Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Vicko Setyawan N

Menerapkan Stoikisme pada Zaman sekarang

Lainnnya | Monday, 18 Dec 2023, 22:40 WIB
Gambar dari Wikipedia, Patung setengah badan Zeno dari Citium dalam Koleksi Farnese, Napoli. Foto oleh Paolo Monti, 1969.

Pada saat ini sedang marak terjadinya bunuh diri di kalangan Mahasiswa. Terjadinya bunuh diri disebabkan oleh ketidakmampuan seorang untuk menghadapi Masalah. Mereka menganggap bunuh diri adalah solusi yang baik. Pikiran tersebut muncul karena sudah tidak memiliki harapan. Stoikisme dapat memberikan solusi tentang kebahagiaan dan ketenangan dalam hidup. Dengan menerapkan Stoikisme kita dapat mengubah pandangan tentang hidup dan mampu menghadapi masalah dengan tenang dan bijaksana.

Kita bisa menciptakan kebahagiaan dari hal yang bis akita kendalikan. Epictetus menjelaskan: “Hal-hal yang dibawah kendali kita bersifat Merdeka, tidak, terkait, tidak terlambat; tetapi hal-hal yang tidak dibawah kendali kita bersifat lemah, Bagai budak, terkait,dan milik orang lain. Karena, ingat lah, jika kamu salah mengira hah-hal yang bagaikan budak sebagai bebas, dan hal-hal yang merupakan milik orang lain sebagai milikku sendiri maka kamu akan meratap, dan kamu akan selalu menyalahkan para dewa dan manusia” Maknanya bila kita terpengaruh pada hal-hal yang berada di luar kendali kita tidak akan pernah merasa bahagia. Didalam Stoikisme kebahagiaan hanya berada pada dalam diri pribadi kita sendiri atau yang bisa akita kontrol dan kendalikan. kita tidak boleh menggantungkan kebahagian pada diri orang lain. Yang berada di luar kontrol kita, misalkan pendapat orang lain tentang diri kita, masa lalu dan masa depan, kondisi saat kita lahir, bencana alam, tindakan orang lain dan yang berada di dalam kontrol kita adalah apa yang kita pikirkan, ucapkan, emosi dan tindakan kita sendiri. Namun masalahnya manusia meletakkan kebahagiaan pada hal-hal yang berada pada luar kendali artinya yang tidak bisa kita dikontrol. Stoikisme menyadarkan kita bahwa kita tidak boleh meletakkan kebahagiaan yang berada dibawah kontrol kita. Misalnya Ketika kita ingin menyelenggaran sebuah panggung musik dan setelah panggung itu mulai, orang berkomentar tentang panggung tersebut itu sudah benar benar berada diluar kendali kita dan Ketika kita meletakkan kebahagiaan pada hal-hal yang berada dalam luar kontrol diri kita , misalnya dalam acara tersebut ada yang berkomentar “acara tersebut sangat bagus”. Sangat besar kemungkinan kita tidak akan pernah merasa bahagia. Namun Ketika faktor kebahagiaan kita letakkan di dalam kendali kita yang mana kita bakal bahagia, Ketika panggung tersebut tercipta sesuai apa yang telah direncanakan maka kita akan lebih damai dan tenang karena rasa puas itu tercipta Ketika panggung tersebut tercipta sesuai apa yang kita bayangkan.Stoikisme juga mengajarkan kita untuk bersikap, bertindak dan merespon berdasarkan pada logika dan nalar. Ketika kita ingin melakukan sesuatu atau sebuah tindakan kita sudah berfikir apa kemungkinan yang akan terjadi Ketika kita melakukannya. Dengan kita berfikir seperti itu kita akan lebih siap bila terjadi hal yang tidak di inginkan.misalnya kita mengikuti tes penerimaan mahasiswa baru pastikanlah kemungkinan buruk yang terjadi Ketika kita tidak diterima di PTN yang di inginkan, dan Ketika sudah keluar pengumuman dan kita tidak diterima mungkin kita akan merasa sedih, tetapi tidak akan bertahan lama karena realita yang terjadi sesuai dengan ekspektasi kita karena pikiran kita sebelumnya tidak akan diterima di PTN. Tapi Ketika kita diterima kita akan merasakan kebahagiaan yang besar jadi lakukanlah yang terbaik dan Bersiap dengan yang terburuk. Epictetus juga mengatakan bahwa :“Bukan hal-hal atau peristiwa tertentu yang meresahkan kita, tetapi pertimbangan/pikiran/persepsi akan hal-hal dan peristiwa tersebut” Yang artinya sumber sebenarnya dari segala keresahan dan kekhawatiran ada di pikiran Kita. Ketika kita dilanda masalah stoikisme mengajarkan kita untuk tetap Tangguh sampai cobaan tersebut hilang sendir. Marcus aurelius berkata: “Jadilah seperti tebing dipinggir laut yang terus dihunjam ombak, tetapi tetap tegar dan justru menjnakan murka air di sekitarnya “ . Menerapkan Stoikisme pada masa sekarang sangatlah penting bagi Kesehatan mental. Kita bisa memulai dengan cara memandang masalah bahwa jangan selalu memandang masalah sebagai sesuatu hal yang buruk karena masalah adalah sesuatu yang normal, tidak ada Orang di Dunia ini yang tidak mempunyai masalah di dalam hidupnya, dalam Stoikisme disebut hidup selaras dengan Alam. Selanjutnya kita bisa melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda. Misal kita kehilangan jam tangan. dari pada kamu bersedih karena kehilangan jam tangan maka lihatlah bahwa kamu hanya kehilangan jam tangan bukan barang berharga lainnya yang harganya lebih mahal.

Dengan demikian kita bisa menerapkan stoikisme dalam situasi apapun terutama pada saat kita menghadapi masalah. Agar Kesehatan mental kita bisa terjaga dan menjadi orang yang Tangguh dalam menghadapi masalah hidup pada jaman sekarang.

DAFRAR PUSTAKAManamping, Henry. Filosofi Teras: Filsafat Yunani-Romawi Kuno Untuk Mental Tangguh Masa Kini. PT Kompas Media Nusantara, 2018.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image