Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dina Lorensia

Sering Membandingi Diri/Minder? Kenali Penyebab Insecure dan Cara Mengatasinya

Eduaksi | Tuesday, 19 Dec 2023, 22:56 WIB
https://www.pexels.com/id-id/foto/wanita-dengan-jaket-hitam-3209136/

Mari Mengenal lebih dalam tentang apa itu Insecure?

Insecure merupakan suatu perasaan atau keadaan ketika seseorang merasa tidak nyaman, ragu, atau kurang percaya pada dirinya sendiri. Perasaan insecure ini biasa terjadi karena seseorang membandingkan fisik yang berbeda dengan seseorang yang dilihat lebih sempurna dari dirinya, hal tersebutlah yang akan menimbulkan tidak percaya diri, takut, dan cemas untuk melakukan interaksi dengan masyarakat di lingkungannya. Seseorang yang merasa insecure akan merasa dirinya lebih rendah dibandingkan orang lain.(Marlini et al., n.d.). Menurut Abraham Maslow, Insecure merupakan sebuah kondisi ketika kita merasa tidak aman dan beranggapan bahwa dunia ialah sebuah hutan yang mengancam dan terdapat banyak manusia berbahaya dan egois (Hasanah et al., n.d.). Perasaan insecure kerap kali dialami oleh kebanyakan orang terlebih pada kalangan remaja, karena masa remaja merupakan suatu fase dimana terjadinya transisi fase anak menuju fase remaja baik secara fisik maupun psikologisnya, remaja juga sedang berada ditahap pengembangan identitasnya. Remaja akan memperhatikan penampilannya karena mereka berusaha untuk mampu menyerupai dengan kelompok mereka, agar mereka diterima di kelompok tersebut yang mereka inginkan.

Adapun penyebab dari timbulnya rasa insecure yaitu:

Terdapat 2 aspek yang dapat menyebabkan timbulnya perasaan insecure, dapat dipengaruhi dari dalam dirinya dan ada juga yang dipengaruhi dari luar dirinya seperti, pengaruh dari lingkungan sekitanya, Seperti dibawah ini:

1.Aspek Internal

Sebuah faktor yang berasal dari dalam diri seseorang, Contoh insecure yang disebabkan internal yaitu ketika seseorang membandingkan dirinya dengan orang yang lebih sempurna menurutnya, ia akan merasa tidak percaya diri pada penampilannya dan merasa diriya lebih rendah dibanding kan individu lain. Dapat juga karena adanya rasa takut dan khawatir yang berlebih akan penilaian orang terhadap diri kita dan takut tidak akan diterima dilingkungan nya.

2. Aspek Eksternal

Sebuah faktor yang timbul karena adanya pengaruh lingkungan sekitarnya, Contoh insecure yang disebabkan eksternal yaitu ketika seseorang yang pernah mendapatkan kata-kata buruk bahkan hingga perlakuan yang buruk dari orang disekitarnya yang dapat membuat orang tersebut menjadi trauma dan tidak percaya diri lagi. Dapat juga karena pergaulan, Pergaulan sangat lah penting karena pergaulan yang baik dapat membuat seseorang baik pula namun jika pergaulan yang dimililiki buruk akan menyebabkan individu akan memaksakan dirinya agar dapat bergaul dan diterima hanya karena gengsi, hingga tidak dapat menjadi seperti diri sendiri atau tidak percaya diri. Selain pergaulan insecure juga dapat timbul karena pengaruh dari media sosial, terlebih pada saat ini sangat banyak yang menggunakan media sosial dan hanya menampakan sisi hidupnya yang sempurnya baik dari fisik maupun materi yang mereka miliki, sehingga membuat seorang yang melihatnya merasa insecure dan minder dengan kehidupannya.

Upaya untuk mengatasi rasa insecure yang terjadi yaitu:

Terdapat beberapa upaya yang dapat mengatasi perasaan insecure yang sering kita alami.

1. Pentingnya dukungan dan motivasi dari orang tua dan keluarga, karena keluarga adalah orang yang selalu ada dengan kita, sehingga dukungan dan motivasi dari keluarga merupakan hal penting karena keluarga yang baik akan berdampak pula untuk mengatasi rasa insecure.

2. Selain dukungan keluarga dukungan dari sahabat dan teman juga merupakan hal yang penting, Seperti mendapatkan dukungan positif, mempunyai teman untuk curhat ketika ada kita sedang merasa insecure, dan menjadi pendorong untuk kita melakukan hal-hal yang baik. Teman dan sahabat sama pentingnya dengan keluarga karena dukungan dari orang yang dicintai bisa membuat perasaan menjadi lebih santai dan aman ketika hendak menceritakan yang dialami.

3. Self love menurut Khoshaba. (2012 dalam Nurul Qalbi et al., n.d, 2021) Self love merupakan sebuah kondisi ketika kita dapat menghargai diri kita sendiri dengan cara memberikan apresiasi terhadap diri kita sendiri. Self love dapat membuat seseorang menerima dengan baik kekurangan maupun kelebihan yang dimilikinya.dan tidak membandingkan kemampuan diri kita dengan orang lain.(Dewantara, n.d.)

Perasaan insecure memang lah suatu perasaan yang manusiawi dan sering kali kita alami, namun tidak baik jika memiliki rasa insecure yang berlebihan hingga membuat stres dan menganggap diri kita sendiri lebih rendah dibandingkan orang lain, jadilah seperti diri kita sendiri yang apa adanya dan jangan pernah membandingkan diri kita dengan individu lain, melainkan bersyukur lah untuk setiap hal yang telah kita punya saat ini. Dan pilih lah teman yang baik yang dapat menguatkan kita agar terhindar dari perasaan insecure.

Referensi:

Adilla, N. (n.d.). Penanganan insecurities menurut pendekatan psikoterapi islam.

Dewantara, A. M. (n.d.). Regulasi diri dalam mengatasi rasa insecure.

Harnata, A. A., & Prasetya, B. E. A. (2023). Gambaran Perasaan Insecure di Kalangan Mahasiswa yang Mengalami Kecanduan Media Sosial Tiktok. Bulletin of Counseling and Psychotherapy, 4(3). https://doi.org/10.51214/bocp.v4i3.437

Hasanah, L., Maula, F., Husna, N., & Shodiqoh, L. (n.d.). Penanganan insecure pada anak usia dini. 2580–4197.

Mahanani, M. P., Laraswati, D., Salsadilla, R., Nabilah, H., & Wibowo, H. (2021). Pelatihan konsep diri remaja putri untuk membangun pemahaman tentang standar kecantikan. Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(3), 449. https://doi.org/10.24198/kumawula.v3i3.28134

Marlini, S. F., Soedewi, S., & Resmadi, D. I. (n.d.). Perancangan buku ilustrasi mengenai insecure pada remaja usia 18-25 tahun di kota Bandung.

Nurul Qalbi, Aa., Fitrah, N., Maulidya Jalal, N., Ahkam Alwi, M., Akmal, N., Hidayah Sulaeman, U., & Alengo, W. (n.d.). Jurnal kebajikan jurnal pengabdian masyarakat self love sebagai upaya mengurangi rasa insecure pada siswa/i kelas X IPA Sma Muhammadiah 1 Unismuh Makassar.

Surya, I., & Ming, D. (2022). Circle association: a case study on adolescent insecurity. Randwick International of Social Science Journal, 3(3), 561–575. https://doi.org/10.47175/rissj.v3i3.498

Zaimatus Septiana, N., Darina, J., & Kediri, I. (n.d.). Membangun self love pada remaja pengguna Instagram ditinjau dari perspektif dramaturgi (studi fenomenologi remaja pengguna Instagram di Desa Ngebrak). https://e-journal.stkippgrisumenep.ac.id/index.php/SHINE/index

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image