Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Alif Ayuningrum

Retaknya hubungan akibat cemburu!

Eduaksi | 2023-12-02 19:05:39
Sumber gambar : https://pin.it/5Rk3IMR

Retaknya hubungan biasanya sering kali disebabkan oleh sikap-sikap yang membuat pasangan kita marah. Kita sering melihat atau mungkin pernah mengalaminya sendiri situasi dimana melihat pasangan kita melakukan hal yang tidak seharusnya, lalu nantinya bakal bikin kita cemburu. Sebenarnya sedikit membingungkan ketika kita membedakan mana rasa iri dan rasa cemburu.

Cemburu sendiri adalah suatu reaksi alami yang dialami oleh seseorang dimana dia sedang merasa takut akan kehilangan pasangannya. Sedangkan iri adalah perasaan tidak suka atau takut tersaingi. Namun dalam artikel ini saya akan lebih memfokuskan mengenai apa saja yang memicu terjadinya keretakan akibat cemburu dalam hubungan. Mari kita bahas lebih lanjut, lets go!

Pengertian Cemburu

Kalian pasti pernah melihat kan teman yang sedang cemburu terhadap pasangannya? Nah kenapa kalian bisa menyimpulkan bahwa dia sedang cemburu ? karena kita melihat perilaku yang dimana dia takut akan kehilangan pasangannya, seperti dia jadi diem, dia memukul barang pasangannya serta suka gamau diganggu dll.

Menurut dari artikel Yulianto (2010), ia menuliskan bahwa cemburu bisa kita sebut dengan Romantic Jealous. Mengutip dari KOMPAS.com sebagaimana yang dituliskan oleh Afifah Mahardini N. (2020) cemburu merupakan suatu hal yang kompleks dimana menimbulkan rasa takut, curiga, marah atau bahkan terhina. Kata-kata cemburu ini lah yang sering kali kita dengar di sekitar kita.

Hal yang memicu munculnya cemburu

1. Pasangan kita lebih memperhatikan teman lawan jenis dibanding kita

Pastinya pasangan kita memiliki teman lawan jenis yang mungkin lebih dulu dekat dibanding kita, namun ketika dia sudah punya pasangan sebaiknya tidak terlalu dekat seperti dulu demi menjaga perasaan satu sama lain.

2. Dia bertemu dengan masa lalu nya tanpa sepengetahuan kita.

Masa lalu atau mantan pastinya salah satu topik yang sensitive untuk dibicarakan apalagi sampai di ungkit-ungkit ketika sudah bersama pasangan yang baru. Di pikiran kita mantan merupakan hal yang tidak perlu menjadi pembahasan lagi apalagi sampai diam-diam bertemu tanpa sepengetahuan kita dan berbohong.

Sumber gambar : https://pin.it/1pVHp50

Hal-hal seperti ini biasanya yang paling sering terjadi dan mengakibatkan pertengkaran, yang namanya di dalam hubungan pastinya terjadi karena adanya 2 pihak yang berkomitmen, jadi seharusnya hal seperti ini bisa dicegah dengan komunikasi yang baik. Mengutip dari SehatQ sebagai mana yang dituliskan oleh Putri Nina H. (2020), karena orang yang merasakannya terkadang bingung sendiri terhadap emosi yang sedang memenuhi hati dan pikirannya.

Menurut Yulianto Aries (2009), cemburu ini bisa membuat seseorang menjadi stres. Stres yang dimaksud adalah suatu tekanan yang didapat dari efek cemburu itu sendiri, jadi dia stres karena kenapa pasangannya bisa melakukan itu. Mungkin lebih gampangnya kita akan lebih merasa cemburu sama pacar di banding dengan sahabat, karena kalau sahabat, kita masih tidak begitu khawatir ketika mereka dapat orang baru, tetapi beda dengan pasangan kita yang sudah jelas berkomitmen untuk selalu bersama tanpa melibatkan orang lain.

Kesimpulan

Sebaiknya ketika kalian ingin melakukan sesuatu dipikirkan dulu, apakah itu bisa menyakiti perasaan pasangan kalian atau tidak serta jangan sekali-kalinya melibatkan atau memasukan orang lain dalam hubungan kalian. Mengutip dari Idntimes.com sebagai mana yang dituliskan oleh Firmansyah Rendy (2023) oleh karena itu, kecemburuan ini biasanya lebih sering terjadi pada usia 20an yang dimana mereka masih di tahap pacaran, belum tinggal bersama atau menikah di usia muda. Karena pada dasarnya cemburu ialah hal yang wajar dalam hubungan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image