Analisis Kesalahan Bahasa dalam Media Luar Ruang
Edukasi | 2023-12-19 22:42:54Media luar ruang memiliki peran signifikan sebagai alat untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. Oleh karena itu, penggunaan bahasa yang sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku menjadi suatu keharusan. Kesalahan dalam penggunaan bahasa di ruang publik, jika dibiarkan tanpa perbaikan, dapat dianggap benar oleh masyarakat. Kesalahan dalam penggunaan bahasa merupakan manifestasi dari kesalahan berbahasa, baik secara lisan maupun tulisan, dan dapat ditemui pada media luar ruang.
Analisis kesalahan berbahasa merupakan upaya untuk menemukan perbaikan guna mencapai pemahaman dan pandangan yang konsisten, sehingga terhindar dari kesalahan penafsiran. Menurut Arifin dalam bukunya yang berjudul Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia (2015:19), kesalahan umum dalam pemakaian bahasa Indonesia di masyarakat adalah gejala yang wajar. Kesalahan umum berbahasa Indonesia muncul dalam masyarakat karena bahasa Indonesia sedang berkembang dan menuju penggunaan bahasa yang standar.
Berikut 2 contoh kesalahan berbahasa yang ditemukan, yaitu:
Pada foto di atas, ditemukan kesalahan berbahasa pada papan informasi. Terdapat kesalahan penulisan, yaitu pada kata "mushola" yang seharusnya menggunakan kata "musala" merujuk pada KBBI.
Pada foto di atas, ditemukan kesalahan berbahasa pada papan informasi. Terdapat kesalahan penulisan, yaitu pada kata "kenyaman" yang seharusnya menggunakan kata "kenyamanan". Berasal dari kata "nyaman" ditambah dengan afiks "ke-" dan "-an".
Kesalahan berbahasa dalam media luar ruang, kerap terjadi pada penulisan papan informasi. Sering ditemui berupa kesalahan penulisan kata dasar, imbuhan, kesalahan fonologi, dan sebagainya.
Kesalahan berbahasa terjadi karena kurangnya pemahaman terhadap aturan kaidah kebahasaan, pengaruh bahasa ibu, dan kesalahan pengetikan saat menulis.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.