Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhammad Syafi'ie el-Bantanie

Kesabaran Guru dan Murid Slow Learner

Eduaksi | Tuesday, 04 Jan 2022, 15:22 WIB

 

Muhammad Syafi'ie el-Bantanie

(Pendiri dan Pengasuh Ekselensia Tahfizh School)

Pernahkah kita memiliki murid yang slow learner? Sudah diremedial berulangkali, tapi tidak paham-paham. Pernah berapa banyak kita bersabar untuk meremedialnya? Pernahkah sampai empat puluh kali meremedial murid tersebut? Bagaimana persepsi kita kepada murid tersebut? Menghakiminya sebagai murid bodoh?

Ada teladan indah dari Imam Asy-Syafi’i rahimahullah dalam mendidik muridnya Rabi’ bin Sulaiman, sang slow learner, sebagaimana dikisahkan dalam Thabaqat al-Kubra al-Syafi’iyah. Seperti biasa, Imam Asy-Syafi’i mengajar murid-muridnya di majlis ilmu. Pembelajaran selesai. Namun, ada satu muridnya yang belum paham. Dialah Rabi’ bin Sulaiman, sang slow learner.

Dengan penuh kasih sayang, Imam Asy-Syafi’i memberikan remedial pembelajaran bagi Rabi’ bin Sulaiman. Ternyata sudah dijelaskan berkali-kali, Rabi’ tidak jua paham. Imam Asy-Syafi’i tidak menyerah. Dengan penuh kesabaran, Imam Asy-Syafi’i memberikan remedial sebanyak 40 kali.

Hasilnya? Rabi’ bin Sulaiman tidak jua paham. Apakah Imam Asy-Syafi’i berputus asa? Menghakimi Rabi’ bin Sulaiman sebagai murid bodoh? Sekali-kali tidak. “Muridku, sebatas inilah kemampuanku (meremedial 40 kali) mengajarimu. Jika kau masih belum paham juga, maka berdoalah kepada Allah agar berkenan mengucurkan ilmu-Nya untukmu. Saya hanya menyampaikan ilmu. Allah-lah yang memberikan ilmu. Andai ilmu yang aku ajarkan ini sesendok makanan, pastilah aku akan menyuapkannya kepadamu,” ujar Imam Asy-Syafi’i.

Rabi’ bin Sulaiman rajin sekali bermunajat kepada Allah dalam kekhusyukan. Ia juga membuktikan doa-doanya dengan kesungguhan dalam belajar. Keikhlasan, kesalehan, dan kesungguhan, inilah amalannya Rabi’ bin Sulaiman. Tahukah kita? Rabi’ bin Sulaiman kemudian berkembang menjadi salah satu ulama besar dalam madzhab Syafi’i. Sang slow learner yang bermetamorfosis menjadi seorang ulama.

Inilah buah dari kesabaran Imam Asy-Syafi’i dalam mengajar dan mendidik. Adakah kita, para guru, seperti Imam Asy-Syafi’i? Karena, engkaulah sang arsitek peradaban.

________

Tertarik menyelenggarakan training Guru Sang Arsitek Peradaban? Kontak: [email protected]

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image