atau lebih dikenal dengan panggilan Gus Ulum.
Sebelum kegiatan tanam pohon dilakukan, team CSR PTOI melakukan kunjungan ke KTH Wonosantri untuk berdiskusi rencana program tanam pohon. Setelah itu team CSR PTOI dan KTH Wonosantri melakukan survey lokasi yang akan digunakan untuk penanaman pohon. Lokasi yang dikunjungi adalah hutan Precet yang terletak di sebelah selatan Budug Asu kawasan gunung Arjuna. Di lokasi hutan ini terdapat sumber air yang dimanfaatkan airnya oleh masyarakat desa sekitar.
Kepala Desa Toyomarto, Sumito SH dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih atas kepedulian PTOI dan para pendaki untuk menanam pohon di desanya. “ Semoga kegiatan ini bermanfaat untuk warga desa penyanggah hutan. Sehingga tidak ada lagi bencana alam dan banjir disaat musim hujan itu. Kejadian bencana banjir lumpur seperti tahun 1998 silam semoga tidak terulang lagi. Harapan kami kegiatan tanam pohon ini bisa bermanfaat untuk kita semua.”
Gus Ulum mewakili KTH Wonosantri mengungkapkan bahwa awal dari semangat Wonosantri bukan hanya untuk bisnis semata, tapi juga turut peduli kepada alam.
“Terima kasih atas peran semuanya untuk memperbaiki alam dan menanam pohon. Saya percaya njenengan menanam tidak berharap apa - apa. Saya berani memastikan ini shodaqoh kita berupa udara dan air yang tidak bisa dihitung . Semoga yang dilakukan hari ini menjadi awal yang lebih besar.”
Lebih lanjut Gus Ulum menyampaikan bahwa pilihan jenis pohon yang ditanam mempunyai fungsi dan manfaat sendiri. Pohon kemiri merupakan salah satu tanaman pembenah lahan terutama di area kemiringan ekstrem, selain produktif juga minim dari gangguan hewan maupun manusia. Sedangkan trembesi difokuskan ditanam di area penahan longsor dan tanggul jalan, selain cepat tumbuh besar, perakaran kuat dan bentuk ranting yang baik sebagai tutupan lahan, juga minim gangguan manusia cocok di tempatkan di sekitar sumber air.
“Sedangkan alpukat menjadi tanaman favorit masyarakat, diharapkan dengan menanamnya perhatian untuk merawat dan meningkatkan semangat menjaga alam seiring dengan pertumbuhan tanaman dan harapan dari hasil buahnya. “ ucap Gus Ulum
Kepala Cabang Dinas Kehutanan kabupaten Malang Agustiningtyas Marini S.Hut.M.AP menyampaikan harapan agar kelak tanaman bisa tumbuh baik dan bisa bermanfaat bagi lingkungan.
“Semoga acara penanaman pohon berjalan baik dan kondisi alam di wilayah singosari semakin hijau. Kami juga berharap tanaman yang ditanam hari ini akan tumbuh baik dan memberi manfaat ekologis dan ekonomis. Selamat sedekah oksigen sebagai catatan amal baik bapak ibu semuanya.”
Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Malang yang diwakili oleh Nuning menyoroti tentang banyaknya sampah, penebangan pohon, pembukaan lahan, dan kebutuhan air.
“Skema carbon offset untuk menghitung emisi carbon yang dihasilkan oleh mesin produksi sebuah perusahaan yang mencemari lingkungan. Karena memiliki dampak terhadap lingkungan maka perusahaan akan menggantinya dengan menanam pohon. Semoga acara tanam pohon ini bisa menjadi rintisan dan dapat mengajak kepada yang lain. Terima kasih kepada PT Otsuka Indonesia dan Wonosantri yang telah menanam pohon di gunung.”
Pimpinan PTOI pabrik Lawang, Tatik Istiqamah menyampaikan ucapan terima kasih kepada KTH Wonosantri yang telah memfasilitasi kegiatan tanam pohon ini. Setiap bulan November mesti turun hujan. Itu adalah saatnya bagi PTOI untuk menanam pohon. PTOI sudah melakukan aktifitas tanam pohon sejak tahun 2008. Jumlah bibit pohon yang ditanam setiap tahun sebanyak 1000 - 2000 pohon.
“PTOI mempunyai target harus zero impact pada 2050. Pada tahun 2030 bisa mengurangi emisi 75% dibanding tahun 2017. Tapi masih ada emisi yang dikeluarkan, maka offsetnya dengan menanam pohon secara terus menerus untuk mengurangi impact bisnis terhadap lingkungan. Semoga upaya ikhtiar merawat alam ini di ridhoi Allah dan pohon bisa sebagai penyangga dan melindungi masyarakat sekitar. Semoga amal ibadah bapak ibu dicatat oleh Allah. dan kita bukanlah bagian yang melakukan perusakan alam tapi kita adalah bagian yang merawat alam.”
Menanam pohon itu memang harus dilakukan dan perlu terus dilakukan. Agar alam tetap lestari. Agar bumi terus berseri. Agar sumber air tidak mati. Mari menjadi bagian manusia yang gemar merawat alam, bukan menjadi golongan perusak alam. Mari Selamatkan bumi kita dengan menanam pohon di sekitar kita.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.