Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dea Ananda Zahra

Cemburu dalam Hubungan tak Berstatus Dapat Menimbulkan Rasa Traumatis, Loh

Edukasi | Saturday, 02 Dec 2023, 11:50 WIB
ilustrasi cemburu dalam hubungan tak berstatus (sumber: https://www.istockphoto.com/id/)

Manusia yang terlahir sebagai makhluk sosial menjadikan manusia sulit menjalani kehidupan tanpa hadirnya sosok orang lain yang dipercayai dalam kehidupan mereka. Sebagai sosok makhluk sosial, tak jarang manusia menjalin atau mengikat hubungan dengan sesama manusia baik secara berkelompok ataupun secara antar individu. Hubungan secara antar individu memiliki beragam sifat dan tujuan, salah satunya adalah hubungan yang bersifat romantisme dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan afeksi yang ingin terpenuhi. Hubungan yang bersifat romantisme yang mayoritas diketahui oleh masyarakat di Indonesia merupakan hubungan sepasang kekasih serta hubungan sepasang suami dan istri. Namun, dengan semakin berkembangnya teknologi komunikasi yang menyebabkan mudahnya budaya asing masuk ke masyarakat Indonesia, menjadikan hadirnya tren baru dalam status hubungan antar individu di kalangan masyarakat Indonesia, yaitu hubungan tak berstatus.

Hubungan tanpa status memiliki beberapa jenis yang telah dikenal oleh hampir seluruh kaum muda, seperti, friend with affection, adik – kakak zone, dan friendzone. Hubungan tanpa status yang hadir di kalangan masyarakat Indonesia, atau lebih terkenal pada kalangan generasi z Indonesia menjadi alternatif bagi kaum muda untuk mendapatkan afeksi namun tak ingin berada dalam suatu komitmen yang terikat. Hadirnya fenomena hubungan tanpa status di kalangan kaum muda Indonesia menunjukkan bahwa gambaran lingkaran cara interaksi dan berhubungan yang dilakukan oleh kaum muda telah memulai langkah menuju jalur keluar dari norma – normal sosial yang ada (Alihar, 2018). Walau kaum muda menganggap hubungan tanpa status merupakan sebuah hubungan yang simpel dan mudah karena tidak adanya komitmen, namun tentu saja dampak negatif dari hubungan tanpa status akan menghampiri salah satu ataupun seluruh individu yang sedang menjalin hubungan tanpa status tersebut, salah satunya merupakan tidak adanya ruang bebas mengekspresikan kecemburuan.

Hubungan yang terjalin antar dua individu diperlihatkan dengan adanya kemunculan berupa kedekatan atau keintiman yang terjalin antar dua individu tersebut. Kehadiran dari pihak lain yang muncul di tengah hubungan yang terjalin dan mampu menyebabkan salah satu individu dari pasangan asal hubungan tersebut merasa terganggu bahkan merasakan pihak lain merupakan sebuah ancaman, menjadikan hal tersebut merupakan suatu kondisi individu tersebut sedang merasakan kecemburuan (Yulianto, 2009). Kecemburuan yang hadir dalam suatu hubungan merupakan hal yang wajar dan tak dapat dihindari (Buunk & Sharpsteen, dalam Baron & Bryne, 1997). Mengutip dari Brehm (1992) kecemburuan memiliki dua jenis yaitu, Naturally-occurring jealousy atau sebuah tindakan cemburu yang hadir begitu saja tanpa adanya niat atau merupakan sebuah ketidaksengajaan. Jenis cemburu yang selanjutnya merupakan induced jealousy atau sebuah tindakan kecemburuan yang sengaja dilakukan agar mampu membuat pasangan merasakan kecemburuan.

Pada suatu kondisi sebuah tindakan mungkin mampu menyebabkan seseorang merasakan kecemburuan, namun pada waktu yang lain kondisi yang sama mampu tidak menimbulkan perasaan kecemburuan yang sama pada individu tersebut (Yulianto, 2010). Namun, dengan tingkat kecemburuan yang rendah akan menimbulkan dampak yang positif bagi hubungan tersebut, hal tersebut juga berlaku sebaliknya, hubungan yang terlalu sering dicampuri oleh perasaan kecemburuan akan mampu menimbulkan dampak negatif berupa perasaan menyenangkan ketika menjalani hubungan tersebut. Perasaan kecemburuan yang hadir merupakan hal yang wajar dan dapat diekspresikan secara bebas oleh salah satu ataupun seluruh individu yang sedang berada dalam hubungan tersebut. Namun, individu yang sedang berada dalam hubungan tanpa status tidak dapat melakukan hal yang sama, mengutip dari laman Kumparan.com hal ini dikarenakan individu yang sedang berada atau terjebak dalam hubungan tanpa status tidak dapat atau bahkan dilarang untuk merasa cemburu dikarenakan hubungan yang sedang dijalani merupakan hubungan yang tidak memiliki status apapun dan bahkan tidak dapat mengklaim pihak lawan sebagai pasangan mereka, sehingga salah satu atau kedua individu yang berada dalam hubungan tanpa status tersebut memiliki kebebasan untuk dekat ataupun memiliki hubungan yang sama dengan pihak lain, contoh dari hal tersebut adalah ketika seorang pria dan wanita berada dalam suatu hubungan tanpa status, dan pria tersebut merasa tertarik dan mencoba mendekati pihak lain, maka sang wanita akan merasakan kecemburuan karena ia merasakan takut dan merasakan risih ketika pria tersebut mendekati wanita lain selain dirinya, namun ia tidak dapat melakukan sesuatu ataupun menyampaikan kecemburuan yang ia rasakan karena hubungan tanpa status yang dijalaninya menjadikan dirinya tidak mampu mengekspresikan perasaannya secara langsung terhadap sang pria.

Manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan kehadiran sosok lain dalam menjalankan kehidupannya. Kebutuhan pemenuhan afeksi atau perhatian yang ingin diperoleh individu itu menjadikan individu tersebut mencarinya dari individu yang lain melalui menjalin atau terikat dalam sebuah hubungan. Hubungan yang terdapat di Indonesia telah mengalami pertumbuhan akibat derasnya arus globalisasi yang datang ke Indonesia, sehingga menghadirkan beragam bentuk hubungan yang ada di kalangan masyarakat Indonesia, salah satunya adalah hubungan tanpa status. Hubungan tanpa status merupakan bentuk alternatif yang digunakan oleh kaum muda Indonesia untuk mendapatkan afeksi atau perhatian tanpa harus terikat oleh komitmen. Namun, dengan berada atau terjebak dalam hubungan ini mampu meninggalkan kesan traumatis pada salah satu atau semua pihak yang terlibat dikarenakan adanya keterbatasan dalam mengungkapkan perasaan yang ingin diutarakan.

Trauma yang didapatkan oleh pihak yang dirugikan akan memiliki perasaan takut untuk kembali menjalin hubungan dengan orang lain dalam kasus yang sama sebagai hubungan tanpa status maupun hubungan berstatus, ia juga akan merasa selalu curiga kepada pasangan-pasangan berikutnya tanpa ada alasan yang jelas dan lebih parahnya dapat menimbulkan trust issue seperti ia akan merasa selalu dibohongi sehingga bersikap posesif serta depresi karena selalu memendam perasaan dan emosi yang disebabkan oleh adanya keterbatasan dalam mengungkapkan perasaan di hubungan tak berstatus ini. Maka dari itu, apabila tidak ingin berkomitmen atau berada dalam hubungan yang serius dengan individu lain, alangkah lebih baiknya untuk membuat batasan yang jelas agar tidak menimbulkan kesalahpahaman kepada pihak lain yang mampu menimbulkan traumatis kepada seseorang yang merasa dirugikan.

Daftar Pustaka

Anonymous. (2023, 23 Mei). 5 Risiko HTS atau Hubungan Tanpa Status: Penyebab Baper. Kumparan.https://kumparan.com/info-psikologi/5-risiko-hts-atau-hubungan-tanpa-status-penyebab-baper-20VO8Xaomao/4

Attridge, M. (2013). Jealousy and relationship closeness: Exploring the good (reactive) and bad (suspicious) sides of romantic jealousy. SAGE open, 3(1), 2158244013476054.

Brehm, S. S. (1992). Intimate Relationships. 2nd ed. New York City, New York: McGraw - Hill, Inc.

Hupka, R.B., Buunk, B., Falus, G., Fulgosi, A., Ortega, E., Swain, R., & Tarabrina, N.V. (1985). Romantic Jelaousy and Romantic Envy: A Seven-Nation Study. Journal of Cross-Cultural Psychology. 16, 423-446.

Yulianto, A. Cemburu dalam Hubungan Percintaan. Jurnal Buletin Ilmiah Psikologi, 3(15), 6-11.

Yulianto, A. PROSES CEMBURU DALAM HUBUNGAN PERCINTAAN.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image