Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Diana Puspayanti

Fenomena Cemburu? Lihat dari Cuplikan Scene di Serial Rewrite Yuk!

Eduaksi | 2023-11-29 17:48:26
Poster Series Rewrite, photo by Viu https://www.viu.com/ott/id/articles/rewrite/

Para penonton setia series Indonesia kembali di hadiahi sebuah series yang berjudul “Rewrite”. Series ini berbau romansa dengan 4 tokoh utama di dalamnya. Pusat cerita utama pada series ini adalah hubungan asmara antara Senja (Audi Marissa) dan Abi (Maxime Bouttier), dimana banyak sekali lika-liku di hubungan mereka dalam persiapan menuju pernikahan. Lika-liku yang dihadapi oleh mereka berdua mencakup rasa cemburu antara satu sama lain. Berbagai rasa dapat hadir dalam sebuah hubungan, salah satunya adalah rasa cemburu, maka apa itu rasa cemburu? Menurut Hupka, Buunk, Falus, Fulgosi, Ortega, Swain, dan Tarabrina (Yulianto, 2010), cemburu adalah “emotions, cognitions, and behaviorassosiated with the appraisal of the threat aris-ing from the potential, actual, or imagined in-volvement of one’s loved one or mate in a rela-tionship with an interloper”, yang mana dengan pernyataan di atas cemburu dapat disimpulkan sebagai suatu hal yang berkaitan dengan reaksi emosional, kognisi, serta tingkah laku. Menurut Strong et al., (Dewi & Sumantri, 2020) cemburu adalah suatu emosi yang dikuasai oleh rasa amarah yang dampaknya dapat memperkuat ataupun sebaliknya, yaitu merusak hubungan, hal tersebut dapat dilakukan dengan kekerasan fisik maupun emosi. Untuk melihat fenomena cemburu dari cuplikan scene di series Rewrite seperti apa, mari kita lihat analisisnya.

1. Makan Bersama: Naturally-occurring jealousy

Capture from https://youtu.be/dv1O8km6_oc?si=ymEex7kT0yGg7SEo

Cuplikan scene pertama adalah dimana adanya pertengkaran antara Senja dan Abi, pertengkaran ini dipicu oleh rasa cemburu yang timbul dalam diri Abi terhadap Senja dan Reno. Abi berucap kepada Senja:

“Tadi kamu makan sama Reno?!”

“Katanya cuma tanda tangan kontrak, tapi ternyata makan bareng.”

Dalam series ini Reno adalah teman Abi, dimana Reno memang digambarkan seperti orang yang ikut masuk kedalam hubungan Abi dan Senja, karena hal itu lah Abi sangat sensitif dan mudah cemburu jika Senja melakukan aktivitas dalam bentuk apapun Bersama Reno. Jika diklasifikasikan ke dalam jenis-jenis cemburu, perilaku ini termasuk ke dalam naturally-occurring jealousy yang dikemukakan oleh Brehm (Yulianto, 2009). Naturally-occurring jealousy merupakan salah satu jenis cemburu yang mana cemburu terjadi begitu saja tanpa ada unsur kesengajaan atau niat yang sudah direncanakan untuk membuat pasangan kita cemburu (Yulianto, 2009). Dalam scene tersebut pun digambarkan bahwa Senja bertujuan untuk menanda tangani kontrak bukan semata mata tanpa alasan makan bersama Reno dan membuat Abi cemburu.

2. Ramen House: Aktivitas dapat Menimbulkan Cemburu

Capture from https://youtu.be/dv1O8km6_oc?si=ymEex7kT0yGg7SEo

Penyebab cemburu pada hubungan Senja dan Abi dalam scene ini secara garis besar adalah aktivitas Senja, hal ini dibuktikan dari ungkapan Senja:

“Aku juga harus jual Ramen House karena kamu, pacar aku sendiri, nggak suka kalau aku cuma bisnis berdua sama Reno!”

Awalnya Senja memiliki bisnis ramen yang bernama Ramen House, namun usahanya harus berhenti dan berakhir dijual karena aktivitas mengelola bisnisnya ia lakukan bersama Reno, hal tersebut jelas tidak akan disukai oleh Abi. Pada dasarnya menurut Hansen (Yulianto, 2009) penyebab timbulnya rasa cemburu tidak selalu dari faktor sosial. Ancaman yang dapat menimbulkan rasa cemburu juga dapat disebabkan oleh aktivitas pasangan yang mana aktivitas tersebut dipresepsikan sebagai sesuatu yang dapat mengganggu hubungan (Yulianto, 2009), contohnya seperti pada kasus Senja dan Abi ini, dimana aktivitas yang dilakukan oleh Senja dan Reno (menjalankan bisnis bersama) dipresepsikan oleh Abi sebagai suatu hal yang dapat mengganggu hubungan mereka.

Jika kita ulas kembali mengenai problematika yang terjadi dalam hubungan Senja dan Abi, sebagian besar masalah yang memperkeruh hubungan mereka didasari oleh rasa cemburu, namun sejatinya, cemburu merupakan hal yang tidak asing atau umum terjadi pada suatu hubungan, termasuk pada hubungan Senja dan Abi. Lantas, apakah cemburu yang di cap sebagai suatu hal yang umum tersebut dapat merusak atau malah semakin melekatkan hubungan? Sesuatu yang dilakukan secara berlebihan memang tidak akan menghasilkan akhir yang baik, termasuk cemburu. Menurut Oktarina (Yulianto, 2009) perilaku seseorang yang didasari atau dipicu oleh rasa cemburu sering kali tidak berasalan dan juga berlebihan terhadap situasi yang ada pada hubungan, hal tersebut akan merusak hubungan yang menyenangkan serta suasana bahagia yang ada, seperti yang terjadi pada hubungan Senja dan Abi saat mereka bertengkar, Senja mengatakan bahwa hidupnya berantakan salah satunya akibat kecemburuan Abi terhadap dirinya dan Reno hingga Senja mengatakan:

Capture from https://youtu.be/dv1O8km6_oc?si=ymEex7kT0yGg7SEo

“Banyak yang berantakan dalam hidup aku ya, Bi. Aku sampe nggak tau mau ngapain lagi selain nikah sama kamu!”

Pertengkaran mereka yang didasari oleh rasa cemburu yang berlebihan, tanpa sadar telah mengubah hubungan mereka dari yang awalnya didasari oleh cinta menjadi hubungan yang dijalani karena keputusasaan.

Menurut Buss (Yulianto, 2009) cemburu juga dapat menyebabkan seseorang mengalami stres. Jika energi negatif pada rasa cemburu semakin dikembangkan, maka hal-hal yang membahayakan dapat timbul seperti yang dikatakan oleh Salovey dan Rodin (Yulianto, 2009), beberapa orang yang mengalami cemburu cenderung memiliki keinginan untuk melukai orang ketiga atau pihak yang dianggap sebagai ancaman dalam hubungan asmaranya, selain itu juga keinginan untuk melukai pasangan sendiri, bunuh diri, hingga membunuh bisa timbul dan dilakukan. Pada hubungan Senja dan Abi, cemburu tidak membuat mereka melukai dalam bentuk fisik antara satu sama lain, namun dengan berbagai lika-liku yang dihadapi mereka termasuk adanya rasa cemburu, pada akhirnya membuat hubungan keduanya tak lagi Bersama karena Senja memutuskan untuk tidak ingin bersama Abi lagi.

Di sisi lain cemburu ternyata juga memiliki dampak positif, yaitu menurut Mathes, Buunk, Neal dan Lemay (Fernandez et al., 2023)kecemburuan telah dipelajari sebagai emosi yang memotivasi perlindungan hubungan yang berharga. Fletcher et al., (Fernandez et al., 2023) mengatakan bahwa kecemburuan juga merupakan salah satu bentuk emosi yang ditujukan untuk melindungi ikatan pasangan. Selain melindungi ikatan pasangan, hal positif yang dihasilkan oleh cemburu menurut Okatarina (Yulianto, 2009)adalah membuat individu memiliki rasa terhadap pasangannya yaitu rasa cinta yang lebih besar, sehingga keduanya selalun memutuskan untuk tetap menjalani hubungan bersama.

Itulah beberapa cuplikan scene yang dapat menggambarkan fenomena cemburu berdasarkan jenis dan aktivitas pasangan. Series selengkapnya dapat kita semua saksikan di Viu.

Sumber Artikel

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image