Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ade Pusma sari

Kasus Rohingya, Sebuah Tragedi Kemanusiaan yang Tak Boleh Dilupakan

Politik | Monday, 18 Dec 2023, 15:10 WIB
Sumber : www.facebook.com

Penulis : Ade pusma sari

Kasus Rohingya adalah salah satu tragedi kemanusiaan paling mengerikan yang terjadi dalam beberapa dekade terakhir. Sejak tahun 2017, jutaan warga Rohingya telah melarikan diri dari Myanmar karena mengalami penindasan dan kekerasan yang sistematis dari pemerintah. Mereka telah kehilangan tempat tinggal, keluarga, dan harta benda.Kasus Rohingya memiliki akar sejarah yang panjang. Etnis Rohingya merupakan kelompok minoritas muslim di Myanmar. Mereka telah lama mengalami diskriminasi dan marginalisasi dari pemerintah Myanmar yang mayoritas beragama Buddha.

Pada tahun 2017, kekerasan terhadap Rohingya semakin meningkat. Pemerintah Myanmar melancarkan operasi militer di wilayah Rakhine, tempat tinggal mayoritas Rohingya. Operasi militer ini menyebabkan ribuan warga Rohingya tewas, puluhan ribu lainnya terluka, dan ratusan ribu lainnya mengungsi ke negara-negara tetangga, termasuk Bangladesh dan Indonesia.Kasus Rohingya telah menimbulkan keprihatinan internasional. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menyebut peristiwa ini sebagai "genosida".

PBB juga telah mendesak Myanmar untuk menghentikan kekerasan dan memberikan perlindungan kepada warga Rohingya.Di Indonesia, kasus Rohingya telah menimbulkan pro-kontra. Ada yang berpendapat bahwa Indonesia harus memberikan bantuan kepada para pengungsi Rohingya, sementara yang lain berpendapat bahwa Indonesia tidak memiliki kewajiban untuk menampung mereka.

1.Kewajiban KemanusiaanPendapat yang menyatakan bahwa Indonesia tidak memiliki kewajiban untuk menampung pengungsi Rohingya didasarkan pada beberapa alasan. Pertama, Indonesia tidak meratifikasi Konvensi Pengungsi 1951. Konvensi ini merupakan perjanjian internasional yang mengatur hak-hak dan kewajiban pengungsi. Kedua, Indonesia memiliki keterbatasan sumber daya untuk menampung pengungsi. Ketiga, kehadiran pengungsi Rohingya di Indonesia dapat menimbulkan masalah keamanan dan sosial.Meskipun demikian, saya berpendapat bahwa Indonesia memiliki kewajiban moral untuk membantu para pengungsi Rohingya. Kewajiban ini didasarkan pada prinsip kemanusiaan.

Setiap manusia memiliki hak untuk hidup, bebas dari penyiksaan, dan mendapatkan perlindungan dari kekerasan. Prinsip kemanusiaan ini juga ditegaskan dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM).Selain itu, Indonesia juga memiliki kepentingan strategis untuk membantu para pengungsi Rohingya. Hal ini karena kasus Rohingya dapat menjadi sumber destabilisasi di kawasan Asia Tenggara.

Jika kasus Rohingya tidak ditangani secara serius, hal ini dapat mendorong terjadinya konflik antaretnis dan agama di Myanmar. Konflik tersebut dapat berdampak negatif terhadap stabilitas keamanan dan ekonomi di kawasan Asia Tenggara.

2.SolusiUntuk mengatasi kasus Rohingya, diperlukan solusi yang komprehensif dan melibatkan semua pihak. Solusi tersebut harus mencakup hal-hal berikut:

1.Pemerintah Myanmar harus menghentikan kekerasan dan memberikan perlindungan kepada warga Rohingya.

2. Pemerintah Myanmar juga harus mengakui kewarganegaraan Rohingya dan memberikan mereka hak-hak dasar sebagai warga negara.

3.Masyarakat internasional harus memberikan bantuan kemanusiaan kepada para pengungsi Rohingya. Bantuan ini meliputi kebutuhan pokok seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal

Negara-negara tetangga Myanmar, termasuk Indonesia, harus bekerja sama untuk memberikan solusi jangka panjang bagi para pengungsi Rohingya. Solusi jangka panjang ini dapat berupa repatriasi, relokasi, atau resettlement.Indonesia perlu memainkan peran aktif dalam mencari solusi bagi kasus Rohingya. Indonesia dapat melakukannya dengan bekerja sama dengan negara-negara tetangga Myanmar, organisasi internasional, dan masyarakat sipil. Indonesia juga dapat menggunakan pengaruhnya di ASEAN untuk mendorong Myanmar menyelesaikan kasus Rohingya secara damai dan adil.

Kasus Rohingya adalah sebuah tragedi kemanusiaan yang tak boleh dilupakan. Tragedi ini mengingatkan kita akan pentingnya menghormati hak asasi manusia dan menjaga perdamaian dunia.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image