Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muthiah Alhasany

Tiga Hal yang Bisa Dilakukan Indonesia untuk Menyelamatkan Palestina

Politik | Thursday, 23 Nov 2023, 20:15 WIB
Presiden Jokowi bergandengan dengan Presiden Erdogan dari Turkiye (dok.kominfo)

Penjajahan Israel atas Palestina adalah masalah yang sangat rumit dan sulit untuk diselesaikan. Hal ini disebabkan karena yang terlibat bukan hanya dua negara. Boleh dikatakan seluruh dunia terseret ke lubang hitam. Terjadi saling tarik menarik kepentingan antara dua kubu yang berseberangan. Kubu Barat yang ingin melanggengkan dominasinya versus kubu Timur yang berusaha meruntuhkan mereka.

Amerika Serikat dan sekutunya, negara-negara Barat berada di belakang Israel. Mereka memasok senjata dan mendanai operasional militer negara zionis tersebut. Sedangkan Palestina, didukung oleh Rusia dan Korea Utara. Tetapi sangat sulit mendapatkan senjata karena blokade Israel. Negara-negara di jazirah Arab, seperti kerbau dicocok hidung karena sebagian besar berhutang budi pada Amerika Serikat.

Lantas di mana posisi Indonesia? Jelas Indonesia sangat menentang penjajahan, ini termaktub dalam pembukaan UUD 1945. Karena itu Indonesia mendirikan gerakan Non-blok yang berusaha meminimalisir penjajahan di seluruh dunia. Politik bebas aktif adalah cara yang dijalankan oleh Indonesia.

Penindasan Israel terhadap Palestina sudah keterlaluan, mereka berusaha melenyapkan bangsa Palestina dengan melakukan genosida. Hal ini tak bisa dibiarkan begitu saja. Apalagi sudah 13.000 penduduk Gaza yang tewas dibunuh tentara Israel. Indonesia harus bergerak cepat dan tepat untuk menyelamatkan Palestina.

Ada 3 hal yang bisa dilakukan Indonesia:

1. Menggalang kekuatan di Asean dengan negara-negara tetangga yang memiliki visi dan misi sama, yaitu Malaysia dan Brunei Darussalam. Hanya tiga negara ini yang penduduknya mayoritas muslim.

Brunei Darussalam, negara yang paling kaya. Dengan konsumsi barang mewah dari Barat, kita bisa mengimbau kepada Sultan Brunei agar memboikot produk yang terafiliasi dengan Israel. Selain itu, Brunei juga dapat memberikan dana untuk membantu rakyat Palestina.

Malaysia, hampir seiring sejalan dengan Indonesia telah melakukan banyak hal. Bukan hanya boikot dan bantuan kemanusiaan. Sekarang Malaysia juga sudah membuka pendaftaran relawan yang akan diberangkatkan ke Gaza.

Alangkah baiknya jika pimpinan ketiga negara saling berkomunikasi untuk mengambil langkah selanjutnya. Tentu saja tindakan lebih jauh yang bisa menekan Israel serta para pendukungnya.

2. Menggalang kekuatan antara Indonesia dan Turkiye. Kita bisa melihat terjalin hubungan yang akrab antara presiden Jokowi dengan presiden Erdogan. Dua pimpinan negara yang saling memahami potensi masing-masing untuk menyelamatkan Palestina.

Indonesia dengan penduduk mayoritas beragama Islam terbesar di dunia merupakan kekuatan tersendiri. Bahkan sebagai pengguna media sosial terbesar, Indonesia mampu meneror tentara Israel dan tokoh-tokoh yang membelanya. Warga negara Indonesia juga terkenal paling dermawan, walaupun tidak kaya tetapi tidak segan-segan membantu Palestina.Posisi Indonesia sebagai pemimpin gerakan Non-blok, juga berpengaruh. Terutama di kawasan Asia dan Afrika.

Sedangkan Turkiye, adalah negara yang memiliki kekuatan militer, bahkan sejak zaman kejayaan kerajaan Ottoman. Mereka cukup tangguh, dengan dukungan teknologi yang cukup tinggi. Selain itu, posisi Turkiye sebagai anggota NATO dapat digunakan sebagai penahan negara-negara Barat yang agresif.

Turkiye tidak terlibat dengan masa lalu Israel. Sejak pemerintahan Erdogan, sekularisme mengendur dan lebih islami. Komitmen pemerintahan Erdogan juga membela Palestina. Turkiye bersama Afrika Selatan akan menyeret Israel sebagai penjahat perang.

Karena itu jika Indonesia dan Turkiye bergandengan tangan, bahu membahu dalam melawan negara-negara zionis, niscaya menjadi kekuatan yang bakal diperhitungkan Amerika Serikat dan negara-negara Barat.

3. Mendorong negara-negara OKI melakukan tindakan nyata kepada Israel. Apa yang diharapkan masyarakat internasional adalah menyetop okupansi Israel dan mengembalikan Gaza kepada Palestina. Karena itu, sangat mengecewakan jika negara-negara muslim ini hanya mengecam tapi tidak melakukan tindakan tegas.

Indonesia harus berusaha agar negara-negara OKI satu kata, satu perbuatan dalam menolong Palestina. Misalnya dengan menyetop ekspor migas dan menerapkan embargo atas Israel. Kalau semua negara-negara bersatu menentang Amerika Serikat dan negara-negara Barat, tentu mereka akan berpikir berulang kali dalam mendukung Israel.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image