Tahun Baru Masih Nge-Stuck? Bagaimanakah Seharusnya Seorang Muslim yang Visioner?
Agama | 2023-12-09 21:02:36Menjadi seorang pemuda Generasi Sandwich dengan segala tuntutan yang ada memang sangatlah tidak mudah. Belum lagi istilah lain yakni Generasi Strawberry yang seolah menggambarkan seorang pemuda masa kini seringkali mudah letoy dengan permasalahan yang dianggap sepele. Padahal nyatanya menjadi generasi kini memang bukanlah hal yang mudah, terlebih dengan kondisi sistem sekuler-kapitalis yang menghimpit dari segala sisi.
Bayangkan, untuk sekedar memikirkan diri sendiri saja ada kalanya kita masih sering tidak sempat. Apalagi harus memikirkan kondisi masa dengan ummat? Apakah masih sempat?
Padahal sebagai seorang muslim tugas kita bukan hanya sekedar beribadah, melainkan sebagai seorang khalifah di muka bumi. Khalifah yang berarti adalah pemimpin tentunya harus memiliki cara berpikir yang tepat serta bervisi masa depan. Sehingga apa yang dipikirkan bukan hanya mengenai persoalan pribadi melainkan juga kesejahteraan bagi seluruh ummat.
Sehingga hal ini tidak membuatnya hanya stuck pada persoalan pribadi semata, terlebih yang bersifat duniawi saja. Hal itu tidak akan menjadikannya penghalang untuk melakukan yang terbaik bagi ummat. Yakni berdakwah atau amar ma’ruf nahi munkar.
Seperti halnya para pemuda muslim yang gemilang di masanya, mulai dari Ali bin Abi Thalib, Mush’ab bin Umair, Muhammad Al-Fatih. Bahkan juga para pemuda bangsa yang menjadi pahlawan yang selalu dikenang hingga masa kini salah satunya RA. Kartini. Mereka semua tentunya juga seorang pemuda yang memiliki permasalahan pribadi, kegalauan karena masa pertumbuhan, dan semacamnya. Bahkan mereka juga tidak berbeda dengan Generasi Sandwich masa kini yang memiliki banyak sekali tuntutan yang harus diselesaikan. Akan tetapi, mereka bisa membuktikan bahwa itu bukanlah menjadi penghalang untuk berjasa bagi ummat dan negaranya.
Namun, sejatinya penyebab pemuda masa kini masih sering nge-stuck tentunya juga memiliki andil yang besar bagi negara. Negara seharusnya menyediakan berbagai macam fasilitas yang memudahkan terlebih dalam dunia pendidikan. Sehingga para pemuda tidak harus memikirkan tanggung jawab yang tak kunjung usai dan menjadikannya pemimpin yang visioner.
Seperti halnya ketika Islam masih diterapkan dalam kehidupan bernegara, semua orang dalam segala kalangan akan difasilitasi dengan sedemikian rupa untuk menjadi seorang yang terpelajar. Bahkan segala kemudahan akan diberikan, tanpa melupakan jasa maupun karya yang dihasilkannya. Maka tak heran, apabila pada masa itu dapat melahirkan banyak sekali ilmuan seperti halnya Al-Khawarizmi, Ibnu Sina, maupun Fatimah Al-Fihri sebagai generasi gemilang puncak peradaban yang diridhai.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.