Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image najwasyifa khairi

Menelusuri dalam Konflik Hamas dengan Israel

Politik | Sunday, 03 Dec 2023, 17:02 WIB

Hamas adalah kelompok Palestina yang menguasai Gaza sejak 2007, Nama tersebut merupakan singkatan dari Harakat al-Muqawama al-Islamiya yang berarti Gerakan Perlawanan Islam. Hamas dibentuk pada tahun 1987 oleh Syeikh Ahmad Yassin. Kelompok ini ingin menghancurkan Israel dan menggantinya dengan negara Islam, bisa dibilang Hamas merupakan tentara yang turut berjuang membela Palestina dari serangan Israel.

Hamas jg sudah beberapa kali menyerang israel dengan menembakkan ribuan roket yang mematikan untuk membalas perbuatan israel, Hamas dikenal sebagai bagian dari partai dan organisasi militan terbesar di Palestina yang saat ini memimpin Gaza atas kemenangannya dalam pemilu legislatif 2006.

Sejak tahun 2007, Hamas telah memerintah Jalur Gaza, biasa disebut juga sebagai pengambilalihan Gaza oleh Hamas. setelah memenangkan mayoritas kursi di parlemen Palestina pada pemilihan parlemen Palestina tahun 2006 dan mengalahkan organisasi politik Fatah dalam serangkaian bentrokan. Pertempuran tersebut mengakibatkan adanya pembubaran pemerintah persatuan dan pembagian wilayah Palestina secara de facto menjadi dua entitas.

Pada tanggal 10 Juni 2007, konflik Fatah-Hamas mencapai puncaknya dengan bentrokan antara pasukan sekutu Fatah dan pasukan sekutu Hamas. Pada saat itu, Militan Hamas menangkap Mohammed Sweirki salah satu anggota mereka yang merupakan seorang perwira di pasukan elit Pengawal Presiden, dari atas gedung apartemen 15 lantai. Sebagai Pembalasan, militan Fatah menyerang dan membunuh imam Masjid Agung yaitu Mohammed al-Rifati. Mereka juga menembaki rumah Perdana Menteri Ismail Haniyeh, Dan seterusnya masih banyak konflik yang terjadi antara militan Fatah dengan Hamas. Lalu pada tanggal 15 Juni, Hamas akhirnya selesai mengambil kendali atas Jalur Gaza dan merebut semua lembaga PNA dan mengganti seluruh pejabat PNA di Gaza dengan anggota Hamas.

Lalu pertarungan Hamas dengan Israel berlangsung hingga saat kini, Israel telah melancarkan empat serangan militer berkepanjangan di Gaza yakni di tahun 2008, 2012, 2014 dan 2021. Ribuan warga Palestina telah terbunuh, termasuk banyak anak-anak, dan puluhan ribu rumah, sekolah, dan gedung perkantoran telah hancur.Pembangunan kembali hampir mustahil dilakukan karena pengepungan tersebut menghalangi material konstruksi, seperti baja dan semen, mencapai Gaza. Serangan tahun 2008 melibatkan penggunaan senjata yang dilarang secara internasional, seperti gas fosfor.

Akibatnya hamas pun mulai bergerak dan bangkit melawan pasulan israel. Kelompok milisi Palestina, Hamas, melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pada 7 Oktober. Hamas melancarkan invasi dan serangan besar-besaran terhadap israel, Aksi itu dilakukan dengan mengerahkan ratusan pasukan bersenjata yang menyusup ke lingkungan warga sipil Israel di dekat Jalur Gaza.

Militan Hamas menyerang ke 22 lokasi di luar Jalur Gaza, termasuk kota-kota sejauh 15 mil dari perbatasan Gaza. Mereka juga menembak mati warga sipil dan tentara Israel yang berusaha menyerang balik. Baku tembak terus terjadi sampai malam tiba, para militan menyandera para sandera di dua kota. Militan mengambil alih kantor polisi di kota ketiga markas biasa pasukan israel.

Militan terus terusan menembakkan roket dari Gaza, menghancurkan sebagian kota Israel dan juga menghantam rumah sakit di kota Ashkelon di Israel. Dalam serangan tersebut, sedikitnya 1.400 warga Israel meninggal dunia yang sebagian besar merupakan warga sipil, perempuan dan anak anak yang dibawa ke gaza sebagai sandera berdasarkan catatan militer israel selain itu diyakini terdapat juga sekitar 203 tentara.

Warga Israel pun tak terima dan mulai menyusun rencana menyerang balik Palestina maka dari itu di sisi Palestina, lebih dari 5.000 warga Gaza tewas akibat serangan udara dan artileri militer Israel, sebagai balasan dari serangan Hamas. Tak hanya itu, pasukan Israel kini berkumpul di sepanjang perbatasan Gaza.

Alasan serangan dari pasukan Hamas ke wilayah Israel adalah tidak lain tidak bukan demi ketidakadilan yang telah dialami Palestina selama beberapa tahun terakhir dan juga sebagai balasan atas kekejaman yang telah dirasakan oleh rakyat palestina. Rakyat Palestina juga menginginkan agar masyarakat international menghentikan kekejaman di Gaza, serangan terhadap Israel ini juga termasuk sebagai bentuk respons atas blokade yang telah terjadi di Gaza selama kurang lebih 16 tahun.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image