Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image abdurrohman al faiz

Sistem Jelek, Pesantren Hancur!

Eduaksi | 2023-12-02 19:03:44

Pendidikan pesantren memiliki banyak sekali memiliki kontroversi. JIka dilihat dari sisi manajemen Pendidikan banyak pesantren yang tidak memenuhi hal tersebut. Sebenarnya apasih yang terjadi dalam dunia Pendidikan pesantren?. Mari kita telisik hal-hal kurangnya manajemen Pendidikan di dunia kepesantrenan.

Pengajaran di pesantren modern

Sebelum itu penulis akan memberikan pemaparan tentang pesantren. Kata pondok berasal dari bahasa Arab, yakni fundūq, artinya hotel atau asrama atau penginapan. Awal mula pesantren terkenal di masa sunan Ampel. Beliau mendirikan pesantrennya di pesisir Surabaya, yaitu Ampel Denta. Disinilah awal mula adanya pesantren, dengan pimpinan tertinggi di pegang oleh Kiai. Peserta didik dalam kepesantrenana biasa disebut sebagai santri.

Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3, dikemukakan tentang fungsi pendidikan nasional bahwa pendidikan di Indonesia memiliki fungsi to develop ability, membentuk personalitas, dan peradaban bangsa Indonesia. Selain itu, dalam Pasal tersebut juga dikemukakan tujuan pendidikan nasional, yaitu untuk mengembangkan potensi siswa agar menjadi individu yang memiliki keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan sesuai dengan sila pertama Pancasila.

Berlandaskan pada undang-undang ini, pesantren sudah sangat berperan penting dalam menjalankan tujuan dari undang-undang didatas. Namun, masih banayak kekurangan system yang digunakan pesantren untukk mendidik santrinya. Setelah penulis menganalisisnya lewat pengalaman dan cerita banyak orang ditemukan beberapa kekurangan dalam system kepesantrenan. Berikut adalah beberapa kekurangan atau problemnya

 

  1. Keterbatasan Sumber Daya

Sumber daya yang terbatas, seperti anggaran, fasilitas, peralatan, dan personel, sering menjadi tantangan dalam manajemen pendidikan. Manajer pendidikan perlu mengelola sumber daya yang ada dengan efisien, mencari sumber daya tambahan, dan mengalokasikan mereka secara bijaksana. Dunia pesantren banyak kekuranagan SDM di bidang sains yang dimana ili tersebut sangat dibutuhkan untuk menunnjang kehidupan para santrinya dimasa depan.

 

  1. Efisiensi dan Inovasi

Efisiensi disini mencakup waktu atau lamanya masa pendididkan seorang santri. Rata-rata santri lulus dari pesantren salaf lebih dari delapan tahun. Jjika kurang dari itu banyak dipastikan ilmu yang di dapat tidak menyeluruhatau hanya mendalami beberapa ilmu agama saja. Setelah luluspun para santri banayak tidakk mendapatkan ilmu tentang sains. Disinilah perlu adannya inovasi dimana kurikulum pesantren perlu dirubah dan ditambah.

 

  1. Teknologi

Perkembangan teknologi dan inovasi pendidikan mempengaruhi cara pembelajaran dan pengajaran dilakukan. Manajer pendidikan perlu mengintegrasikan teknologi dengan tepat, memberikan pelatihan kepada staf, dan memastikan bahwa inovasi diterapkan untuk meningkatkan pembelajaran dan hasil siswa. jadi teknologi sangat diperlukan bagi santri dan pengurus pesantren.

4. Tantanagan dalam Standarisasi kurikulum Nasional

Standarr kurikulum pesantren untuk sekarang banayak yang tidak relevan sebagai mana banyaknnya ijazah pesantren yang tidak tidak resmi seperti halnya sekolah pada umumnya. Hal ini disebabkan oleh kurikulum pesantren yang tidak mengikuti standar nasional.

5. Tekanan Ekonomi

Ekonomi sangat penting dalam berjalannya suatu Lembaga Pendidikan termasuk pesantren. Saat sekarang ini bahan makanan pokok danbumbu dapur di Indonesia ini sedang tidak stabil. Sangat disayangkan jika pesantren rusak karena terpengaruh di bidang ekonomi.

Terkait dengan pengembangan program pendidikan, dapat disimpulkan bahwa tantangan dan kekurangan yang dihadapi lembaga pendidikan, termasuk pesantren, memerlukan perhatian dan upaya khusus. Melihat dinamika perkembangan global, hendaknya pesantren dan lembaga pendidikan lainnya terus menyesuaikan dan memperkaya kurikulumnya agar dapat membawa manfaat yang lebih komprehensif bagi santri.Pentingnya mengintegrasikan pendidikan agama dengan mata pelajaran umum dan keterampilan kontemporer menjadi semakin jelas.

Oleh karena itu, langkah-langkah untuk melakukan standarisasi yang lebih baik, meningkatkan akses terhadap pendidikan bagi semua lapisan masyarakat dan mengembangkan kurikulum sekolah yang sesuai dengan kebutuhan zaman kita akan sangat diperlukan dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan kompetitif. Pada akhirnya, diperlukan upaya bersama dari banyak pihak baik pemerintah, organisasi pendidikan, dan masyarakat untuk membentuk landasan pendidikan yang kuat yang mendukung perkembangan peserta didik secara optimal dan membantu mereka menghadapi tantangan yang semakin kompleks di era globalisasi ini.

Dengan demikian, kurikulum pendidikan dapat menjadi instrumen penting dalam membentuk generasi yang kompeten, berdaya saing, dan memiliki wawasan yang luas.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image