Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Sandrina Aurellia

Maraknya Seks Bebas di Kalangan Remaja, Kenapa?

Eduaksi | 2023-12-18 12:25:56
https://www.pexels.com/)" />
Ilustrasi foto remaja yang sedang berkencan (sumber: https://www.pexels.com/)

Seperti yang sudah diketahui secara umum bahwa sebagian besar remaja sering kali berada dalam lingkup pergaulan bebas, apalagi di zaman sekarang jika tidak berhati-hati remaja dapat dengan mudah terjerumus pada hal-hal negatif yang berhubungan dengan perilaku seksual. Salah satu contoh dari perilaku seksual di kalangan remaja yaitu “seks bebas”. Perilaku seksual sendiri adalah bentuk perilaku yang dipicu oleh dorongan hasrat dan kemauan seksual yang dapat terjadi dengan lawan jenis ataupun sesama jenis (Yulianto Aries, 2020). Dapat disimpulkan bahwa dorongan atau keinginan hasrat seksual yang terjadi pada remaja dapat memicu perilaku-perilaku seksual, seperti seks bebas yang disebutkan tadi.

Faktor Penyebab Seks Bebas pada Remaja

Dan kenapasih perilaku seksual “seks bebas” dikalangan remaja marak terjadi? Secara umum seks bebas adalah suatu perilaku yang ditimbulkan oleh dorongan hasat seksual, yang dimana makna kebebasan tersebut menjadi lebih bebas saat dipadankan dengan sistem regulasi tradisional dan bertentangan dengan sistem norma yang ada di masyarakat. Tingkah laku yang didorong hasrat seksualnya meliputi kissing, necking, petting, dan intercourse yang dilakukan diluar hubungan pernikahan (Cynthia Trida, 2007). Perilaku seks bebas marak terjadi pada kalangan remaja disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satu faktor yang terbilang sangat mendukung yaitu konformitas dalam pergaulan.

Konformitas adalah pengaruh saat seseorang mengadopsi perilaku dari lingkungan yang diikutinya, sehingga dalam pergaulan bebas yang remaja ikuti cenderung membawa pengaruh dalam kehidupan remaja. Pergaulan tersebut bisa mempengaruhi remaja untuk melakukan seks bebas (Cynthia Trida, 2007). Faktor lainnya yang menyebabkan perlaku seksual tersebut adalah penggunaan internet yang tinggi. Dalam salah satu penelitian mengatakan, bahwa penggunaan internet yang tinggi dalam frekuensi lebih dari 4 jam cenderung membuat remaja melakukan perilaku seksual yang lebih tinggi (Rohmadini Aliefia Fitria et al., 2020). Hal tersebut disebabkan karena waktu yang lebih lama dalam penggunaa internet dapat memungkinkan remaja mengakses berbagai situs yang mengandung konten pornografi dibandingkan remaja yang menggunakan internet secara rendah.

Dampak Seks Bebas

Saat seks bebas tersebut dilakukan secara terus menerus dalam kehidupan remaja, maka hal tersebut dapat menyababkan dampak negatif bagi diri remaja sendiri. Dampak negatif yang akan terjadi diantaranya adalah, dapat membuat remaja terjangkit penyakit menular seperti HIV/AIDS dan dapat menimbulkan kehamilan pranikah (Tiarang Yutriana & Ladamay Iskandar, 2019). Dampak selanjutnya yang ditimbulkan dari penggunaan internet berlebih sehingga membuat remaja mengakses situs menyimpang itu adalah, remaja akan mengalami kesesehatan mental seperti kecemasan dan stress (Katmawanti Septa et al., 2022). Hal tersebut akan mengganggu massa remaja yang identik masih dalam usia sekolah. Berbagai dampak yang telah disebutkan akan merugikan diri remaja baik secara psikis ataupun fisiknya.

Nah! itulah alasan kenapa marak sekali seks bebas dikalangan remaja. Maka dari itu, hindari perilaku-perilaku yang merujuk pada hal yang berbau seksual karena hal tersebut dapat memicu perilaku diri kita nantinya. Dalam memilih pergaulan pun kita harus sangat waspada, begitu juga dengan penggunaan internet. Kita harus bijak dalam memilah informasi, karena informasi yang kita peroleh kemungkinan dapat mempengaruhi diri kita juga. Ingatlah menggenai hal-hal tersebut, agar kita semua dapat terhindar dari perilaku seksual yang akan menimbulkan dampak negatif bagi diri kita nantinya.

Referensi:

Cynthia Trida. (2007). Konformitas kelompok dan perilaku seks bebas pada remaja. Jurnal Psikologi, 1(1), 75–80.

Katmawanti Septa, Pembayun Retno, Rahma Divaberta, & Ayu Salsabila. (2022). Pengaruh seks bebas di kalangan remaja: Studi literature review. Sport Health Seminar With Real Action (STARWARS), 2, 86–90.

Rohmadini Aliefia Fitria, Setia M Egi Tri, Khansa Najwa, & Yulianto Aries. (2020). Perbedaan perilaku seksual pranikah antara remaja pengguna internet tinggi dan remaaja pengguna internet rendah di tanggerang selatan. In Selviana & Wardani Laila M I (Eds.), International E-Converence & Call For Paper Kpin (pp. 10–16). Udayana Press. https://www.researchgate.net/publication/349392848

Tiarang Yutriana, & Ladamay Iskandar. (2019). Pernikahan dini akibat pergaulan bebas remaja. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Dan Pembelajaran Bagi Guru Dan Dosen, 3, 42–49.

Yulianto Aries. (2020). Pengujian psikometri skala guttman untuk mengukur perilaku seksual pada remaja berpacaran. Jurnal Psikilogi, 8(1), 38–48. https://www.researchgate.net/publication/342193333

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image