Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Adinda Nisrina Chairunnisa

Madu, Si Manis Penyembuh Luka Diabetes

Gaya Hidup | 2023-12-05 19:54:28
Sumber ilustrasi: istockphoto
Sumber ilustrasi: istockphoto

Madu adalah cairan kental yang mengandung gula jenuh tinggi dan bersumber dari nektar bunga. Madu telah digunakan sejak zaman dahulu untuk berbagai keperluan, termasuk sebagai obat tradisional dalam penyembuhan luka diabetes.

Luka diabetes adalah jenis luka yang sulit sembuh dan dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak diobati dengan benar. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Universitas Sains Malaysia, madu memiliki sifat antibakteri dan anti-inflamasi yang dapat membantu mempercepat proses penyembuhan luka diabetes. Selain itu, madu juga dapat membantu meningkatkan produksi kolagen pada kulit, yang merupakan protein penting untuk membantu penyembuhan luka. Sebuah penelitian lain yang dilakukan oleh Universitas Taibah menunjukkan bahwa madu dapat membantu mengurangi rasa sakit dan peradangan pada luka diabetes.

Apa saja kandungan madu?

Madu memiliki efek antibakteri yang penting peranannya dalam menyembuhkan luka diabetes. Berbagai komponen kandungan pada madu bekerja secara sinergis, memungkinkan madu untuk melawan berbagai mikroorganisme, termasuk bakteri yang resisten terhadap beberapa obat. Berikut merupakan beberapa kandungan madu yang memiliki efek antibakteri:

1. Kandungan Gula Tinggi

Madu murni memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan bakteri melalui tekanan osmotik yang dihasilkan oleh kandungan gulanya.

2. Hidrogen Peroksida

Madu memiliki desinfektan dan oksidator kuat yang menghasilkan hidrogen peroksida.

3. Bee Defensin-1

Peptida antibakteri yang berasal dari lebah madu merupakan komponen utama yang bertanggung jawab atas aktivitas antibakteri madu.

4. Senyawa Polifenol

Polifenol merupakan metabolit sekunder tumbuhan yang mencakup beragam kelompok bahan kimia dengan struktur fenolik.

Potensi madu dalam penyembuhan luka diabetes

Dalam proses penyembuhan luka diabetes, selain karena aktivitas antibakteri, madu juga diperkuat oleh aktivitas antiinflamasi, antioksidan, dan kemampuannya untuk menstimulus pengangkatan jaringan yang sudah mati.

1. Aktivitas Antibakteri

Konsentrasi gula yang tinggi dalam madu menyebabkan osmolaritas yang tinggi, sehingga menarik cairan intraseluler bakteri dan akhirnya menyebabkan bakteri hancur.

2. Aktivitas Antiinflamasi

Mekanisme antiinflamasi madu diduga didasari oleh inaktivasi reactive oxygen species (ROS) yang dihasilkan oleh sel fagosit. Meskipun demikian, aktivitas madu dalam menurunkan kadar ROS masih menjadi perdebatan.

3. Aktivitas Antioksidan

Radikal bebas yang dihasilkan dari oksigen, atau reactive oxygen species (ROS) selama proses respirasi mitokondria dan oleh leukosit saat terjadi inflamasi. ROS berperan sebagai pembawa pesan yang memperkuat inflamasi, dan proses ini dapat dihambat oleh antioksidan.

4. Kemampuan Menstimulus Pengangkatan Jaringan Mati atau Debridemen

Pemberian madu dapat memproduksi lebih banyak plasmin terbentuk sehingga mampu untuk mengurai fibrin dan melepaskan perlekatan jaringan mati pada permukaan dasar luka tanpa menguraikan matriks kolagen yang diperlukan untuk perbaikan jaringan.

5. Menghilangkan Bau Tidak Sedap

Ketika madu dibalut pada luka, maka bakteri akan lebih banyak melakukan metabolisme glukosa, yang pada akhirnya akan menghasilkan asam laktat.

6. Mempercepat penyembuhan luka

Madu memiliki derajat keasaman yang cukup rendah. Jika luka ada pada kondisi yang asam, maka akan terjadi peningkatan pelepasan oksigen dari hemoglobin, sehingga dapat mendukung proses penyembuhan luka.

Pembalutan pada luka diabetes

Untuk menyembuhkan luka diabetes, Hipocrates (460-370 SM) merekomendasikan pembalutan madu setelah mencuci luka dengan cuka atau anggur. Ganti balutan madu setiap hari untuk menghindari terjadinya infeksi.

Namun perlu diperhatikan, sebelum melakukan pembalutan luka diabetes dengan madu, sebaiknya mengonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk menghindari adanya infeksi lanjutan.

Sumber

Gunawan NA. Madu : Efektivitasnya dalam untuk Perawatan Luka. Cermin Dunia Kedokteran. 2017;44(2).

Jull AB, Cullum N, Dumville JC, Westby MJ, Deshpande S, Walker N. Honey as A Topical Treatment for Wounds. Cochrane Database Syst Rev [Internet]. 2015 Mar 6 [cited 2023 Nov 16];2015(3). Available from: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/25742878/

Almasaudi S. The Antibacterial Activities of honey. Saudi J Biol Sci [Internet]. 2021 Apr 1 [cited 2023 Nov 16];28(4):2188–96. Available from: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/33911935/

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image