Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Isna Nuzullul Ilmi

Pemberdayaan Perempuan: Kunci Peningkatan Hak Asasi Manusia di Indonesia

Eduaksi | Thursday, 14 Dec 2023, 05:24 WIB

Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan landasan fundamental bagi setiap individu, apapun gendernya. Namun, perjalanan Indonesia masih panjang untuk mewujudkan hak-hak tersebut, khususnya bagi perempuan. Pemberdayaan perempuan telah menjadi strategi penting untuk meningkatkan standar hak asasi manusia di negara ini

1.Latar belakang pemberdayaan perempuan di Indonesia

Pemberdayaan perempuan mencakup kesetaraan akses terhadap pendidikan, pekerjaan, kesehatan, dan partisipasi dalam pengambilan keputusan. Meskipun upaya untuk meningkatkan status perempuan di Indonesia telah dilakukan, masih terdapat tantangan yang harus diatasi.

2.Pendidikan sebagai pilar terpenting

Meningkatkan akses perempuan terhadap pendidikan adalah kunci terpenting dalam menentukan nasib sendiri. Perempuan memiliki peran sebagai pusat keluarga dirumah dan menjadi pendidik bagi anak-anaknya, perempuan juga memiliki peran mulia dalam menjadi seorang pendidik karena dari perempuanlah akan terlahir anak-anak yang berakhlak dan berkarakter.

3.Partisipasi perempuan dalam proses pengambilan keputusan

Pemberdayaan perempuan juga erat kaitannya dengan partisipasi perempuan dalam proses pengambilan keputusan.Analisis ini merinci kemajuan dalam memberikan kesempatan bagi perempuan untuk berpartisipasi dalam politik, pemerintahan, dan organisasi masyarakat, sebuah langkah nyata untuk memastikan keterwakilan yang setara.

4.Tantangan dan langkah selanjutnya

Meskipun ada kemajuan, tantangan seperti budaya patriarki dan diskriminasi gender masih menghambat pemberdayaan perempuan. Dalam meningkatkan pemberdayaan kaum perempuan, pemerintah telah melakukan beberapa upaya diantaranya yaitu meningkatkan jumlah perempuan dalam kegiatan ekonomi atau bidang ketenagakerjaan, meningkatkan jumlah perempuan dalam pengambilan keputusan di pemerintahan, menargetkan keterwakilan 30 persen perempuan dalam pemilu legislatif, menerapkan wajib belajar 12 tahun, meningkatkan angka melek huruf melalui program pemberantasan buta huruf atau pendidikan keaksaraan, meningkatkan kualitas layanan kesehatan terhadap ibu dan anak, serta memberikan edukasi bagi para ibu hamil dan calon orang tua untuk menggunakan penolong persalinan yang memiliki kualifikasi dan menyusui bayi selama dua tahun.

Masyarakat secara bersama-sama harus mampu untuk menciptakan akses dan kontrol terhadap sumber daya, ekonomi, politik, sosial, budaya bagi perempuan agar perempuan dapat mengatur diri dan meningkatkan rasa percaya diri untuk mampu berperan dan berpartisipasi aktif dalam memecahkan masalah, sehingga mampu membangun kemampuan dan konsep diri.

5. Dampak positif terhadap hak asasi manusia universalPemberdayaan perempuan bukan hanya isu gender, namun merupakan investasi dalam masyarakat yang berkelanjutan. Bukti empiris menunjukkan bahwa peningkatan status perempuan seringkali berdampak positif pada dimensi hak asasi manusia.Negara-negara dengan kesetaraan gender yang lebih tinggi cenderung memiliki lebih sedikit pelanggaran hak asasi manusia.Pendidikan dan partisipasi perempuan dalam kehidupan ekonomi dan politik dapat memperkuat landasan hak asasi manusia dengan memberikan mereka akses yang lebih besar terhadap ekspresi, akses terhadap pekerjaan dan perlindungan hukum.

6 Kesimpulan: Jalan panjang menuju peningkatan hak asasi manusiaPemberdayaan perempuan merupakan pendorong utama pencapaian tujuan peningkatan hak asasi manusia di Indonesia. Kemajuan signifikan telah dicapai dalam upaya pemberdayaan perempuan, termasuk peningkatan akses terhadap pendidikan, partisipasi ekonomi, dan kehadiran perempuan di berbagai sektor.Namun masih terdapat kesenjangan gender yang perlu diatasi. Strategi yang diperlukan termasuk meningkatkan kesadaran akan isu gender, memperkuat kebijakan anti-diskriminasi dan mendukung peran perempuan dalam posisi kepemimpinan, guna mencapai standar hak asasi manusia yang lebih tinggi di masa depan.
Dengan menganalisis pemberdayaan perempuan sebagai alat utama, kita dapat membuka jalan menuju masyarakat yang lebih adil dan setara di mana hak asasi setiap individu dihormati, tanpa memandang gender.

Dosen Pengampu

Dr.Ira Alia Maerani S.H.,M.H.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image