Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Traju Muktito

Melangkah ke Masa Depan Bersih: Revolusi IoT dalam Manajemen Limbah Industri Pabrik Tahu

Teknologi | 2023-12-12 05:46:40

Industri pabrik tahu memegang peranan penting dalam menyediakan makanan bagi populasi Indonesia. Menurut jurnal In Proceeding of Chemistry Conferences Limbah dari proses pembuatan tahu memiliki dua bentuk, yaitu padat dan cair. Limbah padat dari tahu dapat digunakan langsung sebagai pakan ternak atau diolah menjadi makanan tambahan. Sementara limbah cair dari proses tahu memerlukan pengolahan dengan metode biologi atau kimia.

Pengembangan teknologi pengolahan limbah tahu, baik secara biologis maupun kimia, diperlukan agar dapat meningkatkan potensi dari produk limbah tahu secara maksimal. Namun, sementara industri ini memainkan peran vital, proses produksinya menimbulkan kendala serius terkait pengelolaan limbah cair.

Limbah cair dari industri pembuatan tahu atau tempe, jika tidak dikelola dengan baik, dapat menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan.Salah satu dampaknya adalah aroma yang tidak sedap dan peningkatan nutrisi di badan air yang menerima limbah tersebut. Limbah cair dari industri tahu mengandung protein tinggi, sehingga tingginya kandungan nitrogen dan fosfat dapat menyebabkan aroma yang tidak menyenangkan dan peningkatan nutrisi di dalam air. Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah menetapkan standar kualitas untuk limbah cair dari industri kedelai di wilayah tersebut, yang diatur dalam Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 72 Tahun 2013.

Dilansir dari Jurnal Agribisnis Indonesia dituliskan bahwa pabrik tahu yang menggunakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) layak dijalankan meskipun dapat mengalami penurunan keuntungan. Namun, pabrik tahu dengan IPAL memiliki potensi untuk meningkatkan keuntungan jika mendapatkan insentif dari kenaikan harga jual tahu sekitar 1,26 hingga 2,82 persen. Jika harga kedelai turun menjadi Rp. 9.521/kg hingga Rp. 9.787/kg, pabrik tahu dengan IPAL dapat mengoptimalkan keuntungannya.

Dalam hal sensitivitas terhadap perubahan, pabrik tahu yang menggunakan IPAL lebih responsif terhadap perubahan dibandingkan dengan pabrik tahu tanpa IPAL. Lebih lanjut, pabrik tahu dengan IPAL juga lebih reaktif terhadap perubahan harga bahan baku kedelai dibandingkan dengan perubahan upah tenaga kerja. Ini menjadi dilema karena para pengelola pabrik tahu menginkan sebuah kestabilan harga dan meminimalisir kerugian saat harga bahan baku mengalami naik turun.

Untuk mengatasi masalah ini, integrasi teknologi Internet of Things (IoT) digabungkan dengan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) telah muncul sebagai solusi inovatif yang berpotensi mengubah pendekatan pabrik tahu dalam mengelola limbah cairnya. Melalui penerapan teknologi IoT, pabrik tahu dapat memanfaatkan sensor-sensor yang terkoneksi untuk memantau parameter-parameter kritis dalam limbah cair secara real-time. Informasi yang dihasilkan oleh sensor-sensor ini, seperti kualitas air, suhu, tingkat keasaman (pH), dan kandungan bahan kimia, memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang kondisi limbah cair yang dihasilkan.

Dengan memanfaatkan teknologi IoT, pabrik tahu dapat meningkatkan tingkat kontrol dan pemantauan terhadap limbah cairnya dengan lebih akurat. Hal ini memungkinkan pengurangan risiko pencemaran lingkungan, memberikan kemampuan untuk lebih cepat bertindak dalam mengatasi masalah yang mungkin timbul dalam proses produksi, memangkas biaya untuk pengawasan dan biaya maintenance.

Tujuan utama dari integrasi ini adalah untuk meningkatkan keefektifan operasional pabrik tahu dalam mengelola limbah cairnya. Melalui pengumpulan data yang lebih terperinci dan pengelolaan yang lebih efisien, diharapkan bahwa pabrik tahu akan mampu tidak hanya mengurangi dampak lingkungan dari limbah cairnya, tetapi juga mengoptimalkan proses produksi dengan lebih baik. Inovasi ini bukan hanya tentang mengelola limbah, tetapi juga merupakan langkah progresif menuju industri yang lebih berkelanjutan secara lingkungan.

Referensi :

Cahyani, M. R., Zuhaela, I. A., Saraswati, T. E., Raharjo, S. B.,dkk. (2021). Pengolahan limbah tahu dan potensinya. In Proceeding of Chemistry Conferences (Vol. 6, pp. 27-33)

Qatrunada, S. S., Kusnadi, N., & Putri, T. A. (2023). Kelayakan Finansial Pabrik Tahu dengan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Jurnal Agribisnis Indonesia (Journal of Indonesian Agribusiness), 11(1), 159-173.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image