Mood Swing, Benarkah Tanda-Tanda Bipolar?
Info Terkini | 2023-12-14 13:36:16Pernahkah kalian mengalami situasi mood yang berubah-ubah atau naik turun seperti rollercoaster, lalu merasa bahwa kamu punya bipolar? eitsss! Jangan sampai kamu self-diagnose ya, karena bakalan bahaya banget!
Keadaan mood yang berubah-ubah biasanya dikenal dengan mood swing. Namun bukan berarti kamu punya kepribadian ganda loh! Kondisi mood swing ini sangatlah normal apalagi jika seseorang tersebut sedang mengalami stress berat.
Perbedaan Mood Swing dan Bipolar
Dilansir dari Halodoc.com, Mood swing atau biasa dikenal sebagai perubahaan keadaan mood atau emosi seseorang yang sebenarnya adalah hal normal jika hal ini tidak mengganggu aktivitas sehari hari. Mood swing tentunya tidak tiba-tiba terjadi, pasti ada faktor pemicu sehingga seseorang bisa mengalami perubahan mood yang semula “good mood” menjadi “bad mood”. Mood swing bisa diatasi dengan mencari hal-hal yang kita sukai, semisalnya dengan makan makanan favorit, berbelanja, ataupun ber olahraga.
Sedangkan bipolar adalah gangguan kesehatan mental yang menyebabkan seseorang memiliki perubahan suasana hati, energi dan tingkat aktivitas secara signifikan, dan hal ini tentunya dapat mengganggu kegiatan sehari-hari.
Apa sih Faktor Pemicu Seseorang Bisa Terkena Bipolar ?
Seseorang tidak secara tiba-tiba dapat terkena bipolar, tentunya ada beberapa faktor pemicu yang menyebabkan seseorang bisa terkena bipolar, yaitu :
1. Adanya peristiwa atau pengalaman yang menciptakan traumatik
2. Tidak dapat mengelola emosi ataupun stress secara baik
3. Adanya faktor Gen (Ada anggota keluarga yang mengalami bipolar)
4. Kecanduan minum-minuman yang ber-alkohol dan obat-obatan terlarang
Kenali Tanda-Tanda Bipolar Yuk!
Ketika kamu mengalami perubahan mood yang signifikan, kenali apakah yang kamu rasakan termasuk tanda-tanda bipolar atau hanya sekedar mood swing semata. Nah, untuk mengenali gejala bipolar, terdapat 2 fase :
1. Fase Mania
Dalam fase ini seseorang akan mengalami perubahan mood dari yang sangat bersemangat, bisa menjadi mudah tersinggung. Lalu nafsu makan akan berkurang, penurunan kebutuhan tidur, berbicara dengan cepat tentang hal yang berbeda, melakukan hal-hal yang beresiko, dan merasa sangat dipentingkan.
2. Fase Depresi
Pada fase ini seseorang mulai merasa hampa, khawatir, dan putus asa. Selanjutnya, ia akan mengalami sulit tidur atau justru terlalu banyak tidur, tidak berminat untuk melakukan aktivitas, dan merasa putus asa serta tidak berharga.
Ketika kamu berada pada situasi ini, jangan ragu untuk pergi ke psikolog ataupun dokter yang dapat membantu kamu mendiagnosis dan mengatasi gangguan kesehatan mental mu dengan tepat. Jangan sampai kamu membahayakan dirimu dengan self-diagnose ya!
Referensi
https://www.halodoc.com/kesehatan/gangguan-bipolar
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.