Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image jok

Upaya Me-remote Kecoa untuk Membantu Penyelamatan di Daerah Bencana

Teknologi | 2023-12-07 05:46:30
Kecoa dipasangi sensor untuk membantu melakukan deteksi di daerah bencana. Foto: Kim Kyung-Hoon/Reuters via VOA.

SEBAGIAN besar orang tidak senang melihat kecoa. Serangga ini dikenal di seluruh dunia sebagai hama alias makhluk yang menimbulkan masalah bagi manusia. Banyak juga yang benci kecoa karena binatang ini dianggap menjijikan.

Namun, kecoa adalah serangga yang tetap berguna. Setidaknya bagi para ilmuwan penelitian. Para peneliti yakin hewan ini suatu hari nanti dapat digunakan untuk membantu menemukan orang yang selamat setelah terjadinya gempa bumi besar.

Belum lama ini, sekelompok ilmuwan di Jepang telah menciptakan sebuah sistem sel surya yang dapat mereka tempelkan pada serangga yang memungkinkan kendali dari jarak jauh.

Kenjiro Fukuda, yang memimpin tim di Laboratorium Perangkat Film Tipis di Riken, Jepang, telah menciptakan sel surya tipis yang bisa mereka tempelkan ke tubuh kecoa. Perangkat ini lebih tipis dari rambut manusia.

Sel surya ini tetap memungkinkan kecoa untuk bergerak bebas dan kemudian mengirimkan sinyal ke organ yang mengontrol kaki serangga itu.

Para ilmuwan percaya mereka bisa me-remote alias mengendalikan kecoa dari jarak jauh. Dengan demikian, mereka akan dapat pula mengirim serangga ini ke daerah bencana, seperti bangunan yang hancur akibat gempa.

Serangga kecil dapat masuk ke tempat-tempat yang tidak dapat dijangkau oleh manusia maupun robot penyelamat. Dengan peralatan yang tepat, mereka dapat digunakan untuk membantu menemukan orang-orang yang selamat yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan.

Fukoda mengatakan bahwa masalah yang kerap dihadapi robot penyelamat adalah baterai mereka cepat habis. Sedangkan serangga mampu bergerak sendiri. Baterai hanya dibutuhkan utuk mengirimkan sinyal, sehingga tahan lebih lama.

“Listrik yang dibutuhkan tidak sebanyak yang dibutuhkan untuk robot penyelamat,” kata Fukoda, seperti dikutip Reuters.

Tim peneliti menggunakan jenis kecoa mendesis dari Madagaskar untuk penelitian. Kecoa tersebut cukup besar untuk membawa perangkat sel surya dan cukup kuat untuk berdiri kembali jika terjatuh.

Peneliti masih menguji-coba kemungkinan kamera kecil dan sensor yang bisa dipasang di punggung kecoa. Untuk itu, tim membuat tas ransel pada uji-coba pertama menggunakan bahan yang dibeli dari pasar elektronik di Tokyo seharga $35.

Meski penelitian sejauh ini berjalan dengan baik, teknologi tersebut belum sepenuhnya siap digunakan di dunia nyata. Dalam uji-coba, para ilmuwan mengirim sinyal ke kecoa yang menyebabkannya bergerak ke kiri. Namun, kecoa itu bergerak berputar-putar ketika mereka mengirim sinyal yang menyuruhnya bergerak ke kanan.

Fukoda, menyatakan jika sel surya tipis tidak dapat digunakan dalam misi penyelamatan bencana, mungkin ada beberapa alternatif kegunaan di masa depan.

Misalnya, sel dapat digunakan dalam pakaian untuk mengukur kesehatan seseorang. Juga bisa ditambahkan ke payung dan dapat membantu menghasilkan daya yang cukup untuk mengisi baterai ponsel.***

--

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image