Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Khairunnisa Mukinin

Money Can't Buy Class, Hmmm Emang Iya?

Gaya Hidup | Tuesday, 12 Dec 2023, 18:40 WIB
Pembelian menggunakan uang. Sumber: gpointstudio/freepik

“Money can’t buy class” pernah denger istilah ini gak? Sering seliweran di media sosial, agaknya kutipan tersebut udah lumrah di masyarakat. Pertanyaannya, pada setuju gak sama kutipan tersebut?

Tadi malam, saya buka media sosial twitter atau yang kini dikenal X, ada diskursus mengenai "money can’t buy class". Pemantiknya, yakni instagram story yang diunggah oleh salah satu presenter Indonesia menanggapi beredarnya video seorang artis Indonesia berteriak memanggil temannya pada salah satu mall di Singapura. Dalam unggahannya, ia menekankan bahwa apa yang dilakukan artis tersebut merupakan tindakan yang kurang sopan. “When you’re not in the jungle or in a field, you can simply call your friend by phone and say ‘I’m on this floor’”. Tak tanggung-tanggung, ia menutup unggahannya dengan “money really can’t buy you class”.

Darryl_Wezy">
Diskursus mengenai "money can't buy class" di platform X. Sumber: Dokumentasi x.com/Darryl_Wezy

Instagram story tersebut diunggah ulang oleh pengguna X @/Darryl_Wezy dengan caption “Aku padamu, mbak Sarah Sechan. Selalu.”, dan mendapatkan berbagai respons. “Highlight the words 'dianggap sultan' and the last sentence, “Money can't really buy your class” do fit to her. Padahal pakai hp, teriak-teriak manggilin, kurang udik apalagi coba?” ucap @/kanitanafiza menanggapi cuitan Darryl.

Sebagian besar memang mendukung cuitannya, cuma yang bikin saya heran, justru masih banyak yang mewajarkan tindakan artis tersebut dengan dalih “negara lain juga banyak yang seperti itu”. Orang salah kok dinormalisasi? Emang kenapa kalau negara lain kayak gitu? Sudah tahu salah, ya mudah, gak perlu diikuti.

Ungkapan “money can’t buy class” mengisyaratkan bahwa meskipun kekayaan bisa membeli segala materi, namun kekayaan tidak dapat membeli hal abstrak seperti "kelas". Pertanyaannya, apa arti "kelas" dalam konteks ini?

“Kelas” bukan tentang kekayaan material, jadi gak bisa tuh kalau diukur atau dibeli dengan uang. Makna “kelas” berkaitan dengan perilaku, sikap, cara berpikir, dan cara berinteraksi dengan orang lain. Saya setuju bahwa memiliki banyak uang, bahkan barang-barang mewah tidak serta merta membuat anda jadi berkelas. Mungkin, kekayaan material bisa membuka akses pada gaya hidup tertentu, namun itu bukan jaminan bahwa seseorang akan memiliki "kelas" dalam arti yang sebenarnya. Pengertian “kelas” cenderung merujuk pada karakter, etika, kesopanan, empati, dan cara seseorang bersikap terhadap orang lain. Hal tersebut juga mencakup hal-hal seperti bersikap ramah, kesopanan, kepedulian terhadap orang lain, serta kemampuan untuk berbicara dengan sopan dan menghargai perbedaan.

Jadi, saat kita berbicara tentang ungkapan "money can't buy class," hal ini menyoroti bahwa kekayaan materi tidak bisa secara otomatis menjadikan seseorang berkelas. Kebijaksanaan, kebaikan hati, dan sikap terhadap orang lainlah yang merupakan esensi dari "kelas." Uang memang bisa membeli barang-barang mahal, namun adanya "kelas" jauh melampaui batas-batas materialisme.

Lantas, apa yang perlu kita lakukan? Just be the best as far as you can. Sebab, sebagai individu, penting untuk terus belajar dan bertumbuh, dengan bersikap baik dan menghormati setiap kalangan, itulah hal yang tidak dapat dibeli dengan uang.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image