Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ade Sudaryat

Menyandera Tuhan, Merujuk Iblis

Sastra | Wednesday, 05 Jan 2022, 11:36 WIB

Menitip Asa

aku pernah menitip asa

di bukit Shafa

entah kapan

akan kembali kusapa

Azam

di Multazam

aku menghunjam azam

untuk tidak kembali

menodai diri

Merujuk Iblis

dulu,

di bumi Mina nan suci

iblis kucerai, kulempari sarat benci dan caci

kini,

di bumi nan tak suci

iblis kurujuk, erat hangat kupeluk

dalam desah nafas kehidupan

nan pekat dengan keingkaran dan kemunafikan

Menyandera Tuhan

Tuhan, maafkan aku

selalu menyandera-Mu,

tak mengizinkan-Mu mengikuti kehidupanku

menemani segala tindak dan karyaku

Tuhan, maafkan aku

selalu menyandera-Mu di kesucian rumah dan kitab -Mu

nama Agung-Mu kucukupkan tertulis di kitab suci-Mu

tidak di dalam hati dan kehidupanku

Tuhan, percayalah kepadaku

kitab suci-Mu telah kusimpan rapi

bersama jejeran buku-buku di lemari

namun maaf, tidak kusimpan di dalam hati

Tuhan, maafkan aku

yang enggan membawa-Mu

dalam segala urusan kehidupanku

aku enggan Kau ikut campur,

aku enggan urusan duniawiku Kau atur

Tuhan, maafkan aku

yang selalu menyandera-Mu

aku baru melepaskan-Mu,

kembali membuka pintu, menemui-Mu

di kesuciaan kitab dan rumah-Mu

pada saat kehidupanku sesak keluh, dan kesah

Cisurupan Garut, Awal Januari 2022

Ilustrasi : digembok (sumber : www.qureta.com)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image