Luita Yusniawati
Pentingnya Pelatihan Regulasi BBM dan BBG untuk ASN Kementerian ESDM
Info Terkini | Tuesday, 28 Nov 2023, 13:50 WIB
Dalam era modern ini, energi merupakan salah satu aspek penting yang mempengaruhi perkembangan suatu negara. Salah satu bentuk energi yang sangat dibutuhkan adalah bahan bakar minyak (BBM) dan bahan bakar gas (BBG). Untuk menjaga keberlangsungan dan penggunaan yang tepat dari BBM dan BBG, ASN (Aparatur Sipil Negara) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) perlu mendapatkan pelatihan Regulasi BBM dan BBG Bersubsidi.
Pelatihan ini telah dilaksanakan selama dua hari pada tanggal 21 – 23 November 2023 di PPSDM Migas. Risdiyanta, Pemimpin Pelatihan ini menjelaskan pentingnya pelatihan ini ASN khususnya di Kementerian ESDM.
Ia menjelaskan bahwa pelatihan ini akan membantu meningkatkan pemahaman dan pengetahuan ASN terkait regulasi dan kebijakan terkait BBM dan BBG, sehingga mereka dapat melaksanakan tugasnya dengan lebih efektif dan efisien.
“Dalam sektor energi, BBM dan BBG memiliki peran yang sangat penting. BBM digunakan dalam transportasi dan industri, sementara BBG digunakan dalam sektor perumahan dan industri. Oleh karena itu, regulasi yang baik dan pemahaman yang mendalam mengenai penggunaan dan distribusi BBM dan BBG sangat penting untuk memastikan kelangsungan pasokan energi yang stabil dan aman,” ungkapnya.
Ia menutup penjelasannya bahwa ASN Kementerian ESDM di bagian tertentu bertanggung jawab atas pengaturan dan pengawasan penggunaan BBM dan BBG di Indonesia. Mereka perlu memiliki pemahaman yang baik tentang regulasi dan kebijakan terkait BBM dan BBG agar dapat melaksanakan tugas mereka dengan baik. Oleh karena itu, pelatihan dalam regulasi BBM dan BBG sangat penting untuk dilaksanakan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
