Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Cinta Arthamevia Nasikah

Gen Z dengan Kehidupan Work-Life Balance. Positif Atau Negatif?

Gaya Hidup | Wednesday, 13 Dec 2023, 23:29 WIB

“Capek kerja harus healing”. Inilah potret work-life balance pada kehidupan Gen Z. Bagi Gen Z, penghasilan atau gaji bukanlah prioritas utama saat memilih tempat bekerja, tetapi work-life balance atau keseimbangan kerja lah yang menjadi prioritas utamanya. Gen Z berusaha mencari makna dari pekerjaan yang dapat mempengaruhi hidup mereka, dan ini mempengaruhi bagaimana mereka berpikir untuk mencari keseimbangan antara kehidupan pribadinya dan kehidupan pekerjaannya.

Work-life balance didefinisikan sebagai pembagian yang setara dalam konteks pekerjaan dan kehidupan sehari-hari agar tetap seimbang. Pada realitanya, tidak banyak dari Gen Z yang mampu mewujudkan aktivitas harian seperti “healing”, melakukan hobi, dan meluangkan waktunya untuk berkegiatan bersama orang-orang terdekat dikarenakan tekanan dan tuntutan pekerjaan yang cukup berat. Untuk mencapai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan sehari-hari tidak hanya harus setara, tetapi harus sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

Pekerjaan yang mampu memberikan kebebasan, tidak work under pressure, dan fleksibilitas baik secara profesional maupun pribadi adalah keinginan dari kehidupan Gen Z. Burnout oleh intensitas kerja yang tinggi seringkali menjadi masalah yang banyak dialami Gen Z yang bahkan menimbulkan rasa stress. Hal ini menjadi alasan Gen Z menginginkan kehidupan work-life balance antara kehidupan kerja dan pribadi yang sangat penting.

Gen Z menganggap pekerjaan bukan tentang penghasilan, tetapi tentang bagaimana lingkungan pekerjaan bisa mempengaruhi kesejahteraan mental mereka. Pekerjaan yang dapat memberi mereka dampak yang positif dalam kehidupannya dan juga bisa menjaga kesejahteraan mental mereka. Gen Z saat ini tidak lagi memikirkan bagaimana harus memanfaatkan waktu untuk bekerja keras, tetapi lebih mementingkan keseimbangan hidup mereka untuk kebahagiaan hidup.

Menerapkan work-life balance dengan memprioritaskan kesehatan mental menjadi cara bagi Gen Z dalam menyeimbangkan antara bekerja dan kehidupan pribadi. Mereka sangat menyadari pentingnya kesejahteraan psikologis dan mentalnya. Pada akhirnya, ketenangan dan kesejahteraan mental yang memotivasi Gen Z.

Sebagai Gen Z dengan kepentingan work-life balance nya, harus selalu siap dengan apapun konsekuensi dari fleksibilitas dalam dunia kerja dan harus dapat mengatasinya tanpa harus mengorbankan salah satu diantara work dan life.Sebab, ketika kita menikmati apa yang kita kerjakan, kita akan mendapati bahwa antara work dan life keduanya sama-sama menyenangkan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image