Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Fairuuz Nur Athiyyah Irawan

Bagaimana Cemburu Dapat Berpengaruh pada Perilaku Seseorang ?

Eduaksi | 2023-11-28 19:54:33
sumber foto : https://depositphotos.com/vector/cartoon-jealous-wife-flirty-man-394832130.html

Apa sih cemburu itu ?

Cemburu merupakan perasaan yang kerap juga normal terjadi pada seseorang, terutama bagi orang yang pernah atau tengah menjalin hubungan dengan orang yang di anggapnya spesial. Reaksi cemburu tidak mungkin timbul dengan sendirinya, melainkan memiliki alasan juga penyebab timbulnya dan tidak mungkin terjadi begitu saja. Kecemburuan umumnya muncul ketika ada pihak ketiga atau orang lain yang masuk ke dalam hubungan antara dua orang. Kehadiran orang ketiga akan menyebabkan ketidaknyamanan dan ketakutan pada salah satu pasangan, terlepas dari apa niat orang ketiga tersebut. Perasaan cemburu seseorang dapat berpengaruh pada tindakannya dalam menghadapi sesuatu dan jika reaksi cemburu itu parah serta berlebihan, maka akan berdampak buruk atau negatif.

Definisi cemburu menurut Hansen (Bevan, 2006) adalah “reaksi protektif terhadap ancaman yang dirasakan terhadap hubungan yang berharga, yang muncul dari situasi di mana keterlibatan mitra dalam suatu aktivitas atau lainnya orang tersebut bertentangan dengan definisi orang yang cemburu tentang hubungannya''. Menurut Hupka, Buunk, Falus, Fulgosi, Ortega, Swain, & Tarabrina (Yulianto, 2010) Definisi Cemburu adalah ”emosi, kognisi, dan perilaku yang terkait dengan penilaian terhadap ancaman yang timbul dari keterlibatan potensial, aktual, atau khayalan dari orang yang dicintai atau pasangannya dalam hubungan dengan inter-loper “. Dari definisi tersebut, dapat kita simpulkan bahwa rasa cemburu ialah suatu emosi atau perasaan yang muncul ketika kita merasa hubungan kita dengan seseorang yang penting bagi kita terancam dan kitatakutkehilangan kepemilikan atas orang tersebut.

Bagaimana cemburu dapat terjadi ?

Seperti diketahui kalau rasa cemburu tidak terjadi secara alami, akan tetapi ada faktor penyebabnya. Beberapa faktor penyebab cemburu, di antaranya: kehadiran orang lain yang di anggap mengancam hubungan, perasaan takut di tinggalkan, trauma di masa lalu,dan rasa kepemilikan terhadap pasangan. Salah satu faktor yang cukup berdampak ialah hadirnya orang lain di antara pasangan. Jika tidak ada kejelasan lebih lanjut mengenai alasan hadirnya orang lain tersebut hal ini dapat menimbulkan perasaan curiga terhadap salah satu di antara pasangan sehingga timbulnya perasaan cemburu. Mengutip dari Pinjungwati (2023), rasa cemburu cenderung sering kali muncul karena kurangnya komunikasi, hal ini menyebabkan terjadinya salah paham sehingga menyimpulkan sesuatu tanpa tau kebenarannya dan berujung timbul rasa dan reaksi cemburu.

Ada beberapa hal yang mencirikan seseorang sedang cemburu, yaitu selalu merasa dirinya memiliki banyak kekurangan, emosi yang tidak stabil sehingga mudah emosi, sensitif, lebih protektif akan sesuatu yang menurutnya dapat mengancam, dan mudah curiga kepada pasangan. Seseorang yang tengah merasakan cemburu cenderung selalu membandingkan dirinya dengan orang lain, ia merasa bahwa dirinya memiliki banyak kekurangan. Hal ini memengaruhi perilaku seseorang tersebut karena pemikiran yang berlebih menyebabkan berkurangnya fokus saat mengerjakan sesuatu, sehingga tidak bisa menyelesaikan suatu pekerjaan dengan baik. Terutama saat belajar, menjadi tidak fokus dan tidak dapak berkonsentrasi terhadap pembelajaran.Orang yang sedang cemburu pada umumnya akan memiliki suasana hati yang buruk, ia menjadi lebih sensitif dan mudah marah terhadap orang yang ia rasa mengganggu dirinya. Menurut Salovey & Rodin, 1988 (Yulianto, 2009) seseorang yang sedang cemburu cenderung memiliki keinginan untuk melukai seseorang yang ia anggap perusak hubungan, melukai pasangan, membunuh pasangan, hingga bunuh diri.

Lalu, bagaimana cemburu dapat memengaruhi perilaku seseorang?

Dampak cemburu pada perilaku seseorang merupakan hasil dari perasaan intens yang timbul saat merasa hubungan yang dimiliki dengan individu spesial terancam oleh kehadiran pihak ketiga atau interloper. Perasaan ini tak hanya bersifat emosional, tetapi juga menghasilkan respons kognitif dan perilaku yang berbeda-beda pada setiap individu. Cemburu sering kali berasal dari kurangnya keyakinan terhadap hubungan yang ada dan ketakutan kehilangan kepemilikan atas orang yang dicintai. Definisi cemburu dari berbagai ahli menyiratkan perlindungan atas hubungan yang berharga. Rasa cemburu tak lahir begitu saja; beberapa faktor mempengaruhinya. Kehadiran orang lain yang dianggap mengancam hubungan, ketakutan akan ditinggalkan, luka batin masa lalu, serta rasa kepemilikan atas pasangan adalah faktor pemicu yang umum.

Reaksi cemburu dapat mengubah perilaku seseorang secara signifikan. Seseorang yang cemburu cenderung memiliki suasana hati yang tidak stabil, kurang fokus, dan mudah curiga terhadap pasangannya. Sensitivitas yang meningkat serta perasaan memiliki banyak kekurangan memengaruhi cara individu tersebut dalam berinteraksi sosial. Reaksi berlebihan cemburu dapat mendorong perilaku yang merugikan, seperti keinginan untuk melukai diri sendiri atau orang lain, serta kecenderungan untuk menghancurkan hubungan. Penting untuk mengatasi cemburu yang berlebihan karena bisa merusak hubungan dan kesejahteraan emosional individu. Upaya pencegahan meliputi meningkatkan komunikasi dengan pasangan, membangun rasa saling percaya, dan berhati-hati dalam membuat asumsi tanpa dasar. Menyadari bahwa reaksi cemburu yang berlebihan tidak rasional dan dapat merusak hubungan membantu dalam mengatasi masalah ini.

Jadi, perasaan cemburu memiliki dampak signifikan pada perilaku seseorang, terutama dalam interaksi sosial dan hubungan pribadi. Melalui upaya pencegahan dan pemahaman yang lebih baik, individu dapat mengelola dan mengurangi dampak negatif dari rasa cemburu ini, menciptakan hubungan yang lebih harmonis dan lebih sejahtera secara emosional.

DAFTAR PUSAKA

Bevan, J. L. (2006). Testing and refining a consequence model of jealousy across relational contexts and jealousy expression messages. Communication Reports, 19(1), 31–44.

McCoy, K. (2022, February 22). 5 Ways to keep jealousy from destroying love. Psychology Today. https://www.psychologytoday.com/nz/blog/complicated-love/202202/5-ways-keep-jealousy-destroying-love

Pinjungwati, G. T. (2023, August 25). 9 Alasan kenapa kamu gampang cemburu dengan pasangan. FIMELA. https://www.fimela.com/relationship/read/5379626/9-alasan-kenapa-kamu-gampang-cemburu-dengan-pasangan

Yulianto, A. (2009). Cemburu dalam hubungan percintaan. Metamorfosis: Buletin Ilmiah Psikologi, 3(15), 6–11.

Yulianto, A. (2010). Proses cemburu dalam hubungan percintaan. Metamorfosis: Buletin Ilmiah Psikologi, 4(18), 14–19.

Nur'Aini, F. U. (2019). Hubungan Antara Kecenderungan Alexytymia Dengan Perilaku Cemburu Yang Berbahaya Pada Remaja Berpacaran (Doctoral dissertation, Universitas Mercu Buana Yogyakarta). http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id/id/eprint/5745

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image