Masalah Perundungan di Sekolah: Solusi dalam Manajemen Pendidikan
Edukasi | 2023-11-30 18:16:02Masalah perundungan di sekolah sejak awal tahun 2010-an sangat lah meningkat hingga saat ini dan terus terjadi. Dari sekian banyak kasus perundungan yang terjadi, telah ditemukan sebanyak ribuan kasus kekerasan fisik maupun psikis pada anak. hal tersebut yang membuat generasi muda yang harus membuat solusinya agar tidak terjadi lagi situasi seperti ini. Instansi pendidikan perlu membuat peraturan yang sangat tegas dalam sekolah maupun universitas.
Perundungan disekolah adalah perilaku agresif yang dilakukan oleh satu pihak terhadap pihak lain yang memiliki kekurangan atau ketidak seimbangan kekuatan,baik secara fisik,verbal,sosial,atau elektronik, dan juga seseorang yang memiliki prestasi lebih tinggi dari temannya. Hal ini bisa mencakup penghinaan, ancaman, kekerasan, dan isolasi terhadap korban. Perilaku ini sangat tidak pantas untuk dilakukan di sekolah, karena sangat tidak cocok untuk memperlakukan hal ini di ruang lingkup sekolah maupun diluar sekolah yang menimbulkan hal negatif terhadap si korban. hal seperti ini sangat mudah diartikan kepribadian pelaku yang bernilai buruk didalam dirinya,yang sangat tidak patut ditiru oleh teman-teman sekitarnya.
Perundungan disekolah yang sangat berpengaruh terhadap mental anak dan masalah ini sangatlah penting untuk dicegah. bila tidak dicegah dan tetap berlanjut hingga saat ini akan sangat bahaya dampaknya untuk merusak kesehatan mental anak yang masih bersekolah, karena anak usia muda masih panjang sekali proses untuk kedepannya untuk belajar dalam memenuhi masa depannya atau cita cita yang ingin ia capai.masalah perundungan (bullying) yang dilakukan oleh pihak yang mempunyai kekuasaan terhadap pihak yang mempunyai kekusaaan lebih kecil, masih sering terjadi di sekolah-sekolah disemua tingkatan, mulai dari SD hingga SMA. sehingga menimbulkan hal hal seperti ini yang tidak di inginkan oleh sikorban perundungan (bullying).
Guru dan staf sekolah berperan penting dalam segera mendeteksi, mencegah, dan menangani perundungan. Selain itu, keterlibatan orang tua dan masyarakat juga diperlukan untuk membangun lingkungan yang mendukung keselamatan dan kesejahteraan siswa. Pemerintah dan lembaga pendidikan perlu menerapkan kebijakan yang jelas dan tegas mengenai penindasan di sekolah dan menyediakan sumber daya pelatihan bagi guru untuk menangani kasus penindasan. Selain itu, penting juga untuk membuka saluran komunikasi yang aman bagi siswa yang mengalami perundungan sehingga mereka merasa didukung dan dapat melaporkan yang terjadi.
Bukan rahasia lagi kalau kasus bullying terus meningkat tanpa kita sadari. Hal ini dilakukan tanpa disadari bahwa perilaku tersebut dapat menimbulkan kerugian dan trauma pada anak. Oleh karena itu, untuk mencegah anak menjadi korban perundungan di sekolah, peran sekolah dan guru tentunya sangat penting. Berikut beberapa peran yang dapat membantu mencegah perundungan.Terdapat banyak sekali solusi dalam menyeselaikan masalah perundungan. seperti:
- Tanggapi masalah ini dengan serius sebagai seorang guru, ketika timbul masalah antar siswa, guru cenderung menyikapinya dengan biasa saja. Meskipun ini mungkin merupakan tindakan intimidasi. Jika hal ini terus berlanjut, maka korban akan semakin merasa putus asa dan tidak ada seorang pun yang mau membantu. Oleh karena itu seorang guru harus peka terhadap muridnya. Jangan langsung menuding tanpa memahami alasannya terlebih dahulu. Jika permasalahan yang muncul ditangani dengan serius, anak yang menjadi korban tentu akan sedikit merasa lebih aman.
- Sekolah perlu menciptakan budaya aman,nyaman dan sehat. Oleh karena itu, siswa dapat berinteraksi dengan baik dengan temannya.
- Sekolah perlukan memberikan sanksi tegas terhadap tindakan bullying. Oleh karena itu, pelaku kekerasan merasa terintimidasi dan berhenti menindas temannya.
- Guru perlu menanamkan nilai-nilai agama dan moral yang baik. Hanya dengan cara inilah anak bisa saling menghargai dan menghormati.
- Guru dan orang tua perlu mendidik siswa/anak untuk memecahkan masalah secara kolaboratif dan negoisasi, bukan melalui kekerasan atau main hakim sendiri.
- Guru perlu menerapkan pendekatan konseling terhadap anak anak yang mengalami perundungan. Alhasil, mereka tidak mengalami trauma jangka panjang, merasa rendah diri, dan takut berinteraksi dengan orang lain.
- Sekolah merancang program pencegahan yang mengkomukasikan kepada siswa bahwa itimidasi tidak dapat diterima di sekolah. Sekolah juga dapat mengembangkan kebijakan "anti-intimidasi"
- Guru dan orang tua perlu bekerja sama dan melakukan pendekatan yang bijaksana terhadap masalah intimidasi untuk mndapatkan solusi terbaik.
- Orang tua memberikan lingkungan yang penuh kasih sayang sejak dini. Hal ini dilakukan dengan menunjukkan bagaimana anggota keluarga berinteraksi satu sama lain.
- Orang tua mengajarkan akhlak kepada orang lain, artinya menumbuhkan kepedulian dan rasa hormat. Selain itu, orang tua juga akan memberikan peringatan jika anaknya melakukan kesalahan.
Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa perlunya penerapan pendekatan preventif dan responsif dalam pengololaan pendidikan. Solusinya mencakup rencana anti-intimidasi yang komprehensif,pelatihan untuk staf dan siswa, dan keterlibatan aktif orang tua untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan mendukung.
"Jangan dengarkan jika seseorang mengatakan kamu tidak cukup baik, kita mengalah bukan berati kita kalah"
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.