Pemanfaatan Urine Manusia untuk Sumber Teknologi Listrik
Teknologi | 2023-11-29 01:08:26Dalam beberapa tahun terakhir, energi telah menjadi isu sentral di dunia. Peningkatan permintaan energi akibat pertumbuhan penduduk tidak sebanding dengan ketersediaan minyak, sehingga menyebabkan harga minyak global naik hingga $100 per barel. Kenaikan harga minyak dunia akan berdampak besar terhadap pengembangan sumber daya listrik Indonesia. Jika harga bahan bakar melonjak dan kekurangan pasokan listrik terus berlanjut, biaya listrik juga akan meningkat.
Ketika harga listrik terus meningkat, masih banyak masyarakat Indonesia yang berada di daerah terpencil yang belum memiliki akses listrik. Oleh karena itu, perlu mengembangkan teknologi sumber energi alternatif yang sederhana dan murah, termasuk penggunaan urin manusia.
Urin manusia adalah zat yang dihasilkan oleh metabolisme manusia dan dikeluarkan dari tubuh yang mengandung air dan beberapa zat terlarut. Urin terdiri dari 95% air dan mengandung limbah nitrogen, asam hipurat, badan keton, elektrolit (Na, Cl, K, SO4-, PO4-, Ca, Mg), hormon atau hormon katabolit, dan berbagai jenis racun dan zat asing. Zat terlarut seperti bahan kimia, pigmen, vitamin, enzim. Secara kimiawi, menurut Kamen dari University of California, Berkeley. Urin mengandung banyak ion (atom bermuatan) yang dapat menghasilkan listrik melalui reaksi kimia yang terjadi di dalam baterai urin manusia tergantung pada jumlah cairan yang diserap (Eveline C. Pearce, 2006).
Konsep dan desain alat yang menghasilkan listrik dari urin. Konsep dan ide perancangan generator berbasis urin diawali dengan perancangan sel (tabung) urin dengan Zn sebagai anoda dan Cu sebagai katoda. Sel urin kemudian menghasilkan 0,7 volt yang diukur dengan avometer. Untuk meningkatkan nilai tegangan dan arus, dibuat beberapa sel volta, yaitu 12 sel volta. Setiap sel volta dihubungkan secara seri sehingga menghasilkan nilai tegangan tinggi.
Pemanfaatan teknologi pembangkit listrik dari urin manusia dapat digunakan sebagai sumber penerangan pada toilet umum di kota-kota besar, sebagai penangkap umbi (biofly catcher) pada petani, dan sebagai sumber penerangan di daerah pedalaman. Kami belum mendapat pasokan energi listrik dari PLN. Urin manusia bisa menjadi solusi permasalahan penerangan di daerah terpencil yang belum teraliri listrik PLN.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.