Emang Boleh Se-Love Language Itu? Jalin Komunikasi Efektif dengan 5 Jenis Love Language Ini
Gaya Hidup | 2023-12-19 21:57:58“Bahasa cinta sangat penting untuk dikenali dan dipahami karena merupakan salah satu kunci sukses dalam membangun hubungan” (Syamsiyah, 2022)
Sering kali kita dihantui oleh rasa kebingungan saat ingin menunjukan kasih sayang dan rasa cinta dengan cara yang tepat kepada seseorang. Kebingungan ini mungkin hadir didasari oleh ketidak tahuan kita tentang love language atau Bahasa cinta. Bukan hanya pacar atau pasangan, kasih sayang dan rasa cinta dapat diungkapkan kepada orang tua, sahabat, hingga orang-orang terdekat lainnya.
Meskipun dikalangan generasi-Z saat ini love language sudah sangat marak dibicarakan, masi banyak orang yang belum mengetahui betul mengenai love language ini. Bagi kalangan generasi-Z love language sudah sangat dekat dalam kehidupan mereka. Selain itu love language juga mengungkapkan sifat seseorang terhadap orang lain disekitarnya dengan menggunakan love language ini setidaknya kita bisa menilai kepribadian seseorang berdasarkan sikap dan perkataannya terhadap kita dan orang lain.
Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan love language ?
Jika kita artikan ke dalam bahasa Indonesia, love language memiliki arti Bahasa cinta. Sedangkan secara luasnya love language memiliki arti cara seseorang mengungkapkan pesan kasih sayang atau rasa cintanya yang tidak disampaikan secara langsung menggunakan katakata melainkan dengan sikap atau tindakan yang membuat orang lain merasa nyaman hingga merasa diakui kehadirannya saat berada disekitar kita.
konsep ‘The 5 love language” menjadi salah satu konsep populer yang dikembangkan oleh seorang konsuler hubungan pernikahan dan keluarga bernama Dr. Gary Chapman.
5 konsep love language :
Kita dapat melihat lima konsep love language pasangan atau orang lain melalui perilaku atau sikapnya diantaranya :
1. Words of Affirmation
Konsep ini menggambarkan seseorang yang menyukai dan memberikan pujian. Komunikasi verbal melalui lisan ataupun secara pesan singkat yang bersifat membangun dan memotivasi atau gombelan menjadi pilihan bagi mereka untuk mengungkapkan rasa sayangnya
2. Quality Time
Bagi mereka yang senang memberikan banyak waktu untuk bercerita, berdiskusi bersama orang-orang tersayang, ini adalah gambaran dari mereka yang memiliki love language dengan konsep kedua ini. Mereka akn berusaha menghabiskan waktu Bersama sebagai tanda afeksi. Jarak fisik juga tidak menjadi hambatan bagi mereka
3. Acts of Service
Para penganut Acts of Service ini mereka akan menyukai dan menunjukan tindakan langsung yang konkret dalam menunjukan rasa cinta dan komitmen nya. Mereka akan sangan menghargai usaha kamu untuk membantu mereka.
4. Receiving Gifts
Mereka akan memberi hadiah sebagai tanda penghargaan dan akan sangat senang ketika mendapatkan hadiah dari orang yang mereka sayangi
5. Physical Touch
Konsep Physical Touch ini adalah mereka yang menyukai dan memilih untuk menunjukan rasa sayang dengan menyentuh fisik pasangan. Mereka menunjukan rasa sayangnya dengan bentuk pelukan,merangkul atau menggenggam tangan pasangan mereka.
Apa hubungan love language dengan komunikasi yang efektif?
Love language memiliki hubungan erat dengan komunikasi efektif dalam hubungan. Konsep love language memungkinkan seseorang memahami cara terbaik untuk mengungkapkan serta mengekspresikan kasih sayang dan rasa cinta kepada pasangan atau orang yang dicintainya. Memahami love language pasangan memungkinkan individu berkomunikasi lebih efektif dan memenuhi kebutuhan emosional pasangannya.
Dalam hubungan yang sehat, komunikasi yang efektif menjadi kunci penting. Dengan memahami love language pasangan, kita dapat berkomunikasi lebih efektif dan memenuhi kebutuhan emosional.
Semoga informasi ini membantu kamu dalam memahami dan menerapkan love language dalam hubungan kamu untuk menciptakan komunikasi yang lebih sehat dan efektif.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.